All Chapters of Pernikahan Jebakan Kakak Mantanku: Chapter 121 - Chapter 130
242 Chapters
Pagutan Bukti
"Kas perusahaan semakin anjlok. Para investor mulai mencabut dana investasi mereka. Kalau terus seperti ini, kita bisa bangkrut." Pria berkacamata di depan Angga gagal menyembunyikan kekhawatirannya akan kemungkinan terburuk. Deretan Angka warna merah di laporan membuat bulu romanya berdiri tegak. Sesekali menggelitik perut Chris hingga mulas. Bagaimana tidak? Ancaman pemutusan hubungan kerja secara sepihak ada kini terpampang di depan mata. Namun, sosok di balik kejayaan Savers Company sepuluh tahun ke belakang itu justru tak menunjukkan reaksi apapun.Wajahnya sedatar jalan tol. Sorot matanya tajam menyapu pandangan pada apapun yang ada di atas meja kerja. Kedua tangannya terpaku di atas penyangga lengan kursi. "Bagaimana ini, pak? Langkah apa yang akan bapak ambil untuk menghalau kemungkinan terburuk?" tanya Chris tak cukup sabar. Dalam kondisi kritis seperti ini, bosnya masih bisa bersikap tenang. "Sudah sejauh mana dampak ini berpengaruh?" Setelah sekian lama bungkam, akhirnya
Read more
Angga Penoreh Luka
"Emmh.." "Cup!" "Cup!" "Emmh.. Angga.." lenguhan Nova tertahan di ujung lidahnya yang terkunci.benda kenyal yang kini menempel di bibirnya menjelajah hampir setiap suduh rongga mulut Nova dengan gerakan sensual. Sesekali Nova menggelinjang sambil melolongkan lenguhan dalam karena sensasi menggila yang terasa membakar tubuhnya. Padahal, Angga hanya mencumbunya di satu titik. Bunyi kecapan bibir Angga menandakan adegan pembuka yang ia lakukan telah usai. Nova menyeka sisa jejak jajahan lidah Angga di sudut bibirnya dengan perasaan tak rela. Meski singkat, pagutan itu sungguh memabukkan. Angga tersenyum lebar. Sangat kontras dengan reaksinya saat pertama kali melihat kedatangan Nova tadi."Kau terlihat sangat menikmatinya. Kalau begitu, tunggulah hingga aku sampai di rumah, kita akan melanjutkannya dengan leluasa," bisik Angga tepat di telinga Nova kemudian beranjak dari sisi wanita itu. Gurat merah ranum di pipi Nova cukup menjadi bukti kalau Nova tak mengelak pernyataan Angga ba
Read more
Dalang Pelaku
Angga masuk ke ruang kerjanya dengan langkah gontai setelah berinisiatif mengantar Nova pulang ke rumah. Kedatangannya di sambut oleh Chris yang melangkah mendekati Angga. Pria itu nampak antusias akan suatu hal yang belum Angga ketahui. "Pak Angga, akhirnya kau datang juga," ujar Chris dengan napas terengah karena tak bisa menahan antusiasme.Dahi Angga mengernyit. Itu bukanlah sebuah penyambutan yang epik untuk dilakukan. “Ada apa? Aku sedang tidak menerima negosiasi apapun saat ini. Jadi katakan saja apa yang mau kau katakan,” ucap Angga sambil melanjutkan langkahnya menuju meja kerja. Urusan rumah tangganya belum selesai. Banyak dosa yang harus Angga tebus atas perlakuannya terhadap sang istri.“Aku sudah menemukan pelaku dibalik penyebaran berita rumah tanggamu, pak.” Berita yang dibawa oleh Chris langsung membuat Angga menaruh seluruh fokusnya pada pria itu. Kacamatanya memantulkan gambaran diri Angga di sana. Membuat Angga bisa menatap bagaimana kondisinya sendiri saat ini
Read more
Kebenaran yang Ambigu
“Hanya pengecut yang akan bermain curang. Aku tidak akan membiarkan kau membohongi Nova terus menerus!” Setelah ucapan itu keluar, pintu ruang kerja Angga tertutup. Teriakan pria itu sama sekali tak digubris oleh Aldo yang pergi diselimuti amarah yang tak terluapkan. Berbanding terbalik dengan Angga. Pria itu kini memamerkan senyum liciknya dengan bangga. Jelas ia memenangkan debat hari ini hanya dengan beberapa untaian kata.Di sisi lain, sejak perdebatan antara Aldo dan Angga terjadi, ada sosok lain yang bertugas sebagai saksi. Di bali meja kerjanya di sudut ruang kerja itu, Chris berperan sebagai pengintai. Wajah polosnya mungkin tak akan membuat orang lain curiga bahwa pria itu memiliki kemampuan analisis yang sangat tajam. “Kau serius membiarkannya pergi, pak? Kenapa tidak lapor polisi saja?” Chris kembali bersuara. Dengan sekian banyak kemungkinan yang bisa Angga lakukan untuk membalas balik, di luar dugaan pria itu justru membiarkan tersangka atas pencemaran nama baiknya be
Read more
Pernyataan Tak Terduga
“Aku tidak bisa sembarang memutuskan, Aldo. Bagaimanapun aku harus membicarakan rencana ini dulu dengan Angga,” ucap Nova mulai tak nyaman sejak Aldo mendesaknya untuk ikut pergi bersama pria itu. Bahkan kini, Aldo tengah bersimpuh di sisi Nova memohon agar permintaannya dipenuhi oleh Nova. Jujur Nova bingung sekaligus tercengang mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Aldo tadi. Semuanya terasa tak nyata. Bahkan Nova sendiri tidak pernah membayangkan itu akan terjadi. Bagaimana bisa Angga menghabisi nyawa adiknya sendiri? Apa tujuannya.Berbagai pikiran sudah memenuhi kepala Nova hingga menimbulkan denyut nyeri di beberapa sisi. Jika saja Nova tidak berusaha menjaga kesadarannya, ia pasti sudah tumbang. “Percayalah padaku, Nova. Ini semua hanya tipu daya Angga untuk menjadikanmu tameng.” Aldo berkata lagi. Kali ini terdengar lebih serius dan pria itu mulai menunjukkan gelagat gelisah. “Apa kamu tega melihat Celva menjadi tameng Angga juga. Angga bisa memanipulasi kenyataan ap
Read more
Menuntut Kebenaran
Penjelasan Angga semakin membuka mata Nova. Ia berdiri mematung di samping Angga dengan pikiran yang mengawang jauh. Aldo beralih menatapnya, nampak sendu dan lunglai. “Aku mencintaimu, Nova. Aku lebih memilih persahabatanku dengan Angga hancur dibandingkan melihatmu tersiksa di dalam pernikahanmu dengan pria bejat ini. Kamu tidak tahu seberapa banyak wanita yang sudah ia tiduri selama menikah denganmu,” ujar Aldo membalas balik serangan Angga dengan pernyataan yang tak kalah sadis. “Selama ini, kamu hanya dijadikan boneka untuk membalas dendam pada dirinya sendiri. Dia bertingkah seolah dia adalah orang yang paling tersakiti atas kepergian Andre padahal dia sendiri yang sudah menghabisi nyawa adiknya.” Sekian banyak pernyataan yang baru Nova ketahui membuatnya ta habis pikir dengan apa yang ia dengar barusan. Semuanya membuat Nova bingung. Kepalanya berdenyut nyeri dan terasa berat hingga tiba-tiba pandangannya menggelap. Tubuh Nova oleng ke belakang, Amgga yang berdiri di sampin
Read more
Serangan Panik
Bab 127Hati wanita mana yang tak sakit ketika dibohongi. Mentalnya sudah berdarah-darah masih harus ditambahkan luka menganga yang baru. "Kenapa kamu tidak jujur sejak awal?" sambil terisak Nova terus mencari tahu kebenaran. Di sampingnya, Angga hanya bisa menunjukkan raut wajah sendu dan guratan rasa bersalah. Semua fakta yang ada dijabarkan secara gamblang. "Kamu bisa pastikan semuanya saat kamu sudah mendengarnya langsung dari Aldo." Setelah mengatakan itu, Angga pamit undur diri dari hadapan Nova. Memberikan sedikit waktu untuk Nova bernapas dan mencerna semua yang terjadi. Kepergian Angga setidaknya memberikan ruang bagi Nova untuk mencerna semua yang telah terjadi. Tentang tuduhan yang disematkan adanya, tentang paksaan keluarganya yang sampai sekarang tidak menunjukkan batang hidungnya, juga tentang rumah tangga Nova dengan sosok pria penuh misteri seperti Angga."Aarggh!! Siapa yang berkata jujur sebenarnya? Kenapa semuanya terlihat berbelit-belit?" Nova frustasi. Otakny
Read more
Sebuah Awal yang Baru
"Kamu tahu? Aku sudah memendam ini sejak lama. Aku bahkan tidak tahu apakah aku akan benar-benar sembuh dari trauma ini." Nova menjelaskan secara gamblang apa yang ia rasakan saat ini tepat di depan wajah Angga. Keduanya bergumul di balik selimut dalam dekapan satu sama lain yang melibatkan keduanya. Nova tidak menyangka, serangan panik yang menyiksanya tadi seketika menghilang ketika Angga menularkan ketenangan padanya. Perlakuan pria itu begitu lembut, setiap kata yang terucap tak lagi membuat Nova sakit hati. Perubahan itu tentu membawa dampak baik ke dalam hubungan mereka. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga sekarang. "Bagaimana kamu bisa menyembuhkan aku jika kamu adalah penyebab lukaku, mas?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Nova. Di dukung dengan ekspresi polos di wajah cantiknya. Tak ada niat untuk menuduh ataupun membuat kegaduhan. Lagi pula, tak sedikitpun bermaksud memojokkan. Apa yang Nova katakan barusan adalah sebuah kejujuran ya
Read more
Di Luar Prediksi BMK*
"Apakah semua bukti sudah kau kumpulkan, Chris? Aku tidak ingin ada kesalahan sedikitpun ketika rapat nanti.""Sudah, pak. Semua materi dan bukti sudah rapi di dalam sini." Chris mengangkat satu buah tablet paling canggih di jajaran mereknya dengan perasaan bangga. Hari ini, adalah hari yang akan menentukan hidup dan mati perusahaan yang ada di bawah pimpinan Angga. Pria itu menatap cermin yang ada di sudut ruangan. Menilik penampilannya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala sebelum benar-benar meninggalkan ruangannya. Tak dipungkiri, ia gugup. Degup jantungnya berdetak tak normal, dadanya juga terasa sesak. Tak biasanya tubuh Angga memberikan respon tak biasa atas sebuah persiapan. "Chris, tolong ambilkan pouch kecil warna abu-abu di tas kerjaku," perintah Angga. "Kau minta aku ambilkan obat jantungmu. Bukan begitu Pak Angga?" Chris balik bertanya sambil melangkah menuju meja kerja Angga kemudian merogoh isi tas yang tergeletak sembarang di kursi. Angga diam mematung, ia baru m
Read more
Awal Pembalasan
Angga menatap sosok pria di depan sana dengan pandangan memicing curiga. Di otaknya bergumul banyak pertanyaan. Namun, tak bisa Angga ungkapkan saat ini.Rapat akan segera dimulai dalam hitungan menit. Aldo—pria tadi—duduk tepat di samping Jhony. Satu hal yang cukup membuat Angga dan Chris terkejut. Terdengar gerutuan halus lagi dari sisi Angga. Siapa lagi kalau bukan Chris pelakunya.“Dasar tidak tahu malu! Dia pikir dia bisa menguasai semua hal dengan keserakahan?!” Chris terus menggerutu. Mengungkapkan kekesalannya lewat gumaman pelan yang masih bisa Angga dengar jelas.“Sudahlah, biarkan saja. Kita hanya perlu fokus dengan rapat hari ini dan mengungkapkan kebenaran,” balas Angga santai. Ia mengubah sedikit posisi duduknya. Hawa panas seketika menyelimuti ruangan itu sejak komplotan pengkhianat sedang memamerkan kebanggan mereka yang semu.“Baiklah para hadirin, mari kita mulai rapat final ini,” ucap moderator rapat di depan sana. Angga menjadi salah satu bagian terpenting dari ra
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
25
DMCA.com Protection Status