All Chapters of Rahim Pengganti: Chapter 21 - Chapter 30
162 Chapters
Bab 21-Honeymoon?
Happy Reading Semuanya! Irene sibuk mengurung diri di dalam kamarnya sebelum mereka pergi menuju tempat yang namanya bulan madu. Dan sekarang orang yang bisa ia suruh adalah Rangga, suaminya mendadak jadi pembantunya untuk mengambilkan makanan untuknya dan sekarang lelaki dengan wajah rupawan tampak mengambil ice cream untuknya. "Mas ngambil ice cream saja lama sekali! Mas mengambilnya di Hongkong?" tanya Irene kesal. "Bukan, Mas membuat jus dulu." "Alasan!" kesal Irene. Rangga hanya menghela napas pelan dan memberikan mangkuk berisi ice cream yang seperti biasa di sediakan untuk mendinginkan kepala Irene ketika pusing dengan urusan kantor. "Apa yang kamu bilang dengan Mira?" tanya Rangga setelah mengunci kamar mereka. "Enggak ada," "Jangan berbohong, mas tahu semuanya sayang." Perempuan cantik itu berdecak pelan, "Kalau sudah tahu kenapa pakai tanya segala? Nyebelin banget sih!" kesal Irene. Rahang Rangga mengeras. Lelaki dengan wajah tampan itu tampak mengukung tubuh Iren
Read more
Bab 22 - Tentang Sakit Hati
Happy Reading Semuanya!Selama di perjalanan Irene hanya melamun memandang keluar jendela dan Rangga yang melihat itu hanya menghela napas pelan. Apakah sebegitu berat untuk menikah dengannya? Tangannya mengusap kepala Irene lembut, Rangga masih memikirkan cara agar Irene luluh pada dirinya walaupun kenyataannya sangat sulit untuk lelaki itu lakukan."Irene," panggil Rangga"Heumm..." "Irene, kamu ingin makan apa? Perjalanan ini akan panjang,"Istrinya tampak tidak menjawab. Pikirannya sudah terbang jauh dan menanggapi luka kakaknya yang tidak ia sadari.“Mas tahu apa yang menjadi awal mula terjadinya luka hati?” tanya IreneRangga menghela nafasnya pelan, “Mungkin karena sebuah perbedaan yang bisa menimbulkan gesekan dan gesekan itu menjadi konflik yang bisa menyakiti hati satu orang dan lainnya.” Tatapan mata Irene tidak lepas dari dirinya saat ini, tatapan sayu dari sang istri untuk dirinya.Tangannya mengusap lembut kepala sang istri di sebelahnya itu, Rangga sudah menduga jika
Read more
Bab 24 - Tanda Yang Gagal
Happy Reading Semuanya! Rangga memberikan kecupan panas pada bahu Irene dan membuat bulu roma perempuan muda di depannya itu berdiri tegang, sebuah kecupan yang pertama kali Irene rasakan dalam hidupnya. Tangan Irene mencengkram erat pinggiran bathup saat kecupan panas dari sang suami tampak turun ke bawah dan berhenti pada punggu di bagian tengah. “M-mas,” desis Irene “Kenapa kamu seperti ular Irene ? Mendesis yang membuat saya semakin jatuh dan menginkan lebih,” bisik Rangga tepat di telinga Irene . Mungkin kalau ia menceritakan ini pada teman-temannya yang memiliki otak miring mereka akan membayangkannya, sumpah Irene saat ini merinding bercampur menjadi satu apalagi suara Rangga yang membuatnya seperti di hadang dosen killer dan tidak bisa kabur begitu saja. Sama seperti kehidupannya sebagai mahasiswa di Kampus. “Irene boleh saya menghisap bukit kembar kamu?” “Mas saya mengantuk, ayo kita selesaikan acara mandi kita.” Ajakan dari Irene membuat Rangga memasang wajah ke
Read more
Bab 23 -Mandi Bersama
Happy Reading semuanya! “Kalau saya minta hak saya sama kamu—kamu mau ngelakuinnya?” Wajah perempuan muda dengan nama Irene itu langsung merah merona mendengar perkataan dari lelak yang menjadi suaminya. Ayolah saat ini Irene harus menanggung malu karena Rangga mengatakannya tepat di depan resepsionis hotel tempat mereka akan honeymoon, walaupun pegawai hotel tidak mengerti perkataan mereka berdua tapi tetap saja. Rasa malu masih ada. “Mas bisa bicaranya nanti saja enggak? Walaupun si Mbak nya enggak bisa bahasa Indonesia tapi tetap saja itu urusan nanti,” sela Irene membuat Rangga terdiam. “Tapi Mbak nya bisa di jadikan bukti, kalau kamu menolak ya sudah dan kalau kamu menerima ada buktinya yang bisa saya tagih!” seru Rangga. Irene hampir saja ingin meninju lelaki di depannya itu. Bagaimana bisa ia di anugerahi takdir yang seperti ini? Sepertinya Irene akan mengalami hipertensi berkala nantinya. “Mas, saya cape loh! Dari Indonesia terus transit dulu dan terbang ke sini! Ta
Read more
Bab 25- Tentang Hak
Happy Reading Semuanya! Ini bukan Jakarta yang bisa Irene pergi seorang diri, tapi ini Korea Selatan dan ia sendiri belum begitu fasih berbahasa inggris ataupun Korea agar mudah berkomunikasi. Langkahnya berjalan mengikuti Rangga di depannya menyusuri jalanan penuh dengan bunga yang tengah mekar. Tubuh Rangga berbalik memperhatikan Irene menubruk punggung belakangnya, perempuan muda yang sudah sah jadi istrinya itu benar-benar seperti anak ayam yang mengikuti induknya kemana pun sang induk pergi. Tangan Rangga menarik lembut Irene dan menggandeng tangannya untuk berjalan beriringan. “Bagaimana? Pemandangannya cantik, ‘kan?” tanya Rangga “Iya, cantik.” “Mau foto?” tawar Rangga Iris mata Irene memperhatikan pemandangan sekitarnya yang tampak sangat cantik, sepertinya ia tidak boleh melewatkan hal ini. Meskipun hatinya tidak ada di sini dan berada bersama dengan sang kekasih, tetapi ia mencoba untuk memenuhi hati keinginan Rangga. Kepala Irene mengangguk dan mengeluarkan pons
Read more
Bab 26 - Sakit Hatinya Mira
Happy Reading Semuanya! Mira berusaha untuk menyembuhkan lukanya sendiri setelah mendengar semua perkataan dari sang adik, setelah dipikir-pikir lagi. Irene tidak pernah berbohong soal apapun itu, adiknya selalu jujur tentang perasannya pada mereka dan tidak ada kebohongan. Mira tahu jika suaminya begitu mencintai Irene. Ia sangat tahu. Bahkan suaminya menolak panggilannya karena ia sudah bersama dengan orang tercintanya, membayangkannya saja sudah membuat hatinya mendadak sakit. Mira sibuk menggigiti kukunya menunggu kabar dari sang suami yang sampai saat ini belum menghubunginya, padahal Mira jamin kalau keduanya pasti sudah sampai di negara bulan madu mereka. adiknya juga tidak ada kabar ke orang tua mengenai keberadaan sang adik. “Ma, kenapa Irene belum kasih kabar? Enggak terjadi sesuatu kan sama mereka?” tanya Mira sembari duduk di hadapan sang ibu yang sedang membaca buku kebudayaan. “Mungkin mereka lagi istirahat karena penerbangan ini makanya belum kasih kabar, tunggu saj
Read more
Bab 27 - Serahkan Atau Tidak
Happy Reading Semuanya! “Kalian sudah melakukan itu,’kan?” Hampir saja Irene menyemburkan lemonade dari mulutnya keluar setelah mendengar perkataan dari Paman lelaki di sebelahnya yang kini menutup mulutnya. Mata Irene membulat saat kopi dingin pesanan dari Rangga menumpahi bajunya saat ini, rasanya kacau sekali saat ini. “Ya ampun Pa, jangan di tanya begitu dong! Kasihan kan jadi malu, sudah tahu Irene sifatnya sedikit pemalu lalu pembahasannya seperti ini. Jadi tumpah semuanya, ‘kan?” omel Rina membuat Andi hanya terkekeh. “Maaf ya Irene , Om Cuma mau nostalgia malam pertama kami. Apalagi saat honeymoon seperti ini, cepat ganti baju saja atau bersihkan di toilet. Mam belikan baju buat Irene di depan sana, tadi Papa lihat ada yang jualan baju di sana.” Rangga mengusap tangan Irene yang terkena kopi dan memperhatikan wajah sang istri berubah merah, tangannya memberikan kartu hitam ke tangan Irene membuat sang istri menatap dirinya bingung. “Minta Bibi antarkan beli baju, d
Read more
Bab 28 - Menantu Tersayang
Happy Reading Semuanya!Sejauh ini selama hidup dengan Rangga berdekatan seperti sekarang tidak terlalu buruk, suaminya itu selalu menepati janjinya yang di buat dan banyak bersabar untuk menghadapinya. Irene belum memberikan hak lelaki itu terhadap dirinya, jujur Irene belum siap sekalipun sudah mendengar kabar tentang keadaan Ibu Rangga.Bibirnya melengkung membentuk senyuman lebar memperhatikan perempuan paruh baya tengah memegang kertas karton besar bertuliskan ucapan selamat datang kembali dan ditunggu kehadiran malaikat kecil.“Mami bagaimana kabarnya?” tanya Irene sembari memegang kemeja Rangga di sebelahnya agar tidak pergi dari sisinya.“Seperti yang kamu lihat, so—bagaimana dalam proses pembuatan bayi?” Irene mengeratkan cengkramannya pada pakaian milik Rangga sembari memperhatikan sang suami yang menahan sakit akibat kelakuan dari Irene.“Masih 70 persen Mami, kita hanya honeymoon selama tujuh hari dan Irene mengamuk karena hanya diam di kamar. Lain kali kasih honeymoon pal
Read more
Bab 29 - Tetangga Pengganggu
Happy Reading Semuanya! Iris mata Rangga memperhatikan Irene yang hanya terdiam di depan koper milik mereka tanpa melakukan apapun, entah apa lagi dipikiran sang istri sampai seperti itu. Setelah percakapan keluarganya beberapa menit yang lalu. Bibirnya mengecup basah daun telinga milik Irene dan membuat sang istri terkejut melihat kelakuannya saat ini. “Mas, jangan mulai deh!” seru Irene “Suruh siapa kamu melamun? Kenapa?” “Bukannya Mas terlalu kejam sama Kak Mira?” tanya Irene sembari menatap sang suami di sebelahnya penuh tanya. Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung, “Kejam? Bagian mana yang kamu maksud kejam? Bukan kah saya sudah adil? Lagian kakak kamu seharusnya tahu, Mas sudah lelah perjalanan. Jadi, jika mas terlihat seperti marah mas sedang dalam keadaan lelah.” Irene mengeluarkan barang-barang yang ada di kopernya tanpa menatap sang suami di sebelahnya. “Tapi tetap saja menurut saya itu Mas terlalu kejam menurut saya, Kak Mira itu juga istri Mas. Mas harus adil, say
Read more
Bab 30 - Merasa Bersalah
Happy Reading Semuanya! 'Mas enggak tega membangunkan kamu. Jadi, suami kamu yang tampan ini akan membiarkan nyonya Rangga tertidur dengan tenang dan nyenyak sampai kamu sadar kapan harus bekerja. Kemudian kamu jangan lupa ada meeting dengan klien dari Bandung, saya sudah menyiapkan bekal untuk kamu dan makan di perjalanan saja.' Irena menyumpah serapahi pesan yang Rangga tulis di depan pintu lemari pendingin rumah baru mereka. Kenapa ia harus menikah dengan lelaki menyebalkan seperti Rangga. Dirinya juga bangun kesiangan gara-gara membenahi barang pindahan mereka dan mengerjakan tugas deadline dari Rangga sendiri, memang sangat menyebalkan suaminya itu yang buat tugas dadakan saat mereka honeymoon kemarin. “MAS RANGGA GILA!” teriak Irene sembari berjalan keluar menunggu taksi pesanan onlinenya. Tatapannya menyipit menatap wanita paruh baya di depannya memasang wajah penuh tanya pada dirinya. Nasib buruk dua kali lipat datang pada dirinya. Apalagi sekarang. “Kok kamu berangkat k
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status