Semua Bab Crash Melody: Bab 111 - Bab 120
164 Bab
Crash Melody 111
Lya terbahak. “Mungkin goyangannya ceweknya emang asoy banget kali makanya si Endra ketagihan,” katanya. Dia lalu mengambil vapor-nya dari dalam tas.“Ah, nggak asyik lo. Yang ada gue curhat malah makin panas dan makin sakit hati. Bukan makin lega,” kata Karra.Lya tertawa lagi. Usai menghembuskan asap dari mulutnya, dia lalu merangkul Karra. “Becanda, Shay,” katanya.“Udahlah, kata gue lo fokus aja noh cari gebetan di dateapp buat lupain si Endra. Itu anak kayaknya sudah susah lepas sama ceweknya,” kata Lya.“Gue udah ada beberapa yang match. Tapi nggak ada yang sekeren dan seganteng Pak Endra,” kata Karra, “di sana banyakan jamet.”Lya terbahak. Dia sampai memukul-mukul meja. “Masak nggak ada yang normal sih? Ya gak ganteng banget, ganteng dikit aja masak nggak ada?”“Belom nemu,” kata Karra.“Eh, by the way, si Endra jadian sama ceweknya udah berapa lama sih?” tanya Lya.“Enam bulanan kayaknya,” sahut Karra.“Aduh itu sih lagi bucin-bucinnya. Masalah ranjang juga lagi anget-angetny
Baca selengkapnya
Crash Melody 112
Di ruang tamu Karra bertemu dengan Endra. Laki-laki itu wajahnya suram, tak seperti biasanya. Sepertinya memang ada masalah.“Malem, Pak Endra. Tumben banget ke rumah. Ada apa?” tanya Karra. Dia lalu duduk di single sofa di seberang sofa yang diduduki Endra.“Di rapat pemegang saham kemarin banyak yang nggak paham dengan yang disampaikan Pak Bara. Mereka gagal paham semua. Dokumen yang kamu bikin buat bahan meeting gimana?” tanya Endra.“Ya kayak biasa, Pak,” sahut Karra, “Pak Baranya saja kali nyampeinnya gak bener.”“Masak sih. Dia itu orang yang selama ini gue tunjuk buat ngegantiin gue. Nggak mungkin lah dia nggak bisa pimpin meeting kayak gitu aja,” kata Endra.“Ya tapi kan tiap rapat yang dibahas beda-beda, bukan itu-itu terus. Lagian Pak Bara juga manusia biasa. Mungkin banget dia bikin kesalahan,” sahut Karra. Dia kesal karena seolah Endra menyalahkannya. Siapa yang meninggalkan pekerjaan, siapa yang disalahkan. Ya tapi bos kan posisinya akan selalu di atas dan selalu benar.“
Baca selengkapnya
Crash Melody 113
“Malem, gimana kerjaan kamu hari ini?” tanya Endra. “Lancar semua,” kata Dania. “By the way, aku mau ada rencana liburan,” kata Endra. Mata Dania berbinar. “Liburan? Kita liburan?” tanya Dania. “Iya,” balas Endra, “sama Karra juga entar.”Dania tertegun selama beberapa detik. Dia memastikan telinganya tidak salah dengar. Mendadak suasana hatinya memburuk. Dia pikir ketika Endra berbicara tentang liburan, itu akan menjadi quality time mereka berdua. Bisa-bisanya Endra mengajak sekertarisnya yang ganjen itu!“Yang, kok diem sih?” tanya Endra. “Nggak apa-apa. Lanjut,” kata Dania. Suaranya terdengar tidak bersemangar. “Rencananya ntar aku sama kamu dan Karra sama gebetannya. Gebetannya apa cowoknya gitu. Pokoknya dia kalo aku tanyain nggak pernah ngaku,” kata Endra. Seketika mata Dania berbinar. Kalau Karra punya kekasih berarti dia tidak akan mengganggu Endra lagi. “Karra beneran udah punya cowok?” tanya Dania. Suaranya terdengar antusias. “Iya,” sahut Endra, “katanya sih gitu.
Baca selengkapnya
Crash Melody 114
“Gue kayaknya bakalan bikin cover lagu banyak deh habis ini,” kata Zevan.“Bikin sana sebanyak-banyaknya kalo lo lagi gabut,” kata Jojo.Zevan lantas tertawa. “Iya kalo kita sempet gabut,” katanya. “Guys, gue udah menyimpulkan hasil polling kemarin,” katanya, “coba kalian ke sini dulu semua.” Dia melambai-lambaikan tangan. Keempat personel Evolution lantas berkumpul mendekati Sisil. Mereka duduk di lantai panggung membentuk lingkaran. “Gimana? Banyak yang setuju diadain konser penutupan di Jakarta lagi?” tanya Zevan. Sisil mengangguk, “Delapan puluh persen tau nggak yang setuju. Sumpah gue nggak espect bakalan sebanyak itu awalnya,” katanya. “Yaudah, penjualan tiketnya kapan?” tanya Jojo. “Itu gampang deh. Nggak usah kalian pikirin. Ada hal lain yang mau gue bahas,” kata Sisil. “Apaan sih?” tanya Raden penasaran.“Jadi di konser penutupan ini, gue pengen ngadain semacam konferensi pers gitu sebelum konser dimulai,” kata Sisil, “ di situ, kalian bakalan nyampein kesan-kesan ka
Baca selengkapnya
Crash Melody 115
Karra merasa tak nyaman saat melihat Danu menutup pintu kamar setelah mereka berdua masuk kamar. Meski begitu, dia sama sekali tak berpikiran buruk. Dia tetap melihat sekeliling ruangan itu. “Menurut kamu, bagusnya ruangan ini dicat warna apa ya?” tanya Danu. Dia berdiri di samping Karra dan melingkarkan lengannya di pinggul gadis itu. Merasa tak nyaman, Karra lantas menyingkirkan tangan Danu.“Kayaknya dicat putih aja,” kata Karra asal. Pikirannya mulai tak tenang. Dia lalu berbalik dan mencoba keluar ruangan, tapi Danu menahannya. Laki-laki itu melingkarkan lengan di perutnya lalu menariknya ke belakang. Tentu saja Karra berontak. Apa pun rencana yang ada di dalam otak Danu, dia tak mau menjadi bagian dan korban dari rencana itu.“Mau ke mana sih? Kita santai aja dulu di sini,” kata Danu. Dia menarik tubuh Karra lalu menghempaskan gadis itu ke atas ranjang. Karra mencoba bangkit. Namun belum sempat dia berdiri, Danu mendorongnya lagi ke atas ranjang. Laki-laki itu lantas menindi
Baca selengkapnya
Crash Melody 116
Lya tak menyahut. Dia mengabaikan ponselnya yang pelindug layarnya retak kecil-kecil dan fokus menelepon Karra. Karra menanggapi teleponnya setelah panggilan kedua. Gadis itu buru-buru menanykan keadaan Karra. “Lo sudah ketemu sama tuh cowok? Terus gimana? Lo kenapa kok sampe telfongue belasan kali/” cerocos Lya. Terdengar hembusan napas panjang dari seberang. “Gara-gara lo nggak nepatin janji, gue jadi hampir diperkaos sama itu bajingan busuk,’ sahut Karra.Lya membelalakkan mata. “Sumpah lo?” katanya. “Iya, buat apa sih gue boong, Lya,” sahut Karra. “Terus lo baik-baik aja apa enggak? Lo nggak kenapa-napa kan?” tanya Lya. “Nggak. Untungnya, gue berhasil kabur,” kata Karra, “lo ngapain aja sih gue telfon dan gue chat nggak lo respon sama sekali? Pacaran?”“Bukan maen. Gue saking enaknya pacaran sampe dicium aspal!” sahut Lya. “Hah? maksud lo?!” tanya Karra. “Gue kecelakaan, Kar?” sahut Lya, “ya aps mau angkat telfon lo itu. Karena gue lagi bawa motor, otomatis akhirnya gue ny
Baca selengkapnya
Crash Melody 117
“Tapi emangnya kalo lo jadi gue lo nggak bakalan cemburu?” tanya Dania.“Ya gue lihat dulu Endra itu orangnya kayak gimana? Terus karakternya gimana? Apa dia tipe cowok yang flirty? Atau dia tipe cowok yang gampang dirayu dan gampang banget digodain cewek atau nggak? Dari situ kan bisa jadi ukuran. Kira-kira potensinya dia untuk berpaling ke cewek lain itu berapa persen,” kata Sisil panjang lebar.“Flirty sih nggak ya. Tapi dia terlalu ramah sama banyak orang. Terlalu baik. Terlalu perhatian sama banyak orang. Kayak hampir nggak ada bedanya perlakuan dia ke cewek lain sama pacarnya sendiri,” kata Dania.“Masak nggak ada bedanya? Ada lah pastinya,” sahut Sisil.“Ya paling kalo gue dipanggil sayang sementara cewek lain dipanggil namanya gitu doang,” kata Dania.Sisil tertawa. “Terus, dia tipe cowok yang gampang dirayu atau digodain sama cewek nggak?” kata Sisil usai tawanya reda.“Nggak sih,” sahut Dania.“Nah terus apa yang lo takutin? Kalo bener apa yang lo omongin, berarti kemungkina
Baca selengkapnya
Crash Melody 118
“Itu,” kaya Jojo sambil menunjuk botol air mineral yang ada di atas meja rias.Dania mengambil botol itu. Isinya tinggal separuh. Tapi masih cukup kalau hanya untuk dipakai menelan satu obat.Setelah mengambil botol itu, Dania lalu berjalan keluar kamar. Dengan langkah-langkah cepat dia kembali ke kolam renang.Setibanya di kolam renang, Dania sedikit panik karena melihat Zevan meringkuk. Dia khawatir laki0laki itu tak sadarkan diri. Tapi akhirnya dia menghembuskan napas lega saat langkahnya terhenti di dekat gazebo dan melihat mata Zevan masih terbuka.“Nih obatnya,” kata Dania.Endra meraih botol kecil berisi obat dan botol minum dari tangan Dania. Setelah minum obat itu, dia membutuhkan waktu hampir setengah jam sampai keadaab tubuhnya kembali normal.“Lo punya sakit sekrusial itu kok bisa sih nggak cerita sama keluarga lo,” kata Dania sambil menutup botol dan botol minum kembali.“Gue nggak mau mereka kepikiran,” sahut Zevan, “lagian juga kalo gue ngomong belum tentu ada yang pedu
Baca selengkapnya
Crash Melody 119
Jam di kamar hotel Zevan masih menunjukkan jam setengah enam pagi. Dia terbangun jam lima karena perutnya mulas dan tak bisa tidur lagi. Sementara itu, Jojo yang ada di sampingnya masih tertidur pulas. Saking pulasnya, laki-laki itu sampai mendengkur pelan.Zevan lantas turun dari ranjang. Dia membuka tirai sedikit dan melihat pemandangan kota Bengkulu yang cukup damai di pagi hari. Tak terasa tour di pulau Sumatra tinggal tersisa tiga kota lagi. Lalu setelah itu, Evolution akan konser di Banten dan kembali lagi ke Jakarta.Kalau dipikir-pikir, tour ini memberinya banyak pelajaran. Selain belajar tentang kemandirian, dia juga belajar tentang kesabaran. Selain itu, dia juga belajar bahwa ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa diprediksi dan dikendalikan oleh manusia.Selain hal itu, Endra juga sadar kalau selama tour ada yang berubah antara dia dan asisten Evolution. Saat awal bertemu Dania, dia meremehkan gadis itu karena Dania tak tahu apa-apa tentang pekerjaan di dunia hiburan.
Baca selengkapnya
Crash Melody 120
“Ya gue nggak mau lah kalo misalnya suatu hari nanti ada kejadian mereka berantem terus cowok gue jadi bonyok-bonyok mukanya,” kata Dania.“Oh, lo lebih sayang kalo lihat Endra harus bonyok kalau suatu saat dia harus berkelahi sama Zevan gitu?” tanya Sisil.Dania mengangguk. Walaupun sebenarnya bukan itu yang dia inginkan. Dia tak ingin kedua-duanya terluka.“Udah sih, Dan, mereka berdua udah sama-sama gede. Mereka pasti tahu batasan sampe mana harus saling nyakitin. Kelihatannya gitu kalo salah satu sakit juga yang satunya bakalan sedih,” kata Sisil.Dania menghembuskan napas panjang. “Mungkin emang nggak seharusnya gue ikut campur,” katanya.Tapi, dalam hati Dania bertekad akan berusaha terus membuat mereka damai. Kalau perlu, dia akan mendekati ibunya Endra dan berbicara dengan wanita itu.***Seperti rencana Dania sebelumnya. Kalau dia gagal merayu Endra untuk berbaikan dengan Zevan, maka sekarang dia harus membujuk Zevan.Dania mendekati Zevan sesaat setelah latihan berakhir. Gad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status