All Chapters of Terperangkap Pesona Pria yang Kukira Lumpuh : Chapter 171 - Chapter 180
217 Chapters
171. HADIAH UNTUK ANNA
"Hai, Anna! Bagaimana kabarmu? Apakah kamu sudah sehat?" Jessie berbicara dengan sangat ramah, seakan tidak terjadi apapun di antara dia dengan Eric. "Baik, tapi kamu siapa?" Anna tidak bisa melihat wajah Jessie tetapi dari suaranya, dia bisa menduga bahwa di sini adalah gadis yang ceria. "Oh? Kenalkan ...," Jessie mengeluarkan tangan kemudian kembali berkata, "Aku adalah Jessie, teman kecil Kak Eric."Anna menyipitkan kedua matanya, pandangannya masih samar-samar. Meskipun tidak bisa melihat dengan jelas, dia bisa merasakan kecantikan wajah gadis di depannya. Jessie tersenyum saat melihat uluran tangannya tidak dibalas. Tetapi dia sama sekali tidak tersinggung, apa yang sudah terjadi jelas saja dia tahu. Jessie mengambil tangan Anna kemudian menjabat tangan. Tepat pada saat itu, barulah Anna menyadari bahwa gadis itu sedang menjabat tangannya. Seketika dalam hatinya dia merasa sedih dan menjadi tidak enak. "Maafkan aku, aku tidak bermaksud menganggurimu.""Tidak apa-apa. Aku sud
Read more
172. JANJI MASA KECIL
Mendengar perkataan Eric, seketika membuat hati Anna bersedih. Hal itupun tidak luput dari pandangan sang suami. Segera Eric menggenggam kedua tangannya kemudian bertanya, "Apa yang kamu pikirkan?" Anna tersenyum tipis lalu menjalankan kepala, "Tidak, aku hanya sedang memikirkan apakah mataku bisa kembali melihat seperti sebelumnya? Apakah harapan itu masih ada? Apakah memang kesembuhan itu masih bisa terjadi dalam hidupku?" Eric menghapus air mata sang istri yang langsung keluar ketika sedang berbicara. Kemudian dipeluknya Anna dengan sangat erat, memberikan rasa nyaman dan juga ketenangan. "Aku berjanji akan memberikan kesembuhan itu padamu. Sabarlah, sebentar lagi kamu akan bisa melihat lagi dengan normal," Eric berbicara dengan penuh keyakinan. Anna tahu bahwa apa yang diucapkan oleh sang suami adalah kalimat penghiburan untuknya. Sebab Dia juga tidak tahu apa yang terjadi kedepannya, tetapi dia memilih untuk percaya dengan kata-kata yang diucapkan oleh Eric. Pasti ada cara un
Read more
173. PERTANYAAN TEMPLATE WANITA
Tanpa mereka sadari bahwa sejak tadi Anna mendengarkan pembicaraan mereka. Hatinya berkecamuk saat mendengar Jessie membicarakan perihal janji yang diucapkan oleh suaminya. Anna merasa sangat kesal tetapi dia tau bahwa dirinya juga tidak berhak. Sebab itu adalah masa lalu, masa kecil sang suami yang tidak bisa dihilangkan. Lagipula, hanya kata-kata dari seorang anak kecil. Waktu berlalu bagi orang dewasa, apalagi untuk anak kecil? Anna memilih untuk berdiam diri, meskipun saat ini dia sangat kesal, lebih baik menunggu sang suami bertindak. Di sisi lain, Eric menatap Jessie tanpa ekspresi, "Aku tidak ingat." Mendengar itu, seketika membuat Jessie terluka. Dia seperti tidak memiliki nilai di mata pria itu. Padahal dulu Eric berjanji, tetapi malah mengingkarinya. "Kamu bohong! Tidak mungkin kamu melupakan janjimu padaku. Kamu pasti hanya takut istrimu marah, iya, kan?!" "Tidak. Aku tahu bagaimana Anna, dia tidak akan marah hanya karena kamu. Dia adalah istriku yang penuh percaya d
Read more
174. HADIAH DARI ERIC
"Kenapa tiba-tiba kamu bertanya seperti ini?" Anna terdiam beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "Tidak ada, lupakan saja!"Eric menyipitkan kedua matanya, dia tidak melakukan apapun selain menatap istrinya. Tentu saja dia tidak yakin dengan jawaban Anna, sudah pasti ada sesuatu yang disembunyikan darinya. Sementara Anna, ditatap seperti itu membuatnya merasa malu. Dia berdeham kemudian berkata, "Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Eric menghela napas kemudian berkata, "Katakan padaku, saat ini apa yang sudah mengganjal pikiranmu?"Anna tersenyum malu, ternyata sang suami tidak melepaskannya dengan mudah. Eric pasti tidak akan menyerah sampai mengetahui perasaannya sekarang. Anna menundukkan kepala, dia tersenyum kecil lalu berkata, "Tadi aku melihat Jessie sangat cantik, jadi aku sedikit cemburu dengan penampilannya."Tiba-tiba Eric memegang tangannya, Anna mengangkat kepala selalu mata mereka saling bertemu. Dilihatnya pria itu sedang tersenyum seakan sedang menenangkannya. "
Read more
175. PIKIRAN ANNA YANG BERLEBIHAN
Eric tidak langsung menjawab perkataan Anna, tentu saja hal itu tidak mungkin dilakukan. Mana bisa dia membiarkan Anna dalam kondisi seperti itu tanpa menyentuhnya.Melihat sang suami yang hanya diam saja ketika dia meminta, seketika itu juga Anna menyadari bahwa negosiasi mereka percuma. Tidak akan menemui titik di mana dirinya hanya ingin mandi tanpa sentuhan. "Kalau gitu, kamu menunggu di luar saja!" Anna segera berjalan menuju kamar mandi tetapi langkahnya terhenti ketika sang suami tiba-tiba memeluknya dari belakang. Anna menghela napas, dia menolehkan kepala dan tepat pada saat itu kepala Eric yang bersandar di bahunya langsung menyentuh pipinya. "Eric, apakah kamu mau mandi lebih dulu? Aku tidak masalah jika harus menunggumu," ucap Anna lagi. Sebenarnya bukan dia tidak mau, hanya saja Anna selalu merasa bersalah setiap kali pria itu memandikannya. Dia merasa tidak berdaya dan penuh dengan kelemahan ketika sedang dimandikan oleh Eric dalam kondisi seperti sekarang. Hal itu m
Read more
176. KOTAK BEKAL
Keesokan paginya Anna bangun dan segera mencuci wajah. Dia melihat Eric yang masih terlelap di atas ranjang. Dia merasa bersyukur karena memiliki suami seperti Eric yang menerima bagaimanapun kondisinya. Anna melihat tampilan dirinya di cermin, kacamata yang sudah bertengger dengan cantik di wajahnya. Tidak pernah terpikir bahwa dia bisa kembali melihat lagi dengan bantuan kacamata. Tetapi hal itu lebih baik daripada dirinya terus mendapatkan bantuan jadi orang lain bahkan untuk kamar mandi. Anna menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Anna mencoba untuk tersenyum, dalam hatinya terus saja memberikan afirmasi positif supaya bisa melewati hari dengan sangat baik. Setelah Anna selesai bersiap, dia segera keluar dari kamar dan menuju dapur. Dilihatnya Vania yang sudah sibuk untuk menyiapkan harapan. Segera Anna datang menghampirinya dan menawarkan bantuan. "Mama masak apa?" Anna bertanya dengan senyum ceria di wajah. Vania sangat terkejut dengan suara itu, dia refl
Read more
177. BERTEMU TAHANAN
Cukup lama sekali Eric menempelkan bibir mereka. Melumat Anna sampai habis hingga akhirnya wanita itu kehabisan nafas. Di saat itu dia langsung mendorong tubuh sang suami dan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Eric terkekeh melihat sang istri yang belum juga pandai mengatur nafas. Padahal mereka sudah menikah lebih dari satu tahun tapi Anna belum juga terampil dalam hal ciuman. "Beri aku waktu ... untuk bernapas!" Anna menggerutu kesal disela dirinya mengambil napas. Eric hanya menanggapinya dengan tawa kemudian menarik tubuh Anna ke dalam pelukannya. Dia mengusap puncak kepala Anna, menghirup aroma shampo istrinya yang sangat menyegarkan. Eric tidak lagi berlama-lama, dia segera melonggarkan pelukan mereka kemudian memberikan kecupan di dahi Anna. Setelah itu dia langsung mengusap wajah Anna sembari berkata, "Aku pergi bekerja sekarang." Tepat setelah Eric pergi untuk bekerja, di saat itulah Vania langsung keluar dari dalam rumah. Berjalan menghampiri Anna dengan membawa tas
Read more
178. MEMBUATNYA MARAH
Sepeninggal Anna, Agatha langsung dibawa kembali masuk ke dalam sel tahanannya. Di sana, dia ditempatkan dengan tiga orang wanita lainnya. Agatha menatap ke arah kotak bekal yang dibawakan oleh Anna, kemudian membuangnya ke tempat sampah. "Hei! Kamu tidak akan memakannya?" tanya salah seorang wanita bertubuh besar. "Makan saja," Agatha langsung berjalan menuju ranjangnya. Dia tidak peduli dengan apapun yang dibawakan oleh Anna. Agatha begitu membenci anak tirinya sampai tidak peduli tentang hal apapun mengenai dirinya."Wahhhh ... keliatannya enak!" "Hei! Kamu yakin tidak mau? Ini terlihat sangat lezat dan juga mewah. Kami belum pernah memakannya." Agatha melirik ke arah mereka yang berkerumun. Saat itu pandangannya tertuju pada kotak bekal yang sudah terbuka. Melihat makanan yang ada di dalamnya, seketika dia merasa sangat terkejut. Itu adalah chicken cordon bleu yang biasa dia buat untuk Clarissa. Lalu kenapa Anna mengatakan bahwa dia pernah membuatkannya makanan ini? Di sisi
Read more
179. PENGGANTI BULAN MADU YANG RUSAK
Anna merasa sangat terkejut dengan gerakan Eric yang tiba-tiba. Dia baru saja akan bertanya tetapi pria itu malah langsung menerkamnya. Anna berusaha untuk melepaskan diri tetapi tenaga suaminya jauh lebih kuat. Akhirnya dia hanya bisa pasrah ketika Eric terus saja membeltnya, membuat mereka saling bertaut dalam kegiatan panas yang membuatnya mabuk. Saat Anna sudah mulai kehabisan nafas, barulah di situ Eric melepaskannya. Pria itu menempelkan dahinya dengan dahi Anna, keduanya saling berebut oksigen untuk dimasukkan ke dalam paru-paru masing-masing. Saat Eric sudah mulai tenang, pria itu melonggarkan pelukannya. Menatap Anna dengan tajam dan penuh amarah. "Kenapa kamu datang ke tempat itu? Apakah kamu tidak tahu bagaimana perasaanku?" Pertanyaan Eric membuat Anna tersadar bahwa pria itu tahu ke mana dia pergi hari ini. Sebenarnya Anna sudah menduga karena dia datang bersama dengan sopir. Dia pun sudah menyiapkan alasan jika Eric marah. Tetapi sikap pria itu yang tiba-tiba menerka
Read more
180. MENGISI ENERGI
Kedua mata Anna membelalak, dia tidak siap jadi hanya bisa diam saja saat Eric mendaratkan ciumannya. Saat Anna mendapatkan kembali kesadarannya, dia langsung melingkarkan kedua tangan di leher Eric. Anna semakin terbuai dengan permainan cinta yang diberikan suaminya hingga tanpa sadar kini dia telah pasrah berada di bawah kuasa Eric. Anna semakin jatuh cinta saat Eric berkali-kali mengajaknya terbang ke angkasa. Membuat Anna merasa bahwa dialah satu-satunya wanita yang dicintai olehnya. Mulai hari ini, Anna benar-benar berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melupakan masa lalu yang membuatnya merasa bersedih. Hanya akan ada kebahagiaan yang selalu dia ingat. Dia hanya akan fokus pada orang-orang yang mencintainya sepenuh hati. Keesokan paginya, Eric bekerja seperti biasa. Sebelum mereka pergi berlibur, setidaknya dia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan. Sementara Anna memilih untuk bekerja dari rumah saja. Saat ini dia butuh suasana yang tenang dan aman. Tiba-tiba ponsel
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
22
DMCA.com Protection Status