All Chapters of Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali: Chapter 51 - Chapter 60
76 Chapters
51. Penyesalan sesungguhnya
"Maksud lo, Yuni? Memiliki suami? Apa bisa lo sebutkan ciri-cirinya?" tanya Marvel semakin penasaran. Leon menceritakan semua detail tentang Yuni, pada Marvel yang membuat Marvel semakin yang jika yang diceritakan Leon adalah Yuni yang sama dengan orang yang ia tiduri juga. "Apa dia memiliki tahi lalat di bagian perutnya?" tanya Marvel dengan suara yang semakin bergetar. "Ya, betul sekali. Meski aku baru satu kali tidur dengannya, tentu saja hal itu tak luput dari perhatian aku juga!" balas Leon dengan mantap. "Brengsek!" geram Marvel dengan suara tertahan. "Maksud lo apa, Bro. Kenapa muka lo tiba-tiba berubah menjadi merah?""Dia adalah Yuni yang gua maksud!" ucap Marvel penuh penekan. "Bro, stop! Bercanda lo garing banget," balas Leon tak percaya. Kini giliran Marvel menceritakan dengan pasti, dari mulai nama alamat sampai lekuk tubuh yang dimiliki Yuni. "Jadi?" ucap Leon menggantung. "Kita di tipu oleh orang yang sama!" jelas Marvel. "Astaga! Bejat sekali kelakuan wanita
Read more
Bab 52. Pertemuan Yuni dengan Thalia
Dengan tangan gemetar, Yuni meremas kuat-kuat ponsel miliknya. "Kalau dia masih hidup, siapa yang menyelamatkannya? Dan dimana dia sekarang?" ucap Yuni dengan dada yang bergemuruh. "Aku tak akan membiarkan dia menghancurkan keluarga ku. Tidak akan!" "Dia harus mati! Dan dia sudah mati!" gumam Yuni dalam hati. Yuni sangat ketakutan semua kebohongannya akan terbongkar dalam waktu dekat, baru saja dirinya merasakan bernafas lega. Karena telah berhasil keluar dari jeratan tangan Leon, dan kini tiba-tiba hadir kembali Sella mengusik ketenangan hidupnya. "Ma! Mama baik-baik saja kan?" tanya Marwan yang sedari tadi memperhatikan Yuni sepertinya tidak fokus diajak bicara. "Emh, ya, kenapa, Pa?" tanya Yuni gugup. "Mama ada masalah? Papa perhatikan kok akhir-akhir ini Mama banyak melamun?" "Tidak Pa. Mama tidak melamun dan Mama baik-baik saja," jawab Yuni memastikan. "Tapi kok?" "Ah mungkin itu hanya perasaan Papa saja," Yuni memotong ucapan Marwan. "Mungkin!" jawab Marwan. "O ya, M
Read more
Bab 53. Akankah Rencana Sella Berhasil?
Waktu terus berjalan, tak terasa hari yang dinanti sebentar lagi akan tiba. "Honey, kamu tidak apa-apa belanja tanpa aku?" tanya Lucas sebelum berangkat kerja. "Tidak, sayang. Lagi pula aku belanja sama Bunda dan Shakira, kamu tenang saja ya," balas Anita yang merapikan dasi yang dikenakan Lucas. "Huptt! Rasanya malas sekali berangkat ke kantor sendirian," keluh Lucas. "Kenapa begitu?""Ya sepi saja rasanya. Andai tidak ada meeting penting, pasti aku lebih memilih untuk menemanimu belanja dari pada bekerja. Aku kan pengen juga menghabiskan waktu dengan kalian semua."Anita hanya tersenyum mendengarkan semua keluh kesah Lucas, baru saja sehari berangkat tanpa Anita, Lucas seperti sudah kehilangan semangat hidupnya. Bikin Anita gemas melihatnya."Semangat dong kerjanya, Papa! Masih ada aku dan Shakira yang membutuhkan biaya hidup, Papa sayang," canda Anita.Dia memang selalu mampu mengembalikan mood Lucas menjadi lebih baik. "Demi kalian, aku harus semangat!" ucap Lucas, Tak lupa i
Read more
Bab 54. Dewi Fortuna Berpihak Pada Sella
"Sebentar akan saya hubungi dulu, Tuan muda!" satpam itu bersiap mengeluarkan ponsel dalam saku bajunya. "Jangan-jangan. Bu Anita berpesan, jika Tuan muda sedang ada rapat penting bahkan meminta bu Anita untuk tidak mengganggunya selama empat jam ke depan," jawabnya dengan cepat. Dadang takut penyamarannya terbongkar saat itu juga. "Bagaimana kalau saya hubungi Bu Anita saja?" tanya Dadang. Ia segera menelpon seseorang, yang sudah ia persiapkan. "Tidak di jawab," ujarnya, yang masih sibuk mengotak atik ponsel. Ting! [Masuk saja, Pak. Saya sedang sibuk!] isi pesan palsu yang seolah-oleh terlihat seperti Anita yang telah mengirimnya."Ini Pak, Bu Anita mengirimkan pesan seperti ini," ujar Dadang, yang memperlihatkan ponselnya pada satpam itu. "Baiklah kalau begitu. Mohon maaf karena sudah meragukan kalian berdua," ucap satpam itu sungkan. Ia segera membuka pintu gerbang dengan lebar. Dengan berbekal informasi dari Sella akhirnya ke dua orang itu berhasil mengotak atik mobil yan
Read more
Bab 55. Rencana cerah Anita
"Honey bagaimana kalau pulang dari kampung nanti kita honeymoon?" tanya Lucas pada Anita. "Nah betul itu. Bunda rasa kalian selama menikah belum honeymoon loh?" timpal bunda Clara. "Bila perlu kita ke luar negeri saja bagaimana kamu setuju tidak?" "Jangan ke luar negeri lah, sayang," balas Anita. "Kenapa?" tanya Lucas dan bunda Clara berbarengan. "Sayang uang," cicit Anita pelan. Anita sepertinya lupa jika suaminya itu orang kaya. "Aku lebih sayang sama kamu, dari pada uang. Aku sama sekali tidak masalah uangku habis untuk kebahagiaan kamu," ujar Lucas. Ahh sosweet sekali sih. "Hmm. Terserah kamu saja, sayang," balas Anita pasrah. Menolak juga percuma, karena jika Lucas berkata A itu sudah keputusan yang mutlak. "Bagaimana kalau kita ke Paris?" Lucas memberikan usulan. Anita terdiam, ia seperti mengingat-ingat harapan sang Ibu dahulu semasa hidup. Ibu Anita selalu mendambakan jika dirinya bisa pergi ke tanah Suci sebelum menutup matanya. Dan berpesan pada Anita. 'Jika dira
Read more
Bab 56. Sandiwara Sella
"Kamu kenapa sayang?" tanya Lucas dengan cemas setelah Anita kembali ke mejanya. "Mungkin masuk angin, sayang.""Muka kamu pucat sekali. Apa perlu kita ke dokter sekarang?" "Tidak sayang, aku hanya perlu istirahat saja.""Yasudah sini aku suapin kamu makan." Lucas mengambil alas Anita, ia hendak menyuapi Anita bakso itu. Namun tiba-tiba Anita mual kembali. "Aku enggak kuat mencium aroma bakso itu. Bau sekali sayang," keluh Anita. "Bau?" Lucas mencium aroma bakso itu. "Enggak kok, biasa saja," ucapnya lagi. "Apa mau makan nasi?" tawar Lucas. "Enggak. Kalian makan saja, selera makanku sudah hilang."Sedangkan Sella memicingkan matanya, dugaannya semakin kuat jika Anita tengah hamil. 'Sial! Kenapa sih dia bisa hamil. Kalau dia beneran hamil, terus bagaimana caraku memisahkan mereka?' gumam Sella dalam hati. Sella sama sekali tak menikmati makanan siang itu. Hatinya sangat dongkol, padahal belum tahu juga jika Anita beneran hamil. "Mau makan kentang?" tawar Lucas lagi. "Tidak s
Read more
Bab 57. Siapa Zio sebenarnya
"Sayang ada apa?" tanya Anita panik. "Sayang percaya sama aku, aku tidak melakukan apa pun. Aku di fitnah, dan sekarang juga aku harus menyelesaikan masalah ini.""Kemana aku ikut!""Maaf, Bu. Kami harus segera membawa Mas ini ke bagian keamanan. Jika Ibu ingin tahu selanjutnya, mari ikuti kami," ucap seorang lelaki pada Anita. Dengan langkah panik, Anita mengikuti kemana pun suaminya pergi. Ia bingung apa yang sebenarnya terjadi, namun untuk mengetahui lebih lanjut pun rasanya percuma, karena tak ada yang bisa menjawab rasa penasaran Anita. Sesampainya di pos keamanan. Saksi kunci yang melihat tindakan Lucas, menjelaskan sejelas-jelasnya yang ia lihat. Sedangkan Lucas tidak sedikit pun diberi kesempatan untuk membela diri. "Tuan Lucas Brawijaya. Pemilik perusahaan Wijaya Crop, yang menaungi beberapa perusahaan ternama hampir di seluruh kota besar yang ada di Indonesia. Penanam saham tertinggi di berbagai property juga pemilik universitas ternama di ibu kota. Orang terhormat seper
Read more
Bab 58. Kisah masa lalu Lucas dan Zio
Zio ingin menghendaki tindakan Anita, namun jika dirinya melakukan hal itu. Sama saja dengan menjatuhkan harga dirinya di hadapan semua orang. Flashback on .. Zio adalah sahabat Lucas sejak di bangku kuliah, awalnya mereka berteman sangat akrab. Dimana ada Lucas disana ada Zio. Namun setelah lulus kuliah dan mencari kerja. Lucas selalu lebih unggul darinya baik dari segi apapun. Meski pun Lucas berasal dari keluarga kaya raya, dan Zio dari keluarga yang sederhana. Hal itu bukanlah syarat persahabatan mereka. Hingga masa dimana masa terpuruk Lucas setelah kepergian sang ayah tercinta, perusahaan yang di kelola ayahnya menjadi bangkrut bahkan menimbulkan hutang dimana-mana. Lucas yang menjadi anak tunggal, harus berusaha banting tulang untuk menyelamatkan perekonomian keluarga. Zio yang sudah memiliki rasa iri pada Lucas sejak awal, dengan sengaja ia menghasut atasannya jika Lucas melakukan tindakan korupsi yang sama sekali tidak dilakukannya. Saat itu juga Lucas dipecat dengan c
Read more
Bab 59. Kecurigaan Lucas
Dalam rekaman cctv itu murni menunjukkan jika Zio membayar ke dua security yang berjaga, untuk menghalangi Lucas agar rekaman itu tidak sampai ke tangan Lucas. Namun hasilnya nihil, lagi dan lagi aksi Zio selalu gagal. 'Sialan! Kenapa aku selalu saja lebih unggul dari dia?' maki Zio dalam hati. Lucas berjalan mendekat ke arah Zio, "sebenarnya kamu kenapa, Zio? Bukankah hubungan kita dahulu sangat akrab, tapi kenapa kamu sekarang berubah seperti ini?"Bukannya menjawab pertanyaan Lucas, Zio berniat pergi dari sama. "Zio tunggu! Saya belum selesai bicara," pekik Lucas. "Apa yang mau kamu bicarakan?""Saya tanya kamu kenapa berubah seperti ini?""Tidak ada yang berubah dari saya. Kamu saja yang terlalu percaya diri, menyimpulkan semua orang menyukaimu.""Maksud kamu apa bicara seperti itu?""Pikir sendiri. Bukan kah kamu orang yang sangat cerdas. Dari dulu aku selalu kalah telak sama kamu." Zio berlalu begitu saja. Lucas terdiam mendengar pernyataan Zio yang terakhir. Dirinya tidak
Read more
Bab 60. Zaki vs Dian
Satu jam kemudian Dian kembali lagi mengunjungi kamar Sella, ia mengetuk pintu. Namun terdengar teriakan Sella dari dalam. "Masuk saja, pintunya tidak di kunci."Dengan langkah ragu, Dian membuka pintu kamar itu. Terlihat Sella yang sedang selonjoran memainkan gawainya. Dian membersihkan sisa makanan itu, sesekali ia mencuri-curi pandang. Sella terlihat bahagia sekali, dengan senyum merkah yang ia pancarkan. Dian secepat mungkin menyelesaikan tugasnya, ia harus segera melaporkan hal yang baru saja ia temui kepada Zaki. "Semuanya sudah bersih, Bu. Saya permisi dulu. Bila Ibu perlu sesuatu bisa panggil saya," ucap Dian ramah. Sella hanya melirik sekilas, tanpa ada niatan menjawab ucapan Dian. Dian segera berlalu dari sana. [Aku melihat dia memainkan gawainya sambil tersenyum dan terlihat raut kebahagiaan dalam dirinya.] Dian mengirimkan pesan singkat itu pada Zaki. [Apa dia seperti orang normal. Maksud saya apa dia bisa berjalan?] [Saya tidak tahu. Karena posisinya dia sedang t
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status