Semua Bab Belenggu Cinta Sang Billionaire: Bab 181 - Bab 190
296 Bab
Bab 181. Ada Apa Kamu ke Sini, Felicia?
Jakarta, Indonesia.Kaivan melangkah keluar dari bandara seraya membopong tubuh Krystal gaya bridal. Ya, kini Kaivan dan Krystal telah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Di pesawat, Krystal tertidur begitu pulas. Bahkan ketika pesawat telah mendarat, Krystal pun masih tertidur begitu pulas. Padahal biasanya Krystal mudah terbangun jika ada suara-suara. Namun, nyatanya saat ini Krystal tertidur lelap. Mungkin karena Krystal kini tengah hamil. Dan tentu Kaivan tidak tega untuk membangunkan Krystal. Itu kenapa Kaivan langsung membopong tubuh Krystal—melangkah keluar dari bandara, menuju mobil yang telah menjemputnya di lobby.Saat diperjalanan, Kaivan melirik sebentar Krystal yang masih tertidur dalam dekapannya. Senyuman samar di wajah Kaivan terlukis melihat wajah Krystal yang persis seperti bayi. Wajah istrinya itu sangat cantik membuat Kaivan betah berlama-lama melihatnya. Kini Kaivan memberikan beberapa kecupan di bibir sang istri. Mendekatkan hidungnya pada hidung istrinya, dan
Baca selengkapnya
Bab 182. Kenapa dengan Jantungku?
“Ada apa kamu ke sini, Felicia?” Aryan menatap lekat-lekat Felicia yang ada di hadapannya. Bukannya menjawab, Felicia malah menggigit bibir bawahnya, dan menjadi salah tingkah.“Tuan, Nona ini—”“Tinggalkan aku berdua dengan Felicia. Minta direktur operasional menggantikanku meeting,” tukas Aryan dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Dia sengaja meminta sekretaris dan asistennya untuk pergi dan meninggalkannya berdua dengan Felicia.“Baik, Tuan.” Sang sekretaris, dan juga Dimas segera pamit undur diri dari hadapan Aryan dan Felicia.Di ruang kerja yang megah itu hanya tersisa Aryan dan Felicia. Tampak Felicia dari tadi menggigit bibir bawahnya gugup. Sedangkan Aryan masih duduk di kursi kebesaraannya. Tatapan Aryan tak lepas menatap Felicia. Menunggu sampai Felicia berbicara padanya.Namun, sayangnya apa yang Aryan tunggu adalah salah. Yang ada di ruangan ini hanyalah keheningan. Tak ada satu patah kata pun yang lolos dari mulut Felicia.“Apa kamu ke sini hanya untuk berdiam diri
Baca selengkapnya
Bab 183. Krystal Hanya Milikku!
“Kai, hari ini Maya dan Nadia akan ke sini. Apa hari ini kamu akan pulang malam?”Krystal berucap lembut kala dirinya sudah selesai membantu Kaivan mengancingkan kemeja, dan memakaikan dasi suaminya itu. Ya, pagi ini Krystal bangun pagi lebih awal menyiapkan segala kebutuhan sang suami. Tak hanya menyiapkan kebutuhkan saja tapi tadi pagi pun Krystal latihan basic yoga. Jika Kaivan setiap pagi selalu gym maka Krystal kali ini ikut berolahraga. Hanya saja Krystal lebih memilih basic yoga. Lagi pula basic yoga adalah olahraga yang aman untuk ibu hamil. Tentu semua itu Krystal lakukan agar tubuhnya tetap sehat.Dan hari ini Krystal akan kedatangan kedua teman baiknya. Pun Krystal ingin menyambut kedatangan kedua temannya itu. Sudah lebih dari tigga minggu, Krystal tak bertemu dengan Maya atau pun Nadia.“Hari ini aku tidak akan pulang malam. Aku hanya memiliki meeting sebentar dengan Aryan.” Kaivan menundukan kepala, mengecup kening Krystal. “Kemarin Aryan menghubungiku, dia menitipkan sa
Baca selengkapnya
Bab 184. Apa Anak-Anak Kita Nanti Kuliah di Luar Negeri, Kai?
Waktu menunjukan pukul lima sore. Setelah Maya dan Nadia pulang; Krystal langsung ke dapur membuat masakan khusus untuk Kaivan dan Galen. Besok sudah keberangkatan Galen ke Amerika. Krystal ingin membuatkan masakan special untuk sang adik. Pun tentu saja Krystal juga ingin membuatkan masakan yang special untuk sang suami. Ya, Krystal bisa memasak untuk Kaivan karena hari ini Kaivan tidak akan pulang malam.“Nyonya, apa Anda membutuhkan bantuan?” tawar sang pelayan dengan sopan pada Krystal yang terlihat sangat sibuk di dapur.“Aku bisa memasak sendiri. Tolong kamu buatkan jus jambu dan jus kiwi, ya. Nanti letakan di meja makan,” ucap Kystal memerintah dengan lembut dan sopan.“Baik, Nyonya.” Sang pelayan mengangguk patuh. Lalu pelayan mulai mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Krystal.Tak berselang lama, semua masakan Krystal telah selesai dibuat. Ayam panggang madu, tumis udang, cumi goreng tepung, dan terakhir tumis jamur untuk sayuran. Semua makanan yang telah siap itu langsung
Baca selengkapnya
Bab 185. Meminta Bantuan
“Ah, sial sekali. Kenapa ban mobilku bisa kempes seperti ini?” Felicia berdecak kesal seraya menatap ban mobilnya yang kempes. Ya, malam ini Felicia baru saja pulang dari rumah teman kuliahnya dulu di Amerika. Namun, sayangnya nasib Felicia benar-benar sial. Di jalan tol seperti ini ban mobilnya kempes. Ditambah sekarang saja sudah jam sebelas malam. Seakan kesialan benar-benar datang padanya secara bertubi-tubi.Felicia mengembuskan napas berat. Detik selanjutnya, Felicia berusaha meminta pertolongan pada orang sekitar. Tapi sepertinya tidak mungkin. Pasalnya di malam hari seperti ini mobil-mobil akan melaju dengan kecepatan penuh. Itu kenapa Felicia tak mungkin meminta bantuan pada mobil yan sejak tadi lewat di depannya.Sejenak, Felicia tampak berpikir. Dia bisa saja menghubungi pengawal di rumah keluarganya untuk menjemputnya tapi entah kenapa hati Felicia tidak menginginkan menghubungi pengawal keluarganya. Akan tetapi, tiba-tiba sesuatu muncul dalam benak Felicia. Sesuatu nama y
Baca selengkapnya
Bab 186. Sifatmu Selalu Membuatku Jatuh Cinta Padamu
Sebuah kebaya berwarna silver terbalut sangat sempurna di tubuh Krystal yang indah. Dibagian bahu kiri terdapat hiasan bunga di kebaya—yang membalut tubuh Krystal ini. Kandungan Krystal masih memasuki trimester satu. Hal itu yang membuat perut Krystal masih terlihat rata jika ditutup oleh pakaian. Ya, hari ini Krystal akan mendatangi pernikahan Nadia—teman sesama Ballerina-nya yang akan menikah dengan seorang Perwira Polisi. Harusnya Nadia akan menikah di Malang, namun beberapa hari lalu Nadia baru memberitahukan kalau resepsi pernikahan akan diadakan di Jakarta tidak jadi di Malang. Pun selama ini Nadia sengaja menutupi ini dari Krystal. Mengingat tiga minggu lebih Krystal menetap di kota Sumba dengan segudang masalah yang ada, tentu Nadia tak ingin membuat masalah Krystal bertambah. Dan rencananya setelah menikah nanti teman baiknya itu akan ikut pindah ke Malang karena calon suami Nadia itu dinas di kota Malang.“Kebaya ini indah sekali. Nadia ternyata pintar memilih warna kebaya,”
Baca selengkapnya
Bab 187. Rasa Cemas yang Melanda
Saat pagi menyapa, Krystal sudah berada di dapur. Kini Krystal tengah membuat brownies pandan—yang khusus dia buatkan untuk mertuanya. Ya, hari ini adalah weekend. Krystal akan pergi mengunjungi mertua bersama dengan sang suami. Itu kenapa di pagi hari Krystal sudah berkutat di dapur. Krystal masih mengingat dengan jelas makanan kesukaan dari mertuanya adalah brownies pandan. Namun, kali ini Krystal tak hanya membuat brownies pandan tapi Krystal pun membuat beberapa cake lainnya seperti cheesecake. Well, memasak atau membuat kue memang hobby Krystal sejak dulu. Krystal pun dulu sering membuat kue dengan bahan-bahan sederhana.“Nyonya Krystal.” Sang pelayan melangkah menghampiri Krystal yang tengah sibuk membuat kue.“Ya?” Krystal mengalihkan pandangannya, menatap sang pelayan yang ada di hadapannya.“Nyonya, ini ada telepon dari Nona Felicia. Beliau mengatakan ada hal penting yang ingin dikatakan pada Anda, Nyonya,” ujar sang pelayan dengan sopan.“Felicia menghubungiku?” ulang Krysta
Baca selengkapnya
Bab 188. Sebuah Penolakan yang Menyakitkan
“Krys? Apa yang kamu pikirkan?” Suara Kaivan bertanya kala dirinya melihat adanya perubahan dalam diri Krystal. Ya, kini Kaivan dan Krystal baru saja tiba di apartemen mereka. Sepulang dari rumah orang tua Kaivan; Krystal terlihat sedikit berbeda. Entah apa yang ada dipikirkan istrinya itu padahal selama tadi berada di rumah orang tuanya semua baik-baik saja.“Ah, tidak, Kai. Aku hanya memikirkan Galen. Tadi saat di rumah Papa dan Mama; Galen mengirimkan pesan padaku. Dia mengatakan kalau dia sudah sampai, dan dia juga bilang menyukai apartemenmu, Kai.” Krystal terpaksa membawa-bawa nama Galen dalam hal ini. Lagi pula dia tak sepenuhnya bohong. Karena memang tadi saat berada di rumah orang tua Kaivan; Krystal mendapatkan pesan dari sang adik yang memberikan kabar padanya.“Galen sudah menghubungimu?” Kaivan membelai pipi Krystal, dan memberikan kecupan di sana.Krystal menganggukan kepalanya. “Iya, Galen menghubungiku saat kita ada di rumah Papa dan Mama, Kai. Dia menyukai apartemenmu
Baca selengkapnya
Bab 189. Terlalu Baik untuk di Lukai
Krystal mendesah pelan. Dia duduk di sofa kamarnya dengan pikiran yang tengah memikirkan sesuatu. Ya, sejak di mana Felicia mengatakan jatuh cinta pada Aryan; Krystal merasa hatinya tidak nyaman. Bukan karena cemburu. Tentu saja Krystal tidak lagi memiliki perasaan pada Aryan. Apa yang Krystal rasakan saat ini pada Aryan adalah murni teman baik.Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat ini; Felicia tidak tahu kalau Aryan adalah cinta pertama Krystal. Selama ini memang Krystal tak pernah menceritakan pada siapa pun tentang masa lalunya. Bahkan dulu Maya dan Nadia—teman sesama Ballerina-nya tak mengenal Aryan. Maya dan Nadia baru mengenal Aryan kala Aryan selalu membantunya. Itu yang membuat Krystal akhirnya menceritakan sosok Aryan pada Maya dan Nadia. Pun Krystal menceritakan bahwa Aryan adalah teman baik Kaivan. Krystal memang cenderung tertutup. Dia tidak suka membagikan tentang kehidupan pribadinya pada siapa pun.Dalam hal ini, Krystal ingin sekali memberitahukan Felicia semuan
Baca selengkapnya
Bab 190. Salah Paham
Krystal mondar-mandir tidak jelas di dalam kamar. Ya, pikiran Krystal saat ini memikirkan Felicia yang tadi pagi dia telepon dalam keadaan menangis. Tak dipungkiri, Krystal begitu mencemaskan keadaan Felicia. Pun, Krystal sempat menghubungi telepon rumah mertuanya tetapi kenyataan yang didapatkan Felicia tidak ada di rumah. Hal ini yang membuat Krystal semakin khawatir. Andai saja Felicia ada di rumah pasti Krystal nekat ke rumah mertuanya menemui adik iparnya itu.Sejenak, Krystal terdiam memikirkan apa yang harus dia lakukan. Hingga tiba-tiba sesuatu muncul dalam benak Krystal. Dengan cepat, Krystal mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Felicia.Krystal : Fel, are you okay? Apa kamu membutuhkanku?Krystal meremas pelan ponsel di tangannya. Dia tak henti memikirkan keadaan Felicia. Krystal takut kalau Felicia menangis karena Aryan. Di saat rasa cemas melanda, terdengar dering pesan masuk dari ponsel Krystal. Dengan cepat Krystal melihat ke layar—seketika senyum di bibir Krys
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
30
DMCA.com Protection Status