Semua Bab Rahim Pengganti: Bab 31 - Bab 40
162 Bab
Bab 31 - Sakit
Happy Reading Semuanya! Rangga terlalu bodoh karena tidak mengerti keadaan istrinya sendiri, istrinya harus dilarikan ke rumah sakit setelah acara meeting selesai dan bagian divisi dari Irene sendiri sudah menjelaskan review perfomancenya. Helaan napas terdengar dan membuatnya tidak bisa tenang sekarang ini. Suasana rumah sakit yang sedang mereka kunjungi tampak lenggang hanya ada beberapa orang saja dan didinya serta Irene sibuk memejamkan matanya. Wajah Irene yang merah merona berubah menjadi putih pucat menahan sakit, Rangga tidak mengerti kenapa sang istri tiba-tiba jatuh sakit seperti ini. “Ayo,” Terdengar decakan kesal dari perempuan di sebelahnya itu,“Mas, saya itu enggak bisa bangun! Perut saya itu kaya ada yang peras! Sakit banget! Ngerti enggak sih Mas!” keluh Irene. Rangga yang mendengar penuturan dari sang istri tanpa banyak alasan langsung menggendong Irene dan masuk ke dalam ruang perawatan setelah nama perempuan muda dalam gendongannya itu di panggil. Dokter yang
Baca selengkapnya
Bab 32 - Obat Perangsang
Happy Reading Semuanya! Lelaki dengan wajah tampan tampak memasuki ruangan besar kantor utama sang ayah dan memperhatikan lelaki paruh baya tengah sibuk berkutat dengan dokumen di tangannya, entah sampai kapan sang ayah menghentikan hal gilanya ini. “Papi,” panggil Rangga "Kamu akhirnya datang juga, gimana kondisi Irene? Apakah sudah jauh lebih baik? Maaf membuat kamu hadir kemari, Papi ingin kamu hadir keacara Bisnis Man in The World yang dilakukan oleh Pak Hanum. Beliau inverstor besar di perusahaan kita," Rangga menghela napas pelan, "Aku memiliki seseorang yang harus aku jaga, lagian aku juga kurang suka dengan Pak Hanum. Dia kerap kali menjodohkan anaknya ke aku, tanpa peduli aku sudah mempunyai istri atau belum. Lagian Pak Hanum hanya bekerja sama di perusahaan Papi bukan di perusahaan Rangga, untuk pertemuan itu..." Rangga memperhatikan ponselnya takut-takut sang istri menghubunginya. Tidak ada pesan sama sekali. Memang begitulah istri barunya. "Rangga enggak bisa, aku me
Baca selengkapnya
Bab 33 - Apa harus diberikan sekarang?
Happy Reading Semuanya!Sudah Irene bilang kan kalau perempuan muda itu, tidak ingin berbicara dengan tetangga depannya yang sudah seperti knalpot bajay yang lumayan mengganggu indera pendengarannya. Setelah Rangga pergi menuju kantor sang ayah mertua, Irene juga kabur menggunakan taksi ke apartemen milik Erika walau harus menahan sakit diperutnya.“Jadi lo belum pernah main itu kuda-kudaan sama Mas Rangga?”“Frontal banget ya omongan lo!” sela Zara“Bukan frontal tapi terus terang! Lo bisa enggak sih bedain yang mana namanya frontal sama terus terang?” tanya ErikaSisi menoyor kepala Erika pelan, “Bukan terus terang tapi lo tuh to the point. Jadi, lo selama seminggu menghilang karena honeymoon sama Mas Rangga?” tanya Sisi membuat kedua teman lainnya menatap dirinya penasaran.Kena lagi dirinya, padahal ia hanya mengatakan satu kata pendek yang mengatakan kalau ia sakit perut. Apakah ia selalu menjadi tranding topic dalam pencarian?“Gue enggak perlu jawab, 'kan?” Erika menepuk punggu
Baca selengkapnya
Bab 34 - Melepas 21++
Happy Reading Semuanya! “Sudah saya bilang kalau mau pergi ke mana-mana kabari saya, apa susahnya untuk menghubungi saya? Kamu simpan nomor saya dan hanya perlu melakukan panggilan cepat dengan saya. Jangan mempersulit diri saya Irene, tadinya saya pikir kamu di ambil sama orang gila yang nyasar di depan komplek.” Irene hanya mempoutkan bibirnya mendengar perkataan dari lelaki di depannya itu. “Iya maaf, nanti di ulangin lagi.” Rangga yang sedang mengaduk minuman teh menatap Irene kini sudah berlari menuju ruang tengah meninggalkan dirinya seorang diri di dapur. Tangan Rangga memasukkan obat perangsang ke dalam minuman di depannya untuk Irene, sebuah kebetulan sekali saat sang istri melarikan diri darinya. Ingatan Rangga berputar saat dirinya membeli obat yang seperti ini dengan wajah merah menahan malu, rasanya seperti dirinya gagal untuk menaklukkan hati Irene. Mambayangkannya kembali saja sudah membuat dirinya malu. “Mas, saya mau bicara deh!” “Apa? Kamu sudah bosan tonton d
Baca selengkapnya
Bab 35 - Inseminasi
Happy Reading Semuanya!Irene tidak tahu kakaknya salah makan apa atau terkena racun apa sampai membuatnya menderita seperti ini, pernikahannya dengan Rangga saja belum genap dua minggu dan dirinya sudah di bawa ke rumah sakit dengan rencana inseminasi buatan dan lebihnya lagi adalah cairan milik Rangga yang sudah di siapkan beberapa waktu lalu tanpa sepengetahuan dirinya. Bodohnya lagi lelaki yang menjadi suaminya itu tampak menurut saja pada keinginan gila Mira.“Ini gila,” gumam Irene pelan.Dirinya saja baru melakukan hubungan suami istri dengan Rangga beberapa waktu lalu dan sekarang sudah di atur seperti ini, hidupnya memang seperti boneka.Semua tampak terhipnotis oleh Mira yang menyedihkan bagi Irene, apakah Irene di besarkan hanya untuk menjadi kelinci percobaan dari sang kakak dan keluarganya? Masalahnya sekarang ini adalah tidak ada satu orang pun yang berpihak pada dirinya.“Sudah siap Irene?” tanya Nia sembari mengusap punggung tangannya lembut.Wajah lelah Irene te
Baca selengkapnya
Bab 36 - Melarikan Diri
Happy Reading Semuanya!Pupil mata Risky tampak terfokus pada perempuan di hadapannya tengah memperhatikan luka di tubuhnya. Irene sudah sukses membuatnya jantungan karena menyebrang jalan tidak memperhatikan sekitarnya, beruntung tadi dirinya tidak sengaja melewati peristiwa tadi.“Irene, jangan buat aku khawatir sayang! Untung saja tadi ada aku yang kebetulan lewat pas antar Komandan, kamu ngapain ada di perumahan mewah itu?” tanya RiskyIrene gelagapan, “Oh! Teman Papa ada di sana dan kebetulan aku ikut, tadi aku bosan makanya keluar cari makanan lain. Sekarang malah begini, lagian cuma lecet saja. Mukanya jangan khawatir begitu sayang,” ucap Irene sembari memeluk Risky di depannya itu.Risky mengecup kening perempuan di depannya itu, “Kamu kemana selama seminggu ini? Aku cari kamu di Kantor juga enggak ada, kamu kenapa dan kemana? Ada dinas di luar kota tapi kamu malah enggak kasih kabar ke aku, kamu tahu enggak sih aku khawatir banget."Dadanya berdegub sangat cepat, Irene gelag
Baca selengkapnya
Bab 37 - Honeymoon ke 2
Happy Reading Semuanya! “Akang! Kenapa kamu teh membiarkan dia pergi saat mobilnya penyok kaya begitu! Butuh uang yang banyak agar kembali seperti semula!” Irene hanya memperhatikan pasangan yang tidak di kenalnya itu berkelahi di tempat umum termasuk di hadapan Irene. Perempuan yang hanya menyimak sejak tadi hanya memandang bingung keduanya, Irene tidak tahu harus mengatakan apa lagi selain menyimak. Lagian dirinya kenal saja tidak, tapi memang tatapan yang di tampilkan oleh lelaki di depannya itu terlihat seperti hidung belang bukan baik-baik. Pandangannya berdalih pada Rangga terlihat memasang wajah datar tampak geram dengan pasangan di depannya itu. Sang suami tampak tidak nyaman di kursi duduknya saat ini. “Mas, mau pindah saja?” tawar Irene “Tidak ada tempat kosong lagi,” sahut Rangga “Kalau gitu mau cari tempat makan lain?” tanya Irene Rangga menghela nafasnya pelan, “Bukan kah tempat ini kesukaan kamu? Setiap kamu ke Bandung selalu membicarakan tempat ini, saya sudah
Baca selengkapnya
Bab 38 - Takut Diambil Orang
Happy Reading Semuanya!Tangan Irene memainkan kuku di depannya itu sembari menahan rasa takutnya. Rangga sudah berusaha keras untuk memundurkan waktu agar dirinya tidak mendapatkan inseminasi buatan, tapi dengan paksaan dan desakan sang kakak membuat Irene mau tidak mau harus datang kembali ke rumah sakit.“Jangan khawatir, ada saya di sini. Maaf saya tidak bisa melakukan apapun,” Rangga mengecup kening Irene lama dan menggenggam erat tangannya.“Mas saya takut sama malu,”“Malu kenapa?” tanya Rangga bingung.“Memangnya Mas mau itu saya dilihat sama orang lain? Apalagi katanya saya inseminasi di lakuin sama dokter laki-laki. Kalau mas rela saya juga enggak masalah, paling hanya malu saja dan enggak terlalu parah.”Rangga mengeraskan rahangnya dan berjalan meninggalkan Irene yang hanya menatap tidak mengerti lelaki yang menjadi suaminya itu.Pandangannya berdalih pada Mira yang menatapnya dalam, entah apa yang sedang dipikirkan oleh Mira pada dirinya. Kepala Irene menunduk menatap
Baca selengkapnya
Bab 39 - Butuh Nafkah Batin
Happy Reading Semuanya! Rangga benar tidak habis pikir dengan Mira yang terus menerus mendesak Irene, bahkan setelah sang adik melakukan inseminasi buatan perempuan itu masih mengharuskan Irene untuk berhubungan badan dengan dirinya. Rangga marah, Mira sangat keterlaluan. Rahangnya mengeras saat Mira kembali ingin mengganggu Irene yang sudah terlelap di atas ranjang kamarnya. Seharusnya ia menceraikan saja perempuan yang ada di depannya, toh ia cintanya hanya pada Irene bukan orang lain.“Mira bisakah kita bicara di luar? Saya enggak mau kamu mengganggu istirahat Irene,” ucap Rangga dengan nada datar. “Kita bisa bicara di sini Mas, kenapa harus di tempat lain?” tanya Mira “Kamu ingin Irene mendengar semuanya dan kita bercerai atau—”Mira dengan cepat menarik tangan sang suami di depannya itu. Iris mata Mira hanya terfokus pada Rangga tengah memasang wajah datar, rasanya sama seperti awal mereka bertemu saat ia mengantar Irene. Tatapan Rangga begitu tajam dan langkahnya tegap b
Baca selengkapnya
Bab 40 - Mendadak Buyar
Happy Reading Semuanya!“Jadi, saya ingin di bagian program nanti akan ada perubahan yang signifikan sehingga masih terlihat bagus di pasaran dan paling di cari. Seperti barang best seller,” Irene menatap beberapa orang di depannya tampak berbayang.Kepalanya kembali terasa sakit, bahkan sejak tadi pagi sebelum ia berangkat ke Kantor dan sekarang ini semakin bertambah banyak rasa sakitnya saat ia sedang melakukan presentasi. Dalam satu sisi ia merasakan sebuah keberuntungan karena dirinya tidak mendengar wanti-wanti atau desakkan lainnya dari keluarganya termasuk Mira selama dua minggu belakangan ini.Kehidupannya perlahan berangsur kembali meskipun statusnya saat ini adalah tetap menikah dengan kakak iparnya, dan status sebagai pelakor itu sama sekali tidak bisa di rubah. Tatapan matanya memperhatikan sang suami tampak berubah menjadi dua.“Irene, kamu kenapa tidak jawab perkataan saya?” tanya Rangga “P-pak,”Mata Rangga membulat saat Irene terjatuh dan tidak sadarkan diri di atas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status