All Chapters of Tuduhan Mandul dari Mertua dan Adik Ipar: Chapter 71 - Chapter 80
100 Chapters
Tasya Hamil
#79 Positif?"Udah ya, Lun. Aku lagi malas buat berdebat. Aku nggak akan mengembalikan Syahna ke yayasan lagi. Atau silakan kamu cari pengasuh lain, dan kamu yang bayar pengasuh itu!" seru Angga memberikan pilihan pada Aluna.Aluna segera membulatkan matanya sempurna. Bisa-bisanya Angga memberikan pilihan semacam itu. Setiap ucapan Angga seolah dapat memantik emosinya hingga sampai ke level tertinggi."Kenapa kamu malah ngasih pilihan gitu? Dari mana aku dapat uang untuk membayar pengasuh," sungut Aluna seolah lupa dengan apa yang pernah ia ucapkan barusan kalau dia memiliki uang sendiri untuk dihambur-hamburkan."Loh, bukannya kamu yang bilang sendiri tadi kalau kamu punya banyak untuk memuaskan kehedonanmu! Apa aku salah?" Angga ikut terpantik oleh emosi. Ia tak dapat menahan dirinya lagi.Sekali-kali memang dia harus tegas pada Aluna. "Terserah deh! Susah ngomong sama kamu!" seru Aluna.Ia lalu berdiri dari posisi duduknya dan meninggalkan Angga sendirian di ruang makan. Aluna mela
Read more
Menguntit Aluna
#80Kabar kehamilannya yang begitu mendadak itu bagaikan sambaran petir di siang bolong. Sebuah duka yang tidak dapat Tasya bagikan pada ibu serta kakaknya, hingga ia memutuskan untuk memendam semua kenyataan menyakitkan itu sendirian.Bahkan, ia memutuskan untuk menggugurkan kandungannya tanpa seorang pun tahu rahasia kelamnya itu. Meminta pertanggung jawaban pada salah satu teman bejatnya pun, ia tak mau melakukannya. Ia bahkan tak tahu benih siapa yang telah tertanam di rahimnya.Ia memeluk lukanya sendirian dengan pedih. Ia membuang test pack yang sempat digunakan untuk mengetes kehamilannya tersebut. Tasya tak ingin jika ibunya akan tau tentang benda itu dan memberondongnya dengan pertanyaan. Lebih buruknya lagi, Tasya takut jika ibunya akan tau rahasia yang telah susah payah ditutupi itu.'Maafkan Tasya, Bu. Aku nggak mau buat ibu terluka dengan kenyataan ini.' Tasya menggumam lirih dalam hatinya.Ia memantik api, lalu membakar semua sampah yang ada di hadapannya. Tasya menatap
Read more
Di luar Dugaan
#81“Kamu?”Tasya menatap dengan raut wajah gugup dan terkejut melihat sosok lelaki yang ada dibelakangnya.“Sya?” panggilnya memastikan jika dirinya tidak salah orang. “Ternyata benar, kamu,” lanjutnya lagi.“Arvin? Kamu di sini juga?” tanyanya balik. Tasya tak tahu mengapa selalu saja bertemu dengan Arvin di hotel.“Iya, Sya. Aku lihat kamu dari tadi memperhatikan dua orang tadi yang di depan meja resepsionis.” Arvin bertanya penasaran.“M–maksudmu yang mana? Apakah terlihat jelas ya?” Tasya menggaruk kepalanya yang tak gatal seolah berpura-pura tanya apakah orang yang Arvin maksud adalah Aluna dan Om-om yang bersamanya atau bukan.“Iya, maksudku pasangan yang tadi. Yang umurnya jauh beda dan ceweknya pakai dress maroon bercorak bunga,” jawab Arvin seraya mengingat-ingat warna pakaian yang dikenakan oleh Aluna.“Apa kamu kenal mereka, Ar?” tanya Tasya karena jawaban Arvin yang menyebutkan baju yang dipakai oleh Aluna seakan menunjukkan kalau dirinya juga sedang memperhatikan pasanga
Read more
Bu Intan Kepo
#82"Belum lah, Sya. Mana berani ibu bukanya sedangkan kamu bilang dan berpesan sama ibu kalau nggak boleh buka paket itu," jawab Bu Intan jujur.Dia memang tidak berani membukanya sesuai pesan Tasya. Tapi, Bu Intan juga penasaran dengan isi paketan itu. Sehingga, ia pun berniat menanyakannya langsung ke Tasya."Memangnya itu isinya apaan sih, Sya? Sampai kamu panik banget dan nggak ngebolehin ibu tau," ujar Bu Intan penasaran dan tak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya."Nggak tau, Bu. 'Kan itu juga bukan paketan milik Tasya, mana mungkin Tasya tau," jawab Tasya beralasan pada ibunya. Ia menampakkan raut wajah polos sehingga ibunya pun pasti tidak akan curiga lagi."Jangan-jangan itu narkoba atau obat-obatan terlarang, Sya. Ih bahaya tau, hiy serem kalau sampe ketahuan dan dilaporin ke polisi, Sya." Bu Intan malah menakut-nakuti Tasya dengan hal seperti itu. Membuat Tasya tertawa hambar."Haha, mana mungkin lah, Bu. Jangan aneh-aneh deh. Ibu kebanyakan nonton berita nih," tolak Tasy
Read more
Menggugurkan Kandungan
#83"Bu? Kok ngelamun?" tanya Syahna sukses membuyarkan lamunan Bu Intan."E–eh, iya nih. Ibu emang lagi banyak pikiran saja," ujar Bu Intan menyahut pertanyaan Syahna."Maaf ya, Bu. Pasti karena ucapan saya tadi ibu jadi banyak pikiran," ucap Syahna menampakkan raut wajah bersalahnya. Ia berpikir jika Bu Intan begini karena ucapannya dan informasi yang diberikan tadi mengenai rumah tangga Angga dan Aluna.."Nggak kok, Syah. Justru ibu makasih banget kamu mau jujur sama ibu tentang semua yang kamu ketahui," tutur Bu Intan tulus. Dia memang sangat menghargai kejujuran Syahna.Ia hanya khawatir dengan nasib rumah tangga putranya yang lagi-lagi terancam hancur untuk yang kedua kalinya. Tapi, sepertinya kali ini lebih parah dari yang sebelumnya. Karena sesungguhnya, Laras, mantan istri Angga yang dulu hanya difitnah oleh Tasya telah berselingkuh. Dan kenyataannya adalah, Laras tidak pernah berselingkuh sedikitpun dari Angga.Sedangkan, Aluna sudah jelas-jelas berselingkuh dengan lelaki ya
Read more
Mencecar Aluna
#84Tasya merasa mendapatkan kekuatan baru setelah kehadiran Arvin di hidupnya. Kata-kata tulus penuh arti itu telah membuat hati dan perasaan Tasya merasakan kenyamanan. Entah bagaimana mulanya rasa nyaman itu muncul dan menyentuh bagian hatinya yang terdalam, karena Ia tak dapat mengartikan semua yang terjadi padanya.Pikirannya kadang masih tak fokus karena sesekali ia masih merasa kesakitan akibat meluruhkan kandungannya tadi. Tasya memang sudah memperkirakan semuanya dan ia sudah tidak kaget lagi saat dirinya akan merasakan kesakitan untuk beberapa waktu lamanya.Ia sudah mempersiapkan dirinya juga mentalnya karena telah nekat mengambil solusi yang penuh dengan resiko itu.“Hei, Sya. Kamu masih mendengarkan aku, 'kan?” tanya Arvin. Suaranya yang lembut namun tegas itu telah berhasil membuyarkan lamunan Tasya. Seketika suara lembut itu mampu mengalihkan rasa sakit yang dirasanya.Sungguh ajaib, rasa sakit yang mendera sekujur tubuhnya mendadak sirna hanya karena mendengar suara le
Read more
Diancam Lagi
#85Syahna melangkah pelan keluar dari dalam kamarnya setelah dirasa jika suasana sudah tampak tenang. Ia penasaran dan ingin melihat apa yang sedang pasangan suami istri itu lakukan setelah perdebatan sengit yang sempat terjadi tadi.Mata bulatnya menelisik ke seluruh ruangan mencari keberadaan Angga atau Aluna."Apa mereka sudah masuk ke kamar ya?" gumamnya pelan. Ia menduga jika kedua majikannya telah masuk ke kamar dan meninggalkan tempat mereka sempat berdebat tadi.Namun, saat Syahna hendak berjalan ke arah dapur, ekor matanya menangkap sebuah bayangan yang berdiri di taman belakang rumah. Ia pun baru sadar jika pintu untuk ke taman itu terbuka sedikit.Ia lalu mengayun langkahnya mendekati pintu itu, dan melihat siapa yang sedang berada di sana. Syahna pun tertegun saat melihat Angga sedang termangu menatap langit malam yang semakin kelam. Lalu, ia pun segera memanfaatkan situasi itu untuk mendekati Angga.Syahna membalikkan tubuhnya dan kembali ke dapur untuk membuat segelas m
Read more
Apa yang Terjadi
#86Keesokan harinya sepulang dari kantornya, Angga berniat untuk menyambangi rumah ibunya. Ia malas untuk bertemu dengan Aluna dan mereka pun sedang perang dingin karena pertengkaran semalam.Ditambah lagi dengan Syahna yang mulai mencuri hati serta perhatiannya. Saat dirinya sedang kehilangan arah, Syahna hadir dan entah mengapa wajah ayunya telah begitu saja memesona Angga."Baru pulang ngantor, Ga?" tanya Bu Intan menyambut kedatangan Angga sore itu.Ia bahkan masih memakai pakaian kerjanya tapi tidak memilih untuk langsung pulang ke rumahnya. Merasa sumpek karena Angga tidak memiliki kawan untuk sekadar bercerita tentang keadaan rumah tangganya yang kacau balau dan entah kemana arah dan tujuan biduk rumah tangga mereka akan berlabuh."Iya, Bu," sahut Angga singkat. Lelaki itu lantas segera merebahkan tubuhnya di sofa."Kenapa nggak langsung pulang? Ini sudah malam dan kamu juga pasti capek karena lembur. Aluna juga pasti udah nungguin kamu," ujar Bu Intan yang masih heran kenapa
Read more
Hamil lagi?
#87“Sya! Tasya! Kamu kenapa?!” teriak Bu Intan cukup keras agar Tasya mau menghentikan langkahnya yang cepat itu. Namun, Tasya seolah tuli, bersikap layaknya tak mendengar teriakan dari Bu Intan maupun Angga.“Sya! Tunggu! Jangan pergi begitu saja!" Angga ikut memanggil Tasya sambil mencoba berlari mengejarnya. Tapi, langkahnya kalah cepat dan Tasya sudah berhasil masuk ke dalam kamarnya. Tepat setelah dirinya mencapai pintu kamar adiknya itu. Ia tak bisa mengalahkan kelincahan Tasya.Tasya segera membanting pintu dengan sangat kasar hingga menimbulkan bunyi gaduh yang membuat jantung seakan dapat melompat dari rongganya. Angga bahkan sempat terjingkat kaget karena bunyi pintu itu sanggup menggetarkan dadanya.“Astaga anak itu!” gerutu Bu Intan merasa kesal dengan sikap yang ditunjukkan oleh Tasya barusan. Meskipun begitu, Bu Intan tetap saja merasa khawatir dengan keadaan Tasya yang tampak sedang tidak bai
Read more
Tasya Pingsan
#88Angga tidak dapat memejamkan matanya, meski malam semakin beranjak larut. Ia masih penasaran dengan apa yang menimpa Tasya. Dan belum bisa tertidur dengan tenang sebelum mendengar penjelasan Tasya. Rasa resah dan gelisah seolah terus meneror hatinya hingga membuat kantuk enggan menyapa dirinya.Ia hanya mondar-mandir saja mengitari tempat tidurnya dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Tasya. Ia hanya bisa berspekulasi. Hal itu justru semakin membuatnya berpikir berlebih dan menyebabkannya mengalami insomnia.“Sebenarnya apa yang sedang terjadi sama kamu, Sya?” tanya Angga. Suaranya sangat lirih hingga hanya terdengar seperti sebuah gumaman saja. Lelaki itu menatap pilu pada langit-langit kamar yang membisu. Tak ada satu pun benda yang dapat memberitahukan apa yang terjadi pada Tasya.Lamunan Angga tiba-tiba saja terbang saat di mana ayahnya meninggal dan Tasya yang beranjak remaja i
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status