“Pertanyaan bodoh macam apa itu, Aryani? Kau sama sekali tidak mengenal wanita di depanmu ini. Wanita ini adalah wanita yang arogan bahkan untuk mengakui perasaannya sendiri.” Kata-kata Bayu menusuk tepat di hati Marcella. Meski begitu, Aryani masih berharap sebuah jawaban. Sementara dia menoleh be

“Kenapa kau terlihat kesal? Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih?” tanya Bayu dengan wajah menggoda Marcella. “Berterima kasih? Kau terus menerus membuatku terkejut. Setiap kali bertemu denganmu, aku nyaris terkena serangan jantung. Beruntung aku memiliki jantung yang kuat dan sehat.” M

“Wanita cerdas sepertimu tidak bisa melihat sesuatu yang realistis. Kemarahan entah pada siapa, telah membuatmu gagal melihat diriku yang nyata.” Mata Bayu mengunci mata Marcella. Ada senyum yang tidak bisa Marcella artikan. Namun sebaris ingatan tentang masa lalu yang membuat mereka disatukan tak

“Pertanyaan bagus, Alien. Aku juga tidak tahu apa yang bisa kuambil dari kalian.” Mata Bayu mengerling pada Wibowo yang berdiri terdiam. “Bahkan jika aku mengambil nyawa salah satu dari kalian, itu akan sama tidak bergunanya.” Kata-kata Bayu telah menambahkan rasa malu di hati Alien. Kata-kata pria

“Tinggal bersamamu?” Marcella bergumam. Matanya menatap Bayu ragu. Marcella tahu bahwa mereka saling mencintai. Tapi, apakah itu menjadi pilihan yang baik untuk dilakukan? Bisakah mereka memulai semuanya? Kali ini dengan sesuatu yang lebih nyata. “Aku… keluargamu?” tanya Marcella. Bayu tahu bahwa