Semua Bab Kehamilan yang Kusembunyikan: Bab 461 - Bab 470
597 Bab
Bab 461
Alya tidak menyangka hal semacam ini akan terjadi di sekolah.Sebelumnya dia merasa bahwa suasana di sekolah itu bagus, sehingga dia pun menyekolahkan kedua anaknya di situ. Waktu di luar negeri, karena semuanya masih kecil, dia pun tidak memiliki kekhawatiran semacam ini.Namun, sekarang, anak-anaknya perlahan makin besar.Kekurangan dari memiliki orang tua tunggal perlahan akan terlihat di antara teman sekelas mereka.Alya ingat bahwa dirinya juga pernah mengalami situasi seperti ini untuk waktu yang singkat.Ayahnya telah memberikannya banyak kasih sayang.Sebagai nona besar dari Keluarga Kartika yang terpandang, orang-orang itu tidak berani mengejeknya. Sebaliknya, mereka mencoba untuk menyanjungnya karena dia adalah pewaris Keluarga Kartika.Awalnya, Alya senang karena semua orang ingin berteman dengannya. Dia bahkan menganggap dirinya berbeda dari yang lain.Dia kira karena dia memiliki orang tua tunggal, orang-orang akan mengira dia tidak sehat dan tidak mau begitu dekat dengann
Baca selengkapnya
Bab 462
Sambil berbicara, tatapan tajamnya mendarat pada Cahya.Cahya merasa bersalah dan mengalihkan pandangannya.Dia tahu Rizki pasti meyalahkannya karena membiarkan Hana masuk.Jika ini adalah wanita lain, dia tidak akan membiarkannya masuk begitu saja.Akan tetapi ini adalah Hana. Meskipun tidak ada apa-apa di antara atasannya dan Hana, siapa yang tidak tahu bahwa Hana sudah mengambil hati ibunya Rizki.Di mata orang lain, pernikahan Hana dan Rizki hanyalah masalah waktu.Hana juga mengerti apa maksud dari perkataan Rizki dan merasa agak canggung. Akan tetapi, dia hanya bisa menjelaskan dengan pasrah, "Jangan salahkan Pak Cahya, aku yang memintanya untuk membiarkanku masuk. Aku bilang kalau dia nggak mau, aku akan membuat keributan. Jadi dia nggak punya pilihan lain."Mendengar ini, Rizki terdiam sejenak. Tatapannya jatuh pada wajah Hana."Begitukah?"Hana mengangguk dengan lemah. Sesaat kemudian, Rizki mencibir, "Kamu akan ribut kalau nggak dibiarkan masuk? Hana, sejak kapan kamu jadi se
Baca selengkapnya
Bab 463
Parfum ....Saat air matanya tengah mengalir, Hana seketika menjadi waspada.Selama 5 tahun, kapan bau parfum wanita pernah tercium pada tubuh Rizki?Selain itu, bau parfum ini tidak kuat, bagaikan bau bunga yang terbawa oleh angin. Kalau tidak benar-benar mengendusnya, baunya sama sekali tidak akan tercium.Para wanita di bar tidak akan menyemprotkan parfum dengan bau selemah ini.Ketika tengah tenggelam dalam pikirannya, Hana didorong oleh Rizki. Karena Rizki menggunakan sedikit kekuatan, Hana pun melangkah mundur dengan terhuyung-huyung.Kemudian dia melihat Rizki memelototinya seperti seekor serigala."Jangan sentuh aku!"Ini adalah pertama kalinya Hana melihat Rizki menunjukkan ekspresi semacam ini. Saking ketakutannya, Hana pun membeku di tempat dan tidak berani mendekat lagi.Namun, ketika memikirkan bau parfum tadi, Hana masih merasa tidak rela."Oke, aku nggak akan menyentuhmu. Tapi beri tahu aku, dari mana bau parfum di tubuhmu itu berasal? Nggak apa-apa kalau kamu nggak meny
Baca selengkapnya
Bab 464
"Hanya untuk mengembalikan jas?"Tidak, Rizki menemukan sebuah kejanggalan. "Katamu, kamu meminjamkannya jasmu saat acara lelang. Acara yang mana?""Masa kamu nggak tahu? Kamu juga hadir di acara itu. Apa? Mungkinkah pada hari itu kalian nggak bertemu?"Rizki terdiam."Kalian sungguh nggak bertemu?""Omong-omong, setelah mengembalikan jasmu, dia berbicara apa lagi denganmu?"Saat ini Felix terdiam untuk sejenak, lalu menjawab, "Rizki, meskipun kita memiliki hubungan bisnis, kita juga teman, 'kan? Tapi bahkan sebagai teman, bisakah kamu nggak mencampuri urusanku? Bahkan kamu juga ingin tahu tentang apa yang dia katakan padaku?"Akan tetapi, Rizki sama sekali tidak peduli dengan argumennya."Jadi kamu mau memberitahuku atau nggak?""Sialan, dasar nggak tahu malu!"Akhirnya di bawah ancaman Rizki, Felix langsung memberi tahu apa yang terjadi kemarin.Setelah menutup telepon, Rizki menatap ponselnya dengan dingin. Tak lama kemudian, dia terpikirkan sesuatu dan tersenyum.Karena urusan beso
Baca selengkapnya
Bab 465
Akhirnya, Alya tidak membiarkan Irfan mengantarnya kerja. Akan tetapi, dia membolehkan pria itu mengantar anak-anaknya sekolah.Alya pergi ke kantor seorang diri.Karena dia belum punya tempat tinggal permanen, dia pun belum membeli mobil. Lucu juga bila dikatakan bahwa sebagai bos, dia setiap hari pergi ke kantor dengan berdesakan di dalam kereta atau bus. Sementara itu, Angga yang merupakan bawahannya sudah lama membeli skuter.Dalam perjalanan ke kantor, Citra meneleponnya dari seberang lautan."Alya-ku, muah muah. Bagaimana kabarmu belakangan ini? Aku sudah lama nggak meneleponmu. Bagaimana dengan perusahaanmu?"Suara Citra terdengar baik, Alya pun tersenyum dan menjawab dengan lembut, "Nggak buruk, bagaimana kabarmu?""Jangan dibicarakan, aku disiksa oleh bosku. Biar kuberi tahu kamu, Alya, aku sudah hidup selama bertahun-tahun, tapi aku belum pernah melihat seseorang yang dapat memeras pegawainya seperti dia! Sebenarnya bagaimana bisa dia mengeksploitasi pegawainya seperti ini?A
Baca selengkapnya
Bab 466
Alya berkata dengan wajah serius, "Namaku Alya, kemarin aku sudah membuat janji dengan Pak Felix."Ekspresi sang resepsionis tadinya tak acuh, tetapi setelah mendengar bahwa nama wanita ini adalah Alya, sikapnya pun berubah 180 derajat."Maaf, apakah Nona bernama Alya Kartika?"Perubahan sikapnya juga mengejutkan Alya. Alya mengangguk."Ya.""Begini, Nona Alya, Pak Felix telah menginstruksikan kami untuk segera membawamu ke lantai atas begitu kamu datang.""Begitukah?" Hal ini sedikit mengejutkan Alya. "Pak Felix pengertian sekali."Sang resepsionis tersenyum dengan misterius, lalu mengantarnya ke lift."Ini adalah lift khusus untuk Pak Felix. Nona Alya bisa langsung pergi ke lantai paling atas."Di dalam lift, resepsionis itu memasukkan kata sandi sementara untuknya dan mengantarkannya ke lantai teratas.Ketika pintu lift tertutup, Alya baru ingat bahwa dia lupa menanyakan di mana kantornya.Sesampainya di lantai teratas, Alya pun menyadari bahwa hanya ada satu kantor di lantai itu.M
Baca selengkapnya
Bab 467
Kejadian lama pun diangkat lagi, masih membicarakan kemesraan yang sudah lalu itu.Ekspresi Alya sedikit berubah. Bibir merahnya bergerak. Akhirnya, Alya menatapnya dan berkata, "Rizki, kamu sungguh nggak tahu malu."Pria ini sudah memiliki Hana tetapi masih ingin berhubungan dengannya.Memangnya dia pikir dia siapa?Benar-benar lucu.Apakah 5 tahun yang lalu Rizki belum cukup menyakitinya?"Nggak tahu malu?"Rizki melangkah ke depan, makin mendekat, memaksa Alya untuk mundur hingga ke sudut ruangan. Ketika Alya mencoba untuk kabur, pria itu mengulurkan tangannya, menghalangi jalan keluar Alya. Rizki tersenyum dan berkata, "Waktu kamu berada di atas tempat tidurku, kamu nggak berkata seperti itu."Plak!Alya tidak bisa mengendalikan emosinya dan menampar Rizki.Sepertinya Rizki tidak menduga Alya akan tiba-tiba menamparnya, sehingga wajahnya pun tertampar hingga menoleh ke samping.Begitu dia tersadar, dia segera menggenggam pergelangan tangan Alya, lalu membungkuk dan mencoba untuk me
Baca selengkapnya
Bab 468
Melihat mata basah wanita cantik ini, Felix merasa sangat menyesal. Dia merasa dirinya benar-benar seorang bajingan.Dia ingin dengan hati-hati bertanya, tetapi Alya langsung berjalan melewatinya tanpa berniat untuk berhenti dan berbicara padanya.Felix berdiri terdiam. Di dalam pikirannya, hanya ada sepasang mata dingin yang terus menahan tangis. Rasa bersalah pun memenuhi hatinya.Ketika dia hendak mengejar, Alya berhenti melangkah. Wanita itu berbalik dan menghampirinya lagi."Pak Felix.""Ah?" sahut Felix."Apakah kamu sama sekali nggak mau berinvestasi di perusahaanku?""Apa?"Felix terkejut mendengar perkataannya. "Ber ... berinvestasi di perusahaanmu? Kamu mendirikan perusahaan? Tunggu, jadi yang kamu maksud dengan membicarakan pekerjaan adalah ini?"Mendengar ucapannya ini, Alya pun menunjukkan sedikit kecurigaan di sudut matanya."Kalau bukan, memangnya apa lagi?""A ... aku kira kamu akhirnya sudah mengambil keputusan dan mau bekerja di perusahaanku. Kemudian Rizki, bajingan
Baca selengkapnya
Bab 469
Di ruang kantor lantai teratas.Felix baru saja naik dan segera mencari Rizki."Hei, hei, aku kira dia mau bekerja di perusahaanku, tapi ternyata dia datang untuk mencari investasi. Apakah kamu sudah mengetahui hal ini dan nggak memberitahuku?""Lalu, apa kamu tahu bahwa wajahnya terlihat buruk saat dia meninggalkan perusahaan? Apa kamu membuatnya menangis seperti itu?"Rizki yang awalnya bersandar di dinding, membeku sejenak ketika mendengar perkataannya. Kemudian, sebuah senyum muncul di bibir tipisnya."Begitukah?"Wanita sekejam itu masih bisa menangis?Sungguh aneh."Apa? Dilihat dari ekspresimu, sepertinya kamu nggak percaya? Sialan, apa kamu benar-benar nggak tahu betapa bajingannya kamu? Kamu sudah membuat seseorang menangis tapi kamu masih secuek ini."Rizki tidak merespons, dia berdiri di sana dengan bibir terkatup dan wajah pucat.Akan tetapi, Felix yang ceroboh tidak menyadari ada yang aneh dan masih terus mengoceh."Dengan sikapmu ini, aku bahkan nggak tahu apa yang ingin
Baca selengkapnya
Bab 470
Ketika memikirkan Alya yang kemarin memakai pakaian berkuda di arena pacuan, yang tampak begitu polos dengan rambut panjang terurai, Felix masih merasa berdebar.Kenapa Alya harus menjadi wanitanya Rizki?Seandainya dia bersama pria lain ....Karena telah lama bersamanya, sang asisten mungkin tahu apa yang ada di benak Felix. Asisten itu berkata, "Pak Felix, kalau kamu menyukainya, kejarlah dia. Lagi pula, mereka berdua hanyalah masa lalu. Sekarang Nona Alya melajang, mengejarnya juga bukanlah tindakan ilegal.""Kamu nggak mengerti, gampang saja kamu berbicara. Apakah kamu nggak melihat penampilan Rizki? Pria itu sama sekali belum melepas Alya. Kamu menyuruhku untuk mengejar Alya? Bukankah artinya aku akan melawannya?"Sang asisten tampak bingung. "Bukankah Pak Rizki sudah punya tunangan?""Maksudmu Hana? Apanya yang tunangan?""Tapi semua orang berkata seperti itu. Selama bertahun-tahun ini, di sisi Pak Rizki ....""Maksudmu selama bertahun-tahun ini, nggak ada orang lain di sisi Rizk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4546474849
...
60
DMCA.com Protection Status