All Chapters of Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan : Chapter 31 - Chapter 40
70 Chapters
Fakta Mengejutkan
Bab 31Kayla menghentikan langkahnya. Ia menutup mulutnya yang menganga karena tak percaya dengan foto dalam layar tersebut. Hati Kayla bak ditikam belati tajam. Laki-laki yang ia cintai dengan sepenuh hati tega menduakannya dengan sedemikian rupa. Meskipun hanya foto, tapi itu sukses membuat Kayla terluka."Kenapa Kay?" Bu Laras menghentikan langkahnya. Ia mengamati wajah Kayla yang sedang diliputi kesedihan.Kayla membalas tatapan Bu Laras, lalu mengangkat ponselnya sebagai isyarat bahwa ia telah mendapatkan sesuatu yang mengejutkan di benda itu.Bu Laras meraih ponsel tersebut. Ia melihat foto yang baru saja dipandangi oleh Kayla, kemudian menghela napas panjang."Siapa yang mengirim gambar ini?" tanya Bu Laras setelah ia berhasil mengatasi keterkejutan di wajahnya."Ngga tau, Ma. Aku dapat pesan dari nomor yang gak dikenal." "Abaikan saja," ucap Bu Laras seraya mengulurkan ponsel kembali ke tangan Kayla."Tapi, Ma. Ini ngga bisa dibiarkan!" sergah Kayla tak terima. Meskipun begi
Read more
Tangis Bu Laras
Bab 32Kayla tersentak begitu mendengar ucapan Bu Laras. Ia tak menyangka jika Bu Laras bisa sedemikian membela perempuan itu."Kalau pun marah, apa aku salah?" sahut Kayla cepat. "Mama juga perempuan kan? Harusnya Mama juga tahu bagaimana perasaanku saat ini. Sakit, Ma." Suara Kayla mulai terdengar sengau. Sekuat tenaga ia menahan perih dalam dadanya tapi ia kalah. Mendung yang sejak tadi bergelayut dalam kelopak matanya kini berubah juga jadi hujan deras yang membasahi wajahnya."Tidak ada yang salah. Yang ada itu kita harus saling memahami. Selama ini kami diam, tapi nyatanya kamu tak kunjung memberi kami cucu. Sekarang Elang yang berbuat seperti ini, ya apa salahnya sekalian saja kita jadikan ini jalan keluar dari apa yang kalian alami." Bu Laras mencoba tegar. Ia berusaha menepis rasa iba dalam hatinya demi keutuhan keluarga dan perusahaan yang dirintis oleh sang suami."Menjadikan janin tumbuh dalam rahim itu bukan kapasitasku, Ma. Mengapa Mama memaksaku memahami semua ini tanp
Read more
Terpaksa Berbagi
Bab 33Elang melirik jam di pergelangan tangannya. Ia menimbang-nimbang hendak kemana siang ini. Ingin pulang ke rumah, tapi Kayla sedang tidak ada di rumah."Ke tempat Sabrina aja lah," gumam Elang. Ia memutar arah laju mobilnya menuju sebuah rumah makan yang menjadi langganan keluarganya.Beberapa saat menunggu pesanan, Elang kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Sabrina. Ia bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa berjumpa dengan istri kedua disela-sela kesibukannya.Sebuah kotak beludru yang disimpan di dalam dashboard tak lupa dibawa oleh Elang. Hadiah yang beberapa waktu lalu diberikan untuk Kayla, ia juga membelinya untuk Sabrina.Punya dua istri membuat Elang berusaha adik satu sama lainnya."Mas Elang?" pekik Sabrina senang saat melihat Elang di depan pintu. Tanpa peduli dimana mereka berada, ia langsung menghambur ke pelukan Elang.Tangan Sabrina melingkar dengan erat di punggung laki-laki yang baru datang itu. Ia senang sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk
Read more
Sebuah Permintaan
Bab 34Elang berjalan dengan setengah berlari menuju kamar Kayla. Ia sudah mencoba menghubungi istrinya itu tapi belum juga direspon hingga dirinya sampai di rumah."Kayla mana, Pa?" tanya Elang saat baru saja masuk dan melihat papanya di ruang tamu. Ia berhenti tanpa ada keinginan untuk duduk atau bersalaman."Ada di kamarnya. Sejak tadi dia mengurung diri."Mendengar kabar yang disampaikan papanya, Elang bergegas pergi. Ia harus bertemu Kayla secepatnya. Gak peduli dengan ekspresi papanya yang sedang geleng-geleng kepala."Sayang," panggil Elang setelah ia membuka pintu kamar. Didapatinya sang istri sedang bergulung dengan selimut. Enggan merespon, Kayla makin menenggelamkan diri di dalamnya, untuk menghindari Elang.Elang tak mau dia saja. Langkahnya terus maju untuk mendekati Kayla. Ia membiarkan selimut itu membalut badan istrinya yang sedang terluka. Tanpa permisi, Elang merebahkan dirinya di samping Kayla lalu memeluknya dari luar selimut."Sayang, maafkan aku." Elang mulai ber
Read more
Kapan Bertemu?
Bab 35"Besok aja ya? Mas capek hari ini," elak Elang. Ia belum siap melihat reaksi dua istrinya jika bertemu dalam satu waktu."Tapi Mas mau kan ajak aku ketemu sama dia?"Elang mengangguk lemah. Ia tak punya pilihan lain selain menerima permintaan Kayla ini, tapi tidak hari ini. Minimal Sabrina harus diberi tahu lebih dulu.Sebagai suami yang baik, Elang mencoba untuk belajar menjadi adil. Ia tak mau berat sebelah dan membuat salah satu istrinya tersakiti. "Tenang, jangan berpikir aku akan marah pada perempuan itu. Aku hanya ingin berkenalan lalu melihat bagaimana wajah wanita yang menjadi maduku, ibu dari calon anak ku." Kayla meraih tangan Elang untuk digenggamnya. "Lumrah memang jika kamu marah, tapi semua itu tidak lepas untuk kebaikan kita sendiri nantinya. Misalnya Sabrina lebih dulu hamil, anak itu bisa jadi pancingan buat kamu agar bisa cepat hamil," balas Elang sambil terus mengamati tiap perubahan dalam wajah Kayla.Wajah Kayla masih tampak belum legowo dengan semua ini
Read more
Wajah Yang Sama
Bab 36Dalam perjalanan ke kantor, Elang masih terus memikirkan bagaimana jika kedua istrinya bertemu. Luka di mata Kayla membuat Elang makin merasa gelisah. Bagaimana jika setelah pertemuan itu luka di hati Kayla makin lebar? Bagaimana jika Kayla tak dapat menerima kehadiran Sabrina dan memilih mengakhiri pernikahan mereka? Atau yang paling parah bagaimana jika di sana Kayla memporak-porandakan rumah Sabrina?Tak mau tenggelam dalam rasa gelisah, Elang mengambil ponselnya. Ia harus berbicara dengan Sabrina."Assalamualaikum, Mas." Sabrina berujar setelah menggeser tombol gagang warna hijau dalam layar. Ia bersemangat sekali ketika melihat nama sang suami tertera dalam layar. "Waalaikum salam, Sayang. Kamu lagi apa?" tanya Elang basa basi, sekaligus mengulur waktu untuk menyiapkan hatinya mengutarakan apa yang sedang mengganjal dalam benaknya."Aku lagi santai aja, baru bangun juga. Mas tumben pagi-pagi telepon? Udah di kantor ya?" Sabrina mengubah posisi duduknya. Ia menyandarkan pu
Read more
Tamu Tak Diundang
Bab 37"Kenapa, Rin?" tanya Fitri saat Sabrina sibuk menatap ponselnya.Mendengar pertanyaan Fitri, Sabrina meletakkan benda pintar yang baru saja dibukanya. Ia berusaha terlihat biasa saja setelah pandangannya beradu dengan sahabatnya itu."Ngga apa-apa, kok. Eh gimana kabar kamu? Sudah lama aku kehilangan kontak kamu. Mau minta ke Ibumu tapi aku udah keburu kena masalah kayak gini." Sabrina mengalihkan pembicaraan."Baik, alhamdulilah. Kamu sendiri gimana bisa menikah mendadak gitu? Mana suamimu?" tukas Fitri penasaran. Kabar yang ia dengar di kampung membuatnya iba pada sahabatnya itu akan tetapi ia tak dapat membantu sedikitpun."Aku coba hubungi kamu tapi nomer kamu ngga aktif." Fitri menyambung ucapannya."Iya. Sejak bapak meninggal, hidupku ngga sama seperti dulu. Beberapa barang penting terjual untuk biaya berobat bapak, termasuk ponsel. Barang berharga cuma motor yang biasa kupake kerja itu aja. Makanya aku pengen banget kabari kamu pas aku tinggal di sini tapi aku ngga ada n
Read more
Amarah Pak Rahardjo
Bab 38"Mas Devan?" pekik Sabrina kaget. Kakinya mundur satu langkah untuk menghindari sentuhan fisik dengan laki-laki tersebut."Kamu apa kabar?" Senyum miring tercipta dari bibir Devan untuk Sabrina. Tatapan nyalang pun tak lepas dari wajah oval milik laki-laki yang telah lama mengharapkan Sabrina untuk menjadi pasangannya."Mas ngapain kesini? Kok tahu rumahku?" cecar Sabrina bingung. Ia khawatir jika Devan berbuat macam-macam padanya sebab ia hanya sendirian saja di rumah itu."Bukan hal yang sulit untuk mencari tahu keberadaanmu. Mendapatkan nomor istri suamimu saja Mas bisa. Bagaimana dengan suamimu? Pasti sudah terjadi perang besar kan? Istri pertamanya tahu kalau kamu adalah wanita simpanan suaminya."Sabrina mengerutkan dahi. Ia tak menyangka jika pelakunya adalah Devan, laki-laki tampan yang terkenal ramah di kampung halamannya. "Apa tujuan Mas melakukan itu?" ucap Sabrina sarkas.Devan terkekeh. Ia melihat ke dalam ruang tamu yang tampak rapi dan bersih. "Jangan emosi. Apa
Read more
Pertemuan Dua Istri
Bab 39Elang berjalan mengitari mobil menuju sisi pintu dimana terdapat Kayla di dalamnya. Ia membukakan pintu dan mengulurkan tangannya untuk membantu Kayla turun dari mobil.Kayla bergeming. Ia membiarkan tangan Elang terangkat di udara tanpa balasan."Ayo, Sayang. Itu Sabrina sudah nunggu," ucap Elang yang membuat Kayla mengerjapkan matanya.Helaan napas panjang berembus dari hidung Kayla. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya ia menyambut uluran tangan sang suami.Sementara itu, di depan mereka Sabrina sedang menunggu dengan senyum yang terkembang di bibirnya. Ia bersemangat untuk menyambut kakak madunya itu dengan hati yang penuh rasa khawatir."Sayang, kenalkan ini Sabrina," ujar Elang saat keduanya sudah berada di hadapan istri kedua Elang itu.Kayla masih terdiam mengamati wajah di depannya yang rasanya tak asing. Sejenak, ia menyusuri ingatannya untuk mencari kepingan wajah Sabrina dalam ingatannya."Hai, Mbak. Kenalkan aku Sabrina," ujar Sabrina dengan tangan terulur di d
Read more
Rasa Tak Biasa
Bab 40"Mbak?" lirih Sabrina dengan raut tak paham dengan ucapan Kayla. Kayla mengerjapkan matanya. Ia menyadari bahwa ucapan terlalu frontal. "Ah iya. Maaf. Aku senang kamu sudah akrab dengan mereka," balas Kayla kemudian."Alhamdulillah. Mereka semua baik, termasuk Mbak yang mau menerimaku di sini." Sabrina mengulum senyuman. Kayla tersenyum sumbang. Akan tetapi di dalam hatinya penuh gemuruh yang sedang coba ia kendalikan."Mereka terlalu baik memang, sampai mengizinkan kamu masuk dengan mudahnya di rumah ini." Lagi, Kayla berusaha mengutarakan rasa keberatannya atas keadaan ini."Ceritanya panjang, Mbak. Aku ngga serta merta masuk begitu saja," bela Sabrina. Ia tidak mau dianggap demikian oleh Kayla."Iya, Mas Elang sudah cerita banyak sama aku. Beruntung aku belum punya anak, kalau aku sudah bisa memberikan mereka keturunan mungkin sudah lain ceritanya." Kayla menatap Sabrina dengan pandangan tegas. Ia makin mendekati Sabrina yang tengah berdiri di depan kompor yang menyala.Sa
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status