All Chapters of Terjerat Hasrat Suami Kontrak : Chapter 111 - Chapter 120
203 Chapters
111. Saya Tidak Akan Berhenti, Meski Anda Memohon!
WARNING: Chapter ini mengandung adegan dewasa!“Ahh!” Amber tertegun begitu melihat lelaki yang memapahnya tersungkur di lantai.Dan saat dia mengangkat pandangan, maniknya terpaku pada pria yang sedari tadi ditunggunya. Ya, Siegran! Meski kepala Amber pusing, tapi dia jelas melihat orang itu memanglah Siegran. Pria itu bergegas datang usai mendapat pesan dari Amber.‘Cih! Bukankah tadi dia mengabaikan teleponku? Untuk apa dia datang sekarang?’ batin Amber menggigit bibir bawahnya.Sang pria melangkah ke arah Amber dengan tatapan cemas, lalu bertanya, “Anda baik-baik saja, Nona?”“Kau berubah pikiran? Jadi kau mau menemuiku?” sahut Amber asal bicara.“Kita pergi dulu dari sini.”Siegran berniat membawa Amber keluar, tapi tanpa diduga, teman lelaki yang tadi ditonjoknya malah menarik bahu Siergan. “Kau pikir bisa lolos dari kami? Jangan bermimpi!” sentak lelaki itu yang langsung memukul Siegran dengan kuat.Siegran yang tidak waspada, akhirnya terhuyung dan ambruk di meja yang penuh bo
Read more
112. Sampai Kapan Ayah Menghindari Saya?
“Daftar tamu itu tidak ada yang mencurigakan, semua rekan-rekan Bastian dan aku juga mengenalnya.” River berkata seiring tatapannya yang berubah dingin. “Tapi ketika memeriksa CCTV, rekaman kamera hanya berakhir saat aku meninggalkanmu untuk bicara dengan Tuan Merco.”“Jadi, kamera pengawas di acara itu sengaja di rusak saat pria misterius itu mendatangiku?!” sahut Adeline menyimpulkan.“Benar.”Jawaban River seketika memicu ketegangan menjalari tubuh Adeline. Sekeras apapun wanita itu berpikir, dia tak bisa mengerti alasan pria itu mengganggunya.“Dia menemuimu, berarti kau melihat wajahnya ‘kan?” River mulai menyidik.Adeline menelan saliva dengan berat, lalu membalas, “ya, sebenarnya aku sudah dua kali bertemu dengannya. Pertama saat di rumah sakit tempat Sabrina dirawat. Aku mendengarnya bicara bahasa Tiongkok dan tingkahnya sangat aneh.”Manik Adeline gemetar saat dia menjeda ucapannya, dan itu membuat River cemas.“Apa dia menyakitimu?” tanya River menyatukan alisnya.Alih-alih
Read more
113. Putri Macam Apa Kau?
“Ayah?!” Adeline memekik saat Heinry tak sadarkan diri. “A-ayah, bangunlah … Ayah!”Sebanyak apapun memanggil, tapi Heinry tak bergeming. Adeline pun buncah, tatapannya melayap ke arah pintu dan langsung teriak. “Tolong! Saya mohon, tolong … ada yang pingsan di sini!”Pekikan itu membuat petugas yang berjaga di luar langsung berlari masuk. Bahkan River yang menunggu di sana, juga bergegas menghampiri istrinya.“Adeline?!” tukas pria itu terbelalak.“Apa yang terjadi, Nyonya?” tanya seorang Sipir.Maniknya sontak membesar begitu menyadari Heinry tak sadarkan diri dan bercak darah berceceran di meja dan lantai.“To-tolong, Ayah tiba-tiba batuk dan muntah darah.” Suara Adeline terdengar gemetar.Sipir itu segera memanggil rekannya. Beberapa petugas polisi datang untuk membawa Heinry ke rumah sakit.Adeline tercengang melihat ayahnya diangkat ke brankar, dan River menyadari itu. Sang pria pun merengkuh bahu Adeline, lalu mendekapnya erat.“Kau baik-baik saja?” tukasnya yang hanya mendapat
Read more
114. Hello, Princess!
‘T-tidak mungkin. Kenapa dia bisa ada di sini?!’ batin Adeline amat tegang. Sorot matanya terpaku pada lelaki yang tak lain adalah orang yang menemuinya di acara inagurasi Bastian kemarin. Ya, lelaki yang memberinya bunga mawar merah! ‘Mustahil dia mengikutiku sampai ke sini. Mengapa? Se-sebenarnya untuk apa dia di sini?!’ Manik Adeline bergetar. Semua orang di ruangan tersebut heran karena Leah tiba-tiba mengundangnya. Dilihat dari ekspresi mereka yang bingung, agaknya mereka tidak mengenal lelaki tersebut. Hans yang duduk di kursi paling ujung pun bertanya, “siapa dia?!” “Ayah, bagaimana mungkin kau tidak mengenali cicitmu sendiri?” sahut Leah yang sontak membuat semua orang tercengang. “A-apa kau bilang?!” Hans kembali menyambar dengan kening mengerut. Dia sama sekali tak mengerti ucapan Leah. Termasuk Jade dan Anais, sebab mereka tak pernah melihat lelaki itu sebelumnya. “Salam, Kakek buyut. Saya Frederick Chen-putra dari Denver Herakles!” tukas lelaki tadi menunduk hormat.
Read more
115. Karena Saya Menyukai Princess
Manik Adeline membesar mendengar sapaan konyol Frederick. Wajahnya tegang, dan River jelas menyadarinya.“Apa yang kau katakan?!” River bertanya dengan gigi terkatup. Tatapannya tampak tajam seakan ingin menikam Frederick dengan pisau makannya.Namun, sang lawan bincang tak menggubris sedikitpun. Dia tak mengalihkan pandang dari Adeline hingga membuat Leah juga heran.“Sepupu, aku bicara denganmu!” tukas River lebih menekan nadanya.Baru saat itulah Frederick tersenyum miring. Dia menoleh ke arah River sembari bertanya, “ah … maksudku, apa wanita ini istrimu?”Alih-alih langsung menjawab, River malah menaikkan sebelah alisnya.“Sebaiknya kau jaga matamu dengan baik!” sahut River amat dingin.Leah yang mendengar River bicara tak sopan, langsung mengerutkan kening. “Apa maksudmu? Kau baru bertemu sepupumu dan ingin merundungnya?!” Wanita tua itu menyambar. “Jangan kira karena ayahmu mewarisi tahta Herakles, kau jadi besar kepala.”“Nenek—”“Saya tidak apa-apa, Nenek.” Frederick sengaja
Read more
116. Kita Tidak Ada Hubungan Apapun!
“Dasar gila!” Adeline mendecak dengan gigi terkatup.Namun, Frederick yang mendengarnya malah merasa tertantang. Dia menarik dagu Adeline agar menatap dirinya.“Dilihat dari dekat, bola mata Princess sangat indah,” tuturnya menatap nanar.Adeline yang merasa jijik langsung melengos. “Singkirkan tanganmu!”Baru beberapa bulan dia lepas dari Ludwig, Adeline tak pernah menyangka akan ada pria yang sama bejatnya.“Sebaiknya kau lepaskan sebelum aku teriak!” Wanita itu mengancam, tapi lagi-lagi hanya direspon dengan senyuman lembut Frederick.Lelaki itu membelai wajah Adeline seraya berkata, “sayang sekali, Princess. Saya bukan orang yang suka mengikuti perintah. Saya sudah menanti pertemuan kita sejak lama, mana mungkin saya melepas Princess begitu saja?”Sial, tubuh Adeline merinding saat jari kasar pria itu menuruni leher dan menjelajahi tulang selangkanya.“Aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya dan apa tujuanmu. Kita tidak tidak pernah bertemu sebelumnya, jadi kenapa kau melakukan ini
Read more
117. Tidak Ada Ampun Untuk Perselingkuhan
“Sedang apa kalian?” Anais bertanya.Ya, ibu River itu tak sengaja memergoki Adeline dan Frederick.Wajah Adeline menegang, tapi beruntung ikatan dasi yang melilit tangannya berhasil lepas. “Mengapa kau di sini, Adeline?” Kening Anais mengerut, heran sebab putri menantu dan keponakannya ada di satu ruang tertutup.Adeline menelan saliva dengan berat, lalu menjawab, “sa-saya tadi menunggu River, tapi—”“Istri Sepupu ingin menyapa saya, Bibi.” Frederick tiba-tiba menyambar.Adeline sontak melebarkan maniknya. Tatapannya menghujam tajam, murka pada lelaki itu. Namun, alih-alih menanggapi, Anais justru bungkam. Dia sebisa mungkin tidak ingin berhubungan dengan putra Denver karena masa lalunya dulu.Dia mengalihkan tatapan pada Adeline dan langsung mengernyit.“Apa yang kau pegang, Adeline?” Sorot mata Anais terpaku pada dasi Frederick yang digenggam sang menantu.‘Aish, sial! Kenapa aku tidak langsung membuangnya tadi?!’ batin Adeline buncah.Lidah Adeline terasa kelu, bingung harus men
Read more
118. Morning Kiss?
Warning: chapter ini mengandung adegan dewasa!‘Mustahil! Bagaimana bisa dia memiliki ini?!’Ekspresi Adeline berubah tegang begitu memutar video dirinya saat terikat di ranjang kamar Frederick. Ya, tanpa wanita itu sadari, rupanya Frederick merekam semua insiden tadi melalui kamera dari kontak lensa di matanya.Adeline menggertakkan gigi seraya mengumpat dalam hati. ‘Sialan! Sebenarnya siapa pria gila ini?!’Dia amat kesal sekaligus tertekan, sebab Frederick mengancamnya akan memberitahu keluarga Herakles mengenai video memalukan itu, jika dia mengadu pada River.“Apa ada masalah?” River bertanya saat memperhatikan raut wajah sang istri yang tak tenang.Adeline buyar dari ketegangan dan lantas menjawab, “ah? I-ini hanya pekerjaan di Picasso Hotel.”River menngernyit, dia merasa sang istri menyembunyikan sesuatu.“Katakan yang sebenarnya!” Pria itu menyidik.“A-aku tidak berbohong. Ini hanya masalah kontrak kerja sama dengan seorang investor asing,” balas Adeline berdalih.Setiap kali
Read more
119. Saya Kira Hubungan Kita Istimewa
Iris River melebar begitu mendengar ucapan Adeline. Kali ini dia tahu bahwa istrinya tidak asal bicara.‘Brengsek!’ umpatnya tajam saat beralih melirik Frederick.Di situasi tegang itu, Leah tiba-tiba menyambar, “jaga ucapanmu! Mengapa cucuku melecehkanmu? Kau pasti berbohong!”Manik Adeline gemetar saat Leah meragukannya. Tapi alih-alih membantah, dia malah berpaling ke arah Anais.“Maafkan saya, Mommy. Tadi malam saya tidak jujur,” tuturnya yang seketika membuat Anais merapatkan alisnya.“Sebenarnya saat itu Tuan Frederick memaksa saya masuk ke kamarnya, lalu mengikat saya di ranjang. Maaf saya tidak langsung bicara karena tadi malam belum ada bukti.” Suara Adeline terdengar getir, tapi dia berusaha tetap tenang.Adeline mengangkat ponsel, lalu memutar video dirinya tersebut di hadapan semua orang. Ya, Adeline membuang rasa takut dan malunya, demi menjatuhkan Frederick!Rupanya ancaman Frederick malah menjadi boomerang untuknya sendiri. Dia hanya diam dan terus terpaku pada Adeline.
Read more
120. Mari Kita Tidur Bersama
Gelenyar merah mengalir dari sudut bibir Frederick, tapi lelaki itu malah berbisik, “Sepupu, Princess sangat basah karenaku.”Sial, emosi River langsung meledak. Dia merengkuh kerah Frederick dan menonjoknya sekuat tenaga hingga sepupunya tersungkur ke lantai.“Shh argh ….” Frederick mendesis, tapi sorot mata River kian tajam seperti orang kerasukan.Dirinya kembali menarik Frederick dan berniat meninjunya lagi. Akan tetapi, orang-orang berteriak dan polisi yang memborgol Frederick tadi segera menahan River.“Tenang, Tuan. Apa yang Anda lakukan?!” tukas Polisi itu menarik River menjauh.“Lepaskan, saya harus menghajar bajingan itu!” River menghempas tangan Polisi tadi sampai menyingkir darinya.Amarahnya membumbung karena Frederick malah terus menyeringai. River pun berjalan ke arahnya seraya bergumam, “tamatlah riwayatmu, brengsek!”Namun, Adeline segera menahan tangan River untuk menghentikannya.“Menyingkir, Adeline!” dengus River memerintah.“Tidak, sudah cukup, River!” sambar Ade
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status