120. Mari Kita Tidur Bersama
Gelenyar merah mengalir dari sudut bibir Frederick, tapi lelaki itu malah berbisik, “Sepupu, Princess sangat basah karenaku.”Sial, emosi River langsung meledak. Dia merengkuh kerah Frederick dan menonjoknya sekuat tenaga hingga sepupunya tersungkur ke lantai.“Shh argh ….” Frederick mendesis, tapi sorot mata River kian tajam seperti orang kerasukan.Dirinya kembali menarik Frederick dan berniat meninjunya lagi. Akan tetapi, orang-orang berteriak dan polisi yang memborgol Frederick tadi segera menahan River.“Tenang, Tuan. Apa yang Anda lakukan?!” tukas Polisi itu menarik River menjauh.“Lepaskan, saya harus menghajar bajingan itu!” River menghempas tangan Polisi tadi sampai menyingkir darinya.Amarahnya membumbung karena Frederick malah terus menyeringai. River pun berjalan ke arahnya seraya bergumam, “tamatlah riwayatmu, brengsek!”Namun, Adeline segera menahan tangan River untuk menghentikannya.“Menyingkir, Adeline!” dengus River memerintah.“Tidak, sudah cukup, River!” sambar Ade
Read more