All Chapters of Suamiku Pewaris Kaya Raya: Chapter 211 - Chapter 220
261 Chapters
Bab 211 - Kebahagiaan Keluarga Gandara
Sebenarnya Laksana Gandara dan Sophia yang paling menginginkan Aditama dan Vania tinggal bersama mereka.Selain karena Laksana Gandara ingin menebus kesalahan, berharap rasa sayang dan memiliki antar anggota keluarga satu sama lain kembali tumbuh, juga demi kembali menyatukan hubungan yang sempat renggang. Laksana Gandara merasa Robert dan Andika sedang merencanakan sesuatu kepada keluarganya. Mereka berdua telah mengirimkan sinyal peperangan. Ia tahu sekali tabiat mereka berdua itu seperti apa, juga akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Termasuk ... menyeret Aditama dan Vania sekali pun! Apalagi dengan kondisinya yang baru sembuh, Vania sedang mengandung, itu akan memudahkan bagi mereka berdua menyerang keluarganya. Di sisi lain, berpisah dengan anak dan istri selama lima tahun, hidup dalam penyesalan, serta terus-menerus mengatai diri sendiri bodoh, membuat Laksana Gandara memiliki trauma. Maka, ia tidak mau hal itu terjadi lagi. Cukup
Read more
Bab 212 - Dua Kondisi Yang Berbeda
Di saat ini, Laksana Gandara berujar. "Sebenarnya Papa sudah tidak ingin berurusan dengan Robert dan Andika lagi supaya hidup kita lebih tenang, Tam. Lelah Papa hidup dalam bayang-bayang mereka berdua terus." Di ujung kalimat, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Aditama terdiam. Sengaja melakukan hal itu karena ingin membiarkan sang Ayah mengeluarkan segala keluh kesahnya terlebih dahulu. Setelah menatap lurus ke depan beberapa saat, Laksana Gandara beralih menatap Aditama lagi dan lanjut berkata. "Bisa saja kita lenyapkan data-data itu, Tam dan kita beritahu mereka jika kita sudah tidak memegang data-data itu lagi. Tapi hal itu sama sekali tidak menjamin. Di dunia mereka, cara-cara licik akan selalu digunakan. Apalagi dengan kondisi kita seperti saat ini, hal itu akan sangat berarti bagi kita." Tiba-tiba rahang Aditama mengeras, terlihat berpikir. Dia kemudian berkata, "Kata Papa ... data-data itu berisi tentang kejahatan Om Robert dan Om Andika di masa lalu?" Pertanyaan Ad
Read more
Bab 213 - Kekhawatiran
Bastian langsung marah sebab mendengar pengakuan Mario jika kemungkinan salah satu wanita bernama Vannesa yang pernah melakukan cinta satu malam denganya hamil anaknya. "Bodoh sekali kamu, Mar. Papa kan sudah mewanti-wanti untuk menggunakan kondom ketika—" "Aku selalu memakai kondom, Pa ... tapi waktu itu aku sedang tidak terlalu sadar!" Mario langsung memotong perkataan sang Ayah yang membuat Bastian terdiam. Kemudian, ia mengedar pandangan ke sekeliling lebih dulu sebelum kemudian kembali menatap sang Ayah dan melanjutkan berkata. "Jadi, sekarang Vannesa dalam kendali Edward, Pa ... bajingan itu akan menggunakan Vannesa untuk menghancurkan hubunganku dengan Jessi jika aku tidak mau menurut denganya!" Wajah Mario mengeras dan giginya bergemeretak. Lagi-lagi, mata Bastian melebar. Mencerna dalam sepersekian detik ucapan Mario sebelum kemudian tertegun. Jadi ... Edward juga memiliki sesuatu untuk mengancam Mario? Sama seperti yang dilakukan oleh Ayahnya terhadap diri
Read more
Bab 214 - Menunggu
"Aditama juga belum kunjung menemui kita lagi atau tanda-tanda mau melawan Papanya." Ucap Robert dengan tatapan lurus ke depan. "Lima tahun loh, Bert. Dia membenci Laksana. Dia marah dan kecewa dengan Papanya!" Sambung Andika tegas. Dia kemudian menambahkan. "Seharusnya sekarang dia masih memiliki rasa itu kepada Papanya. Mustahil jika dia akan langsung menerima Papanya begitu saja!" "Maka dari itu, An. Kita harus bisa mempengaruhi pikiran anak itu. Jangan sampai dia menerima Laksana sepenuhnya." Balas Robert seraya membusungkan dada dengan rahang mengeras. "Tapi sebaiknya kita tunggu saja sampai Aditama mendatangi kita lagi." Ucapan Robert dijawab anggukan kepala oleh Andika. Tiba-tiba Andika memicingkan pandangan. Dia pun langsung menatap Robert lagi dan berujar, "Tapi yang lebih mengejutkanya lagi adalah ... Aditama ada di sana bersama Panji, Bert." Kening Robert berkerut. "Apakah mungkin ... Laksana meminta Aditama untuk mengurus data-data itu?" Balas Robert berpi
Read more
Bab 215 - Edwin Merasa Sedikit Was-Was
Kala teringat akan perkataan Heru tentang dia yang mendapatkan perintah dari Aditama untuk mencari tahu orang dalam yang diduga telah membocorkan mengenai tempat rahasia milik Laksana Gandara, Edwin langsung merasa was-was. Tentu ia ada dibalik serangan mendadak itu. Tanpa diminta, sudah pasti ia akan turut serta dalam perintah tuan muda keluarga Gandara. Tentu ia harus bersikap sebagaimana mestinya. Merasa sedikit cemas, Edwin yang saat ini berada di dalam mobil jeep sedang menunggu anak buahnya, memilih merogoh saku jaket dan mengeluarkan ponsel dari dalam sana. Selama sesaat, jari jemarinya berkutat pada layar ponsel, lalu menempelkanya di telinga, menunggu seseorang yang sedang dihubunginya mengangkat panggilanya. "Hallo Om Robert ... keluarga Gandara menduga jika ada orang dalam yang membocorkan mengenai tempat rahasia milik Tuan Laksana Gandara." Jelas Edwin begitu panggilan terhubung. "Serius kau, Win? Laksana menduga hal demikian?" tanya orang di sebrang sana yang ta
Read more
Bab 216 - Hendak Memastikan
"Aku mengerti kok, Van mengapa kalian berdua melakukan hal demikian padaku." sergah Bella menyela perkataan Vania. Mendengar ucapan sang kakak sepupu, tatapan Vania berubah sayu. "Terima kasih, Kak Bella ... karena Kak Bella sudah mau mengerti." Balas Vania yang dijawab anggukan kepala oleh Bella. Di saat ini, Vania mengerjap kala teringat sesuatu. Terdiam sebentar, lalu memperbaiki posisi duduk lebih dulu. Dia kemudian berkata, "Oh ya, Kak Bella ... aku ingin memberitahu Kak Bella jika sekarang aku sudah tidak tinggal di apartemen lagi." Mendengar hal itu, Bella terkejut. Mencerna dalam sepersekian detik, lalu keningnya berkerut. "Bukanya unit apartemen itu sudah dibeli oleh kalian berdua? Sudah menjadi milik kalian berdua sekarang?" tanya Bella dengan hati-hati. Hendak memastikan. Vania tersenyum. "Itu memang benar, Kak. Tapi kedua orang tuanya Aditama menginginkan aku dan Aditama tinggal bersamanya. Jadi, sekarang aku tinggal bersama dengan kedua mertuaku." Bella d
Read more
Bab 217 - Menangkap Pengkhianat di Keluarga Gandara
Tampak Mario duduk seorang diri di kursi sebuah cafe. Ia tengah menunggu Vanessa.Ia langsung mengajak wanita itu untuk bertemu guna membahas soal kebenaran Vanessa yang hamil anaknya atau bukan. Beberapa menit kemudian, Mario menangkap sosok wanita yang ia harapkan kedatanganya akhirnya muncul juga—tampak berjalan mendekat dengan mengulas senyum lebar. Akan tetapi, wajah Mario begitu masam. Kentara tak suka. Tiba di hadapan Mario, Vanessa menyapa, berbasa-basi—yang dibalas sikap dingin Mario—tapi wanita itu terlihat tak tersinggung, segera menjatuhkan diri di kursi depan Mario.Lalu, Mario menatap Vanessa tajam. "Langsung to the poin saja!" ucap Mario. Dia kemudian menambahkan. "Jangan coba macam-macam denganku kau, Vanessa ... aku adalah Mario ... putra Bastian, direktur perusahaan keluarga Hermanto!" "Aku bisa membuat hidupmu tak tenang ... membuatmu menderita!" ancam Mario dengan rahang mengeras dan wajah serius. Akan tetapi, wanita itu malah tergelak, seakan ancaman pria
Read more
Bab 218 - Sesuai Dugaan
"Dia sudah mengaku jika yang menyelundupkanya ke keluarga ini adalah Tuan Robert dan Tuan Andika, Tuan Muda." Jelas Heru sembari menggerakan dagu ke arah tukang pukul yang kini terduduk di lantai. Bersimpuh di hadapan Aditama. Akan tetapi, Aditama tidak menimpali perkataan Heru. Sibuk dengan pikiranya. Robert dan Andika benar-benar pengecut! Bermuka dua! Setelah berhasil menguasai diri, kemudian Aditama berjongkok di hadapan tukang pukul itu. "Angkat kepalamu!" titah Aditama dengan nada dingin dan eskpresi wajah datar. Dengan perasaan takut, gerakan patah-patah, tukang pukul itu akhirnya mengangkat muka dan balik menatap Aditama. "Yakin? Hanya Tuan Robert dan Andika saja? Tidak ada yang lain? Yang ... terlibat?" cecar Aditama dengan tajam. Tukang pukul itu terdiam. Terlihat kesusahan hendak menjawab. Tenggorokanya mendadak terasa kering. Serta sekujur tubuh yang gemetaran hebat. Sementara Edwin sedikit merasa was-was. Tuan Muda tidak boleh sampai mengurus tukang pu
Read more
Bab 219 - Mencari Tahu
Bella lalu menceritakan obrolan tadi bersama Vania, serta menyampaikan pesan Vania kepada kedua orang tuanya. "Vania menyuruh kita untuk tidak mencari masalah dan menyinggung Aditama lagi, Ma, Pa karena identitasnya itu ternyata tidak main-main." Jelas Bella penuh penekanan pada kalimatnya. "Jadi, aku mohon ... dengarkan apa kata Bella kali ini, Ma, Pa." Wajahnya tampak tegas. Akan tetapi, Bastian dan Susan masih terbengong. Tidak kunjung menjawab. Tengah mencerna perkataan Bella. Melihat kedua orang tuanya hanya diam, Bella menganggap mereka berdua sudah setuju.Setelah tersadar, Bastian buru-buru berujar, "Kamu tidak bertanya kepada Vania lebih jelasnya ... siapa Aditama itu sebenarnya, Bell?" tanya Bastian. Mendengar pertanyaan sang Ayah, Bella memasang wajah tak berdaya seraya menggeleng.Bastian dan Susan pun menghembuskan napas mendapati jawaban sang anak.Di saat ini, Susan berkata. "Seharusnya kamu tanya-tanya hal itu lebih dalam lagi, Bell." "Aku sudah mencecarny
Read more
Bab 220 - Tetap Dengan Rencana Awal
Kalau begini caranya ... akan agak sulit untuk mencari tahu tentang kedua orang tuanya Aditama. Gumam Bastian dengan rahang mengeras sehabis menurunkan ponsel dari telinga. Namun tiba-tiba ia mengerjap kala teringat sesuatu. Ia teringat akan perkataan Bella tentang Vania yang katanya sudah pindah dari apartemen ke rumah kedua orang tuanya Aditama. Kala memikirkan hal itu, sebuah ide mendadak terlintas di benak. Terdiam sebentar, sebelum kemudian manggut-manggut. Walau ia tahu jika akan agak sulit untuk mencari tahu tentang kedua orang tuanya Aditama, tapi ia harus berhasil menemukanya. Dengan begitu, ia juga bisa memastikan semuanya, termasuk identitas Aditama yang kata Bella tidak main-main.Teringat hal itu, ia jadi teringat akan perkataan Bella yang lain. "Mulai saat ini ... kita harus bersikap baik kepada Aditama dan Vania, jangan pernah menyinggung mereka berdua lagi dan jangan pernah mencari masalah dengan mereka berdua lagi." "Karena pada saat kita mengetahui iden
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
27
DMCA.com Protection Status