All Chapters of Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali: Chapter 41 - Chapter 50
76 Chapters
41. Apakah Marvel yang sama?
Sejak kejadian liburan bersama waktu itu, Marvel dan Yuni semakin dekat."Hallo, Sayang, kamu masih sibuk ya?" tanya Yuni diujung telpon. "Aku sedang di kantor, cinta. Ada apa?" tanya Marvel dengan nada yang sangat manis. "Aku rindu, Sayang. Kapan kita bisa bertemu?""Mungkin minggu depan, bagaimana?" tanya Marvel memberikan usulan. "Bagaimana kalau sekarang saja, kita ketemuan di suatu tempat.""Maksudnya, kita ketemuan langsung di lokasi?""Biar lebih menghemat waktu.""Bagaimana dengan, Marwan suami kamu?""Itu urusan gampang, aku punya seribu alasan untuk pergi dari rumah.""Kalau begitu, aku pulang dari kantor sekarang. Menuju lokasi yang kamu pilihkan, bagaimana?""Aku akan bersiap-siap juga!" ucap Yuni yang langsung menutup panggilan itu. "Ternyata kencan dengan istri orang rasanya lebih menangtang!" ucap Marvel tersenyum membayangkan kejadian yang pernah mereka lalui beberapa hari yang lalu. Marvel bahkan tak sedikit pun melupakan kejadian itu, Marvel dan Yuni bahkan melak
Read more
42. Penangkapan Marvel
Lucas bertindak cepat, hari itu juga dia menghubungi pengacaranya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Tidak ada yang sulit untuk Lucas, semua bukti sudah kuat dan terbukti sangat akurat ditambah dengan ia menyewa pengacara ternama jadi kasus seperti ini sangat mudah di tindak lanjuti. "Pokoknya saya ingin penangkapan itu dilakukan besok pagi!" ucap Lucas pada seseorang di ujung telpon. "Jadi lokasi dia saat ini berada di kota Depok?" tanya Lucas lagi. "Lakukan sebaik mungkin penangkapan itu, jangan sampai terjadi tindakan kekerasan yang mengakibatkan kerugian untuk orang-orang di sekitarnya.""Baik, terima kasih untuk bantuannya." Lucas menutup panggilan itu. Menurut informasi dari informan, yang Lucas sudah terima, saat ini Marvel ada di hotel ternama di kota Depok. Dan Marvel sudah melakukan check-in untuk tujuh hari ke depan. "Jadi besok kita juga akan datang ke kota, Depok, Honey?" tanya Anita yang sedari tadi ada di samping Lucas. "Menurut kamu baiknya bagaimana, sweet
Read more
43. Sella pergi menyusul Marvel
"Sella muka kamu kenapa? Seperti orang panik?" tanya Suci teman sekantor Sella. "Enggak tahu kenapa, Suci, perasaan aku enggak tenang begini," jawab Sella yang tak bisa menyembunyikan kecemasannya. "Anak-anak kamu baik-baik saja kan?""Anak-anak aman kok, aku dari tadi kepikiran suami aku terus.""Memangnya suami kamu sudah berangkat lagi?" tanya Suci. "Sudah, baru tadi pagi dia berangkat lagi.""Semoga tidak terjadi hal buruk sama suami aku ya, Suci," ucap Sella lagi. "Aamiin. Yuk sekarang fokus lagi kerjanya.""Aku coba ya." Sella mengalihkannya pikiran buruknya dengan bekerja lagi. Meski pikiran sangat kacau, namun Sella mencoba tenang dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Jam pulang kantor telah tiba ... "Sella pulang sendiri apa mau bareng?" tanya Suci. "Duluan saja, Suci, aku mau mampir dulu ke minimarket. Biasa belanja bulanan.""Kalau begitu aku pulang duluan ya," pamit Suci. "Kamu hati-hati ya.""Kamu juga. See you." Suci berlalu dari temp
Read more
44. Terbukti dan Sella kecelakaan
Polisi itu semakin kebingungan dengan penuturan Sella, yang datang-datang mengaku sebagai istri sah-nya. Sedangkan seorang wanita yang dia temukan di hotel bersama Marvel pada saat penangkapan terjadi, dia juga mengaku sebagai istrinya tersangka juga. "Maksud kamu apa? Coba jelaskan sejelas-jelasnya!" pinta pak Iwan pada Sella. "Saya Sella. Saya adalah istri sah-nya, Bang Marvel. Sedangkan wanita di sebelah saya adalah istri dari adik saya," jelas Sella yang membuat pak Iwan semakin bingung. "Tunggu dulu, sepertinya disini terjadi kesalahan pahaman." pak Iwan mengotak atik leptop di hadapannya. "Coba lihat ini," ucapnya lagi, menunjukkan rekaman cctv hotel yang ia salin dari pihak hotel setelah penangkapan itu terjadi. Sella memperhatikan dengan baik, detik-detik penangkapan itu sampai akhirnya di menit ke dua puluh keluar seorang wanita dari kamar yang sama dengan panggilan 'Sayang' setelah wanita itu keluar ternyata itu adalah Yuni. "Ini apa?" sentak Sella pada Yuni yang sudah
Read more
Bab 45. Rencana licik Yuni
Saat itu juga Anita membawa Sella ke rumah sakit terdekat, tak henti-hentinya Anita menangis melihat keadaan Sella yang terkujur lemah di pangkuannya. "Mbak, kamu harus bertahan ya. Aku tahu kamu adalah wanita yang kuat," lirih Anita. "Sayang bawa mobilnya cepetan dong," keluh Anita pada Lucas. "Ini juga sudah, Honey. Sabar ya sebentar lagi kita akan segera sampai.""Mbak kamu kenapa ada disini? Dan kenapa Mbak bisa sampai sini?" berbagai pertanyaan terus memenuhi pikiran Anita. Tiga puluh menit kemudian, mobil yang di bawa Lucas akhirnya sampai di rumah sakit Cipta Medika. Sella langsung di bawa ke IGD, untuk di berikan penanganan. "Dengan saudara pasien?" tanya seorang perawat menghampiri Anita dan Lucas. "Iya Sus. Bagaimana keadaan kakak saya?" tanya Anita cemas. "Maaf, Bu. Sepertinya pasien harus segera di operasi karena ada benturan di bagian kepala yang cukup parah. Sekarang mohon lakukan administrasinya secepatnya," jelas perawat itu. "Astaghfirullahalazim, bagaimana in
Read more
Bab 46. Pelaku seolah menjadi korban
"Yuni?" tanya Damian tak percaya. "Damian?" "Damian tolong aku!" ucap Yuni dengan suara terisak-isak."Yuni apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu ada di kamar bersama Leon?" cecar Damian. Sedangkan Leon mematung, tak menyangka dengan pemandangan yang ia lihat. "Damian tolong aku, selamatkan aku dari dia!" tunjuk Yuni pada Leon. "Maksud kamu apa? Kamu kenapa Yuni?" tanya Leon sangat heran. Bugh .. Bogem mentah di layangkan Damian kepada Leon. "Kamu apakah perempuan saya, sialan?" sentak Damian. "Saya tidak tahu Yuni kenapa?" jelas Leon. "Tidak usah pura-pura bego di hadapan saya!""Yuni cepat kenakan baju kamu, sekarang juga kita akan segera ke rumah sakit!" titah Damian pada Yuni. Damian segera mencekal ke dua tangan, Leon. Dan menyeretnya keluar dari kamar itu. "Bos lepaskan saya! Bos salah paham! Ini tidak seperti yang bos lihat!" berontak Leon. "Diam!" bentak Damian yang masih menggiring Leon ke tempat security. "Tapi saya tidak mengerti, kenapa Yuni bisa seperti itu?
Read more
47. Menolong ular
Sudah seperti bintang film terkenal, Yuni pandai sekali memainkan perannya dengan sangat baik. Dia menyakinkan dokter Sasty jika dirinya benar-benar korban. Padahal nyatanya dia adalah pelaku handal. Sebenarnya dokter Sasty sangat tahu, jika Yuni bukanlah korban tapi dia hanya menutupi sesuatu yang membuatnya terancam. Namun dokter Sasty tak ingin membuat Yuni tertekan dengan pertanyaan darinya, sehingga dokter itu pun memberikan penjelasan pada pengacara Hery sesuai penjelasan Yuni tadi. Flashback on ... Di dalam kamar, Yuni menangis tersedu-sedu seolah dirinya adalah korban yang di lecehkan. Yuni juga memberikan pengakuan jika dirinya di jebak dan di ancam oleh Leon, untuk tidak mendekati Damian lagi. Jika Yuni masih berani mendekati Damian, maka Leon tak segan-segan akan membongkar kebusukan Yuni pada Thalia istri sah nya Damian. Karena itu selama ini Yuni menjauh dari Damian, Yuni tak ingin jika nasib Damian menjadi berantakan karena ulahnya. Yuni juga bercerita, jika selam
Read more
48.
Anita menceritakan kegelisahannya pada Lucas, Anita bingung harus berbuat apa. Jika posisi Sella tak mengingat siapa pun. "Itu hal mudah, Honey. Dia kan punya keluarga, tinggal kasih tahu saja, selesai." Lucas memberikan pendapat yang menurutnya bukan masalah besar. "Masalahnya, Sayang. Dua hari kita di rumah sakit, tak ada satu pun keluarga Mbak Sella yang menghubungi dia.""Ya kalau begitu, tinggal kita saja yang menghubungi mereka, bagaimana?""Tapi aku tidak tahu kontak mereka semua, Honey."Lucas sangat mengerti kecemasan yang dirasakan Anita, "begini saja, bagaimana kalau aku meminta bantuan seseorang untuk datang ke rumah, Mbak kamu, dan memberikan kabar ini pada keluarganya." Lucas memberikan usulan. "Boleh juga itu, Honey. Lebih cepat lebih baik ya," balas Anita dengan girang. "Tentu, Sayang. Kamu masih ingat kan alamat rumahnya?""Masih, kok.""Kalau begitu tunggu sebentar." Lucas segera menghubungi seseorang, ia memerintahkan orang itu untuk datang ke alamat yang sudah
Read more
49. Penjelasan dokter Ghery
Hari itu juga Sella di rujuk ke dokter saraf, untuk mengatahui lebih lanjut penyebab kelumpuhan yang ia derita. Anita selaku keluarga pasien dengan setia menemani Sella selama Sella melakukan pemeriksaan. "Apa, Bu Anita bisa masuk ke ruangan Dokter Ghery sebentar?" tanya seorang perawat menghampiri Anita. "Bisa, Sus." jawab Anita pelan. "Kalau begitu, saya duluan untuk mengantar Bu Sella ke ruangan perawatan.""Silakan, Sus. Terima kasih."Anita melirik Lucas, "Honey, apa kamu mau ikut?" tanya Anita pada Lucas. "Sebenarnya mau, tapi aku ada urusan sebentar mau cek emil masuk dulu, Sayang.""Ya sudah tidak masalah. Kalau begitu aku ke dalam sendiri saja ya.""Kamu beneran tidak apa-apa?" Lucas memastikan. "Tidak, Honey. Kalau begitu aku masuk dulu ya.""Aku tunggu disini ya."Anita tersenyum sebagai jawaban. Dengan langkah lebar ia memasuki ruangan dokter Ghery. "Dengan keluarga pasien, Bu Sella?" tanya dokter itu. "Iya, Dokter.""Silakan duduk.""Terima kasih," balas Anita, "
Read more
Bab 50. Curhatan dua orang korban Yuni
Dua hari berlalu, akhirnya Anita memutuskan untuk membawa Sella pulang ke rumahnya. "Loh kok kalian pulang enggak ngabarin, Bunda dulu?" tanya Bunda Clara yang menyambut kedatangan mantu tersayangnya. "Maafin kita ya, Bun. Ini darurat soalnya, dan maaf juga Anita mengajak Mbak Sella ke rumah ini karena," Anita menceritakan duduk masalah, kenapa dirinya membawa Sella ke rumah itu pada mertuanya. "Jadi dia lupa ingatan dan?" Bunda Clara menggantung kalimatnya. Anita hanya tersenyum sebagai jawaban. "Memangnya kamu tidak sakit hati atau dendam gitu sama dia, Nak?""Sakit hati? Dendam? Untuk apa, Bunda?""Untuk semua hal yang pernah dia lakukan padamu di masa lalu.""Anita sudah melupakan itu, Bunda.""Kamu memang orang yang memiliki hati bersih, Nak. Tapi ngomong-ngomong dia kan punya saudara, sudah kamu hubungi dia?"Anita terdiam. Ia tak memiliki alasan yang kuat untuk menjawab pertanyaan sang mertua, karena yang dikatakan mertuanya itu benar. Namun hal yang membuat Anita memutusk
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status