Semua Bab My Overprotective Husband: Bab 31 - Bab 40
101 Bab
BAB 30
[Jam 8, parkiran depan hotel Tina]Begitulah pesan yang diterima oleh Danno. Dia tampak kesal membacanya sampai-sampai meremas ponsel sendiri. Untuk beberapa detik, dia cuma diam saja. Setelahnya, dia menenangkan diri dengan menghela napas panjang."Si brengsek ini, kenapa dia bisa ..." Danno tidak melanjutkan ucapannya usai menyadari apa yang terjadi.Tak berselang lama, Vera keluar dari kamar mandi. Dia heran melihat suaminya yang tegang. "Ada apa, Sayang?""Nggak apa. Aku mau pergi bentar.""Sekarang? Malam-malam gini?""Iya.""Mau ke mana?""Nino mau ketemuan bentar.""Ketemuan? Buat apa?""Minta salinan proposal bisnis kemarin. Ada yang belum dia terima.""Nggak bisa pakai file aja?""Dia mau ngomongin ini bentar sama.""Ketemuannya ke mana?""Di sekitar jalan Melati.""Jalan melati? dekat taman berarti ya?""Iya. Kenapa?""Aku boleh ikut nggak?"Danno kaget. Dia memang ingin pergi ke jalan itu, tapi tak mengira Vera malah meminta ikut. "Ngapain?""Ada pasar malam di sana sekara
Baca selengkapnya
BAB 31
Danno berlari kencang menuju ke parkiran depan hotel Tina. Dia memastikan tidak ada orang yang mengenalinya di situ.Tanpa diduga, dia bertemu dengan sosok pria yang tak lain adalah Alarik. Iya, musuh utamanya bersama Vera— terang-terangan berani muncul. Pria itu santai bersandar di bodi samping mobilnya sambil bermain ponsel.Sejujurnya, Danno sudah ingin menghajarnya habis-habisan. Akan tetapi, mana mungkin dilakukan di tempat seperti ini? Lagipula, dia dalam posisi yang tak diuntungkan."Mau apa?“ tanya Danno mencoba untuk tetap tenang. "Langsung saja."Alarik tersenyum. Dia menjawab, "kalian berhenti ganggu hidup kami, kami bakalan berhenti ganggu hidup kalian.""Iya setelah kamu masuk penjara.""Yakin?" Alarik menunjukkan foto mesra Danno di ranjang yang ada di layar ponselnya. "Gimana? Enak bukan tidur sama Sheila?""Vera nggak akan terpengaruh dengan foto murahan begitu.""Kalau begitu kamu nggak bakalan susah-susah datang ke sini. Kamu ke sini karena takut dia tahu kelakuanmu
Baca selengkapnya
BAB 32
Vera dan Danno menikmati waktu bersama di pasar malam hingga jam sembilan. Setelah itu, mereka pulang.Keesokan harinya, Vera tidak merasakan ada perubahan dari diri Danno. Pria itu masih bersikap biasa saja sejak kemarin melihat pesan-pesan dari orang tidak jelas. Ini artinya semua baik-baik saja.Vera memajang boneka anak panda di atas meja buffet kamar tidur mereka, berjejer dengan vas bunga dan foto-foto pernikahannya dengan Danno.Tak berselang lama, ponselnya bergetar. Ada seseorang yang mengirimkan pesan. Itu adalah pengacara yang membela Henry.[Masa hukumannya dipotong sebulan, kemungkinan bebas bulan depan]Dia enggan menjawab pesan itu, tapi langsung menelponnya. "Halo, Mas Darrel? Itu beneran?""Iya, Ver, aku cuma ngasih info ini.""Ada info lainnya nggak, Mas?""Waktu Mas Alarik ke sini, aku dengar dia sama Pak Henry ngomongin suami kamu, Mas Danno."Vera kaget. "Ngomongin suamiku? Ngomongin apa, Mas?""Nggak tahu, nggak terlalu paham, aku belum dapat kepercayaan sama Pak
Baca selengkapnya
BAB 33
Vera duduk di pinggiran ranjang. Dipaksa masuk rumah, dan sekarang dipaksa masuk kamar. Dia enggan melihat sang suami yang terus saja mengomel.Sejak dulu, Danno memang protektif, posesif, cemburuan, tapi tidak pernah sampai mengekangnya hanya karena ingin membahas sesuatu yang penting dengan pria lain. Ada yang aneh. Bahkan, tadi dia sudah meminta ditemani, tapi kenapa pria itu masih menolak?Iya, seolah-olah dia dilarang untuk melanjutkan pembalasan dendam ini."Intinya, kamu di rumah aja sekarang," kata Danno kemudian. Dia berjalan mendekati sang istri, lalu menyentuh dagunya. "Lihat aku, jangan ngambek gini."Vera menepis tangan pria itu. "Kamu ini aneh.""Aneh apa, Sayang? Aku cuma nggak mau kamu keluyuran. Aku salah? Aku khawatir sama kamu. Siapa tahu kamu diincar stalker lagi 'kan?""Kalau gitu, balikin HP-ku.""Nggak dulu.""Danno ..." Vera tidak percaya mendengar jawaban semacam itu. Ini sama sekali tidak masuk akal. "Aku yakin ada yang kamu sembunyiin. Kamu nggak mungkin 'k
Baca selengkapnya
BAB 34
Setelah mengiriman foto-foto mesra Danno dengan Sheila ke nomor ponsel pribadi Vera, Alarik tersenyum penuh kemenangan. "Ini bukan editan, jadi seharusnya wanita pintar seperti anak jaksa itu akan tahu," katanya.Orang yang tengah duduk di sofa depannya meremehkan, "kalau Danno bisa dikendalikan lewat foto begituan, dari dulu pasti bisa diancam oleh orang lain. Kamu kayaknya belum paham orang kayak apa dia itu."Alarik menatapnya. Dia masih curiga dengan pria itu, masih tidak percaya. Namun, untuk sekarang hubungan mereka adalah saling menguntungkan.Iya, orang yang dimaksud adalah Nino. Sahabat baik Danno itu tahu kalau rencana Alarik tidak ada gunanya.Dia berpendapat lagi, "dia jauh lebih brengsek daripada yang kalian kira. Jika dia berani berkata seperti itu padamu, berarti kemungkinan HP-nya nggak ada di Vera, atau malah sekarang— wanita itu lagi dikekang."Masuk akal. Alarik kembali melihat layar ponselnya. Memang, semua foto-foto sudah terkirim, tapi tidak ada respon sama seka
Baca selengkapnya
BAB 35
Vera menyelipkan kedua tangan ke balik kemeja yang dikenakan Danno. Dia menggelitik pinggang pria itu dengan agak susah payah. Awalnya, Danno tak merasakan apapun, tapi lama kelamaan, dia akhirnya kegelian juga."Sayang, aku bilang rayu aku, ngapain aku malah digelitik gini?“ tanya Danno diselingi tertawa sambil menjauhkan kedua tangan Vera darinya.Akan tetapi, Vera makin brutal dengan mendorong dada Danno sampai terbaring di sofa. Kemudian, dia menindihnya sambil digelitiki pinggang serta perutnya terus menerus.”HA, HA!“ Vera tertawa melihat suaminya kegelian. Dia tak ada ampun. Niat awal ingin membuat pria itu memberikan kode sandi, malah sekarang menikmati candaannya.Dia menggoda, "kamu sering gelitikin aku 'kan? Sekarang gimana rasanya digelitiki? Udah mau nyerah nggak, Suamiku Sayang?""Oh gitu? Dendam sama aku? Nantang kamu?" Danno ikut bersemangat. Dia ikut menggelitik pinggang Vera. Karena posisinya di bawah, jadi dia lebih leluasa menjamah bagian tubuh Vera yang jauh leb
Baca selengkapnya
BAB 36
Hari Sabtu pun datang.Vera baru selesai merias dirinya. Dia buru-buru mengambil tas, kemudian pergi keluar kamar, dan mendatangi garasi.Di situ, dia melihat sang suami yang sedang bersandar di samping mobil sambil melihat jam tangan. Pria itu sudah mengenakan setelan jas formal rapi. Dia menatap Vera yang baru tiba. Dia berkata, "lama banget kamu, pengen masuk aja aku terus gendong kamu."”Maaf. Kan wanita butuh waktu merias diri dulu— gimana aku penampilanku?“ Vera memamerkan dress malam warna hitam yang melekat di tubuhnya. Dress itu berpotongan dada rendah sehingga belahan dada kelihatan. Rok dress panjang hingga mata kaki. Kalau saja tak menggunakan hak tinggi pasti akan terjuntai sampi lantai.”Cantik banget, tapi ketat amat?“ komentar Danno mengkhawatirkan pikiran pria lain nanti. Dia heran. ”Tumben banget kamu pakai baju yang seksi ke kondangan? Biasanya tertutup mulu atau palingan pakai batik?""Ini 'kan acaranya di gedung mewah, acaranya temen kuliah kamu dulu, aku pengen
Baca selengkapnya
BAB 37
Danno tidak terlalu betah kalau menghadiri acara-acara formal. Dia memang terbiasa dengan semua ini, tapi tetap saja— dia mudah bosan.Dia dan Vera berdiri di samping vas bunga besar berisi mawar merah. Mereka telah menikmati hidangan prasmanan yang enak-enak. Sekarang, para tamu undangan sedang memandangi dua pengantin yang sedang berdansa diiringi oleh musik romantis.Vera senyum-senyum sejak awal. Dia teringat dengan pernikahannya dengan Danno. Iya, mereka juga berdansa seperti itu.Danno menatapnya. Dia bertanya, "Senyum mulu, Sayang, nggak capek kamu?“"Nggak apa, aku cuma ingat sama resepsi kita. Kita juga dansa kayak gitu.""Untung kamu nggak nginjek kakiku dulu, jadi nggak malu-maluin.""Aku belajar tiga bulan," ucap Vera meliriknya. "Tiga bulan demi lancar gerakan dansa dasar.""Kamu dulu cantik banget di gaun pengantin itu. Jadi pengen nikah lagi biar bisa ngeliat kamu pakai bajunya.”"Kita aja baru nikah.“Danno menahan tawa. Dia mengenang masa pernikahan mereka yang masih
Baca selengkapnya
BAB 38
Danno tidak mengatakan apapun sewaktu Vera sudah datang. Ini membuat sang istri makin bingung, dan ikutan diam.Sementara itu, Nino berpamitan, lalu pergi untuk mengambil makanan di meja prasmanan bersama Sheila. Dia tidak terburu-buru dalam menjalankan rencananya. Jika ada kesempatan memberitahu Vera, maka akan diambil, jika tidak— maka tidak ada masalah.Setelah mereka pergi, Vera menatap sang suami. Dia bertanya, "Sayang, kamu kenapa dingin gitu?""Mood-ku jadi jelek.""Kamu kenal sama wanita tadi?""Wanita mana?""Sheila itu, pacarnya Nino."Danno menoleh meja prasmanan, pandangannya menajam ke wanita itu. Dia dengan tegas menjawab, "kenal, kan barusan kenalan.""Enggak, maksudku apa kamu kenal dekat gitu loh, jangan bohong kamu, aku bisa tahu kalau kamu nyembunyiin sesuatu.""Nggak kenal, Sayang, mood-ku jelek soalnya ketemu Nino, itu aja sih.""Kenapa? Perasaan kalian baik-baik aja?""Sejak ngomongin bisnis, kami agak berdebat masalah pembagian keuntungan. Itu aja." Danno menimb
Baca selengkapnya
BAB 39
Tidak mungkin.Vera berusaha untuk tidak percaya semua ucapan Sheila, tapi hatinya sakit. Menghirup oksigen saja terasa begitu menyakitkan. Apa ini rahasia yang disembunyikan sang suami? Tega sekali dia melakukan ini?Sheila tersenyum melihat Vera yang syok. Memang inilah yang menjadi tugasnya, membuat wanita itu menjadi sakit hati.Dia menambahkan, "kalau misalnya aku hamil, kamu harus bolehin suami kamu nikah sama aku pokoknya!"Vera menatapnya dengan kebencian luar biasa. Dia tak bisa mempertahankan ketenangan. Selain itu, tubuh juga perlahan menjadi lemas."Apa?" Sheila menantang, "kenapa melihatku seperti itu? Lagian ini bukan salahku, aku nggak tahu Danno punya suami, dia nggak pakai cincin waktu aku ketemu dia."Pernyataan itu semakin menyakiti hati Vera. Dia berkata, "teganya kamu seperti ini? Kamu juga sudah punya Nino! Kamu mengkhianatinya!""Enggak, dong, kan sebelumnya aku masih PDKT sama Mas Nino, waktu aku pengen ketemu dia di kamar hotelnya ... eh yang ada malah Mas Dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status