Semua Bab Pendekar Pedang Bulan Sabit: Bab 81 - Bab 90
102 Bab
Samjokgu Si pembuat Senjata Rahasia
"Bolehkah kita berbicara sebentar hanya berdua saja?" Samjokgu menatap wajah Bai Lu hingga membuat pendekar wanita itu menatap ke arah teman-temannya meminta persetujuan mereka.Teman-temannya menganggukkan kepala mereka pelan. Karena sudah diizinkan, mereka semua meninggalkan Samjokgu dan juga Bai Lu hanya berdua saja di dalam rumah."Ada apa?" Bai Lu kembali menatap wajah Samjokgu yang terlihat serius."Apa rencanamu selanjutnya, Saudara Yuram" tanyanya kembali."Apa maksud perkataanmu?" Bai Lu sama sekali tak mengerti.Samjokgu mengambil sesuatu dari dalam rak buku. Begitu mengeluarkan sebuah buku, ia membukanya, kemudian mengambil 2 buah cincin berwarna merah yang berada di dalam buku tersebut dan memberikannya kepada Bai Lu."Cincin darah bulan sabit telah selesai aku buatkan sesuai permintaanmu. Kini, aku akan memberikannya padamu.""Cincin darah bulan sabit?"Samjokgu menganggukkan kepalanya. "300 tahun yang lalu, kau memintaku untuk membuat 2 buah cincin yang terbuat dari 100
Baca selengkapnya
Pertemuan Jochen dengan Jinhwan
Jochen menghajar para bandit dan kawanannya itu dengan serangan cepatnya. Sekali dua langkah, setiap kali ia menggunakan cambuk 3 naga api miliknya, lawannya akan merasa rasa sakit seperti terbakar oleh api.Para bandit itu berusaha untuk melawan Jochen dengan berusaha menghindari cambukan mematikannya itu. Namun, usahanya selalu saja gagal karena Jochen semakin mempercepat langkahnya dan menggunakan kecepatannya itu untuk terus menyerang, agar mereka kelelahan sebagai strateginya."Serangannya akurat. Kecepatannya seperti kecepatan 5 kali lipat dari terjangan singa saat ia berlari. Kekuatannya memang sangat luar biasa."Seseorang dari lantai atas tampak sedang memperhatikan Jochen yang sedang bertempur dengan para bandit. Saat memasuki rumah makan, Jochen memang menjadi pusat perhatian orang-orang. Niatnya memang tidak menganggu, tapi ketika para bandit itu berusaha untuk merampok rumah makan ini, ia langsung berdiri dan mengambil cambuknya untuk menyerang mereka."Apa benar dia dari
Baca selengkapnya
Asal Usul Batu Giok Tembaga
"Ryujin dari Kalajengking Naga Emas?" tanya Jinhwan kembali untuk memastikan.Jochen menganggukkan kepalanya seraya menatap wajah Jinhwan yang sepertinya sangat terkejut mendengarnya."Kenapa, Wan~ah? Apa ada masalah?""Kita memiliki musuh yang sama, Sunbae." Jinhwan menatap wajah seniornya dengan tatapan yang berani dan juga tegas.Jochen mengernyitkan keningnya bingung. "Apa maksudmu dengan mengatakan kita memiliki musuh yang sama?"Jinhwan menghela napas pendek. "Sejak awal, aku memang memiliki dendam pribadi dengan Kalajengking Naga Emas, Sunbae. Mereka telah membunuh keluargaku sejak aku masih kecil. Maka dari itu, aku menimba ilmu di perguruan Seokyundong untuk mengasah kemampuanku, agar bisa membalaskan dendamku."Jinhwan mulai menceritakan bagaimana bisa keluarga besarnya dibunuh oleh kelompok Kalajengking Naga Emas. Ia mengatakan, keluarganya adalah keturunan bangsawan dan sangat terpandang di Hanyang. Namun, suatu ketika keluarga mereka difitnah oleh seseorang dengan menyeba
Baca selengkapnya
Kemunculan Kangchul
Kisah batu Giok Tembaga berlambang segitiga terbalik itu begitu mencengangkan Jinhwan saat mendengarnya. Banyak kisah di balik dari batu Giok tersebut yang menjadi perisai setiap orang yang memilikinya.Batu Giok tersebut juga memang sangat ampuh karena pada dasarnya Giok tersebut merupakan sebuah senjata terhebat milik Dewa Matahari yang terbagi menjadi 5 bagian.Guru Okuda yang merupakan salah satu avatar Dewa Langit memang sangat dihormati oleh manusia dan para Dewa di Langit. Maka dari itu, Dewa Matahari menganugerahkannya kelima bagian batu Giok itu semuanya kepadanya."Lalu, kenapa batu Giok itu akhirnya jatuh kepadaku, Sunbae?"Jinhwan kembali menatap wajah seniornya dengan rasa penasarannya yang sangat tinggi. Ia masih bingung, kenapa ia bisa memiliki batu Giok tersebut."Saat aku bangkit dari kematian di hari ke 11, guru Okuda memberikanku sisa batu Giok miliknya. Dia mempercayakan Giok tersebut kepadaku karena aku adalah murid kesayangannya, dan memberitahukan juga kepadaku
Baca selengkapnya
Partai Seribu Pengemis
"Kenapa? Kau mengenalku?" Kangcul memandangi wajah Jochen yang tengah memandanginya juga."Siapa yang tak mengenal Kangchul dari Partai Seribu Pengemis? Kau sangat terkenal sampai seluruh orang yang berada di negeri Joseon ini pun mengenalmu."Kangchul tertawa lepas hingga membuat orang-orang yang berada disekitarnya berbisik-bisik kecil dan memandangi mereka bertiga dengan rasa penasaran yang tinggi."Sepertinya kita menjadi bahan tontonan orang-orang. Apakah bisa kita berbicara di luar saja agar bisa lebih tenang?"Jochen dan Jinhwan melirik ke arah sekitar mereka. Memang benar, banyak orang-orang yang memandangi mereka bertiga dengan tatapan mata yang tajam dan juga rasa penasaran yang tinggi. Sepertinya, mereka memang mengenal Kangchul. Karena bagaimana pun Kangchul dan Partai Seribu Pengemis sering kali membantu rakyat miskin di Joseon, maka dari itulah ia bisa terkenal."Baiklah, kita berbicara di luar saja."Setelah membayar semua pesanannya kepada pelayan, Jochen langsung meng
Baca selengkapnya
Kerajaan Gumiho dan kalung Okugi Sakura
"Apa maksud perkataanmu kalau desa wonju adalah desa para Gumiho?" Jochen melebarkan kedua bola matanya dengan rasa penasaran yang cukup tinggi dan cukup terkejut dengan informasi yang telah diberikan Kangchul kepadanya.Kangchul kemudian menceritakan tentang desa Wonju tersebut. Ribuan tahun yang lalu, sebelum menjadi desa Wonju yang ditinggali oleh manusia, desa tersebut adalah tempat tinggal para gumiho. Desa gumiho itu diibaratkan sebagai kerajaan gumiho dengan Aeshin sebagai ratunya.Digadang-gadang sebagai mahluk mitos yang paling licik dan mengerikan, Kangchul mengatakan bahwa terdapat sebuah perbedaan pendapat antara Ruishin; adik dari Aeshin, dengan kakaknya yaitu Aeshin, hingga menyebabkan kerajaan gumiho itu hancur.Entah apa perbedaan yang membuat perpecahan antara Ruishin dengan Aeshin terjadi. Namun, dampak dari perpecahan tersebut kerajaan itu dihancurkan oleh Ruishin hingga menjadi abu.Ruishin pun pergi hingga ia menjadi buronan para gumiho karena katanya Ruishin tela
Baca selengkapnya
Ilmu Pedang (I)
Bai Lu menatap ke atas langit yang biru. Langit hari ini tampak begitu cerah, suasana hatinya pun sedang baik hingga membuat alam semesta pun bisa merasakan apa yang ia rasakan saat ini.Masih ingat dibenaknya ketika Samjokgu mengatakan bahwa dirinya mempunyai hubungan yang spesial dengan Taeshin, bahkan sudah sejak dari ribuan tahun yang lalu. Ternyata, rasa kagumnya terhadap Taeshin selama ini membuatnya menyukainya secara diam-diam.Bai Lu menatap ke arah belakang, di mana Taeshin sedang berbincang dengan Choi Rim dan juga Asahi. Ia tersenyum tipis saat melihat pria itu tampak sangat bersemangat ketika ia sedang berbicara. Taeshin yang dulu tertutup dan penuh misteri kini berubah menjadi sosok yang lebih hangat dan lebih membuka dirinya untuk bisa bergaul dengan yang lainnya. Ini merupakan sebuah bentuk perubahan yang cukup baik untuk diri Taeshin."Kau menyukai Taeshin?" Ling Fei tiba-tiba saja berbisik kepada Bai Lu hingga membuat saudaranya yang mendengarnya cukup terkejut dan t
Baca selengkapnya
Ilmu Pedang (II)
"Kalian juga harus merawat peralatan bertarung kalian dengan baik. Senjata kalian itu tidak akan mengecewakan dan bisa memberi kegunaan yang besar jika terawat dengan baik. Maka dari itu aku selalu menyarankan kalian untuk selalu menganggap pedang itu sebagai teman dekat kalian."Ling Fei tersenyum penuh rasa kekaguman. Ia tak pernah menyangka, jika saudaranya yang sudah hidup selama ribuan tahun lamanya dan mengalami banyak hal bersamanya, akan menjadi sosok panutannya dan juga teman-temannya.Walau terkadang Lee Gon itu ceroboh, keras kepala, dan tempramen, tapi Lee Gon adalah sosok saudara yang bisa diandalkan. Dia selalu mengutamakan keselamatan orang lain dari pada nyawanya sendiri. Lee Gon yang setia kawan dan selalu ada di sekitar saudaranya untuk membantunya.Masih ingat dibenak Ling Fei saat Lee Gon kehilangan sosok Ahn Yuri yang menjadi kekasihnya di masa lalu. Ia sangat terpukul, sedih, merasa frustasi, bahkan kehilangan separuh nyawanya itu benar-benar sangat kacau.Lee Go
Baca selengkapnya
Teknik Dasar Pertarungan Pedang
Setelah memberikan sedikit pencerahan tentang ilmu pedang, Lee Gon menyarankan teman-temannya untuk membawa pedang masing-masing dan mulai berlatih teknik dasar pertarungan pedang yang sesungguhnya."Yang perlu diperhatikan dalam skenario pertarungan adalah kewaspadaan terhadap situasi yang merupakan kunci untuk memenangkan pertarungan. Pikiran tidak hanya terfokus pada kesadaran bahwa kita harus siap bertarung, tetapi juga memperhatikan lokasi di sekeliling kita dengan cepat dan memikirkan cara untuk mengubah lokasi pertempuran menjadi hal yang menguntungkan. Jika tidak siap, kita bisa saja diserang sebelum sempat menarik pedang."Menurut Lee Gon, kita harus percaya dengan firasat tajam kita. Apakah perasaan kita tidak enak? Apakah kita merasa diawasi? Apakah situasinya terlalu tenang atau ada sesuatu yang tidak pada tempatnya, atau kita mendengar sesuatu yang tidak jelas? Yang perlu diperhatikan adalah intuisi kita karena mungkin itu bisa menyelamatkan hidup kita kelak."Mewaspadai
Baca selengkapnya
Si Pemanah dan Sisi Lain Kang Chul
"Kang Sora!!" teriak Choi Yeon dan Choi Rim bersamaan saat mereka melihat sosok perempuan tangguh yang terlihat sedang menggenggam busur panah dari arah kejauhan."Kang Sora? Siapa dia?" tanya Asahi begitu melihat ekspresi wajah Rim yang begitu terkejut ketika melihat kedatangan perempuan berambut panjang, dengan hanboknya yang berwarna putih dan juga merah."Dia Kang Sora, si manusia pemanah yang berumur panjang dan mendapatkan anugerah dari Dewa Bumi dengan tubuh yang kuat juga kebal akan senjata pun yang mengenai seluruh tubuhnya. Dia tak akan pernah terluka karena lukanya akan sembuh dengan sendirinya," jawab Rim dengan mata yang masih tertuju ke arah si perempuan pemanah tersebut."Iya, dia juga manusia yang berumur panjang yang sudah hidup dari jaman kerajaan Shilla." Yeon menambahi kemudian.Mendengar kisah manusia pemanah tersebut, Bai Lu dan yang lainnya menatap ke arah perempuan bernama Kang Sora itu dengan begitu tajam. Perempuan pemanah tersebut entah datang dari mana, tap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status