All Chapters of Kembalinya Ayah Milik si Kembar: Chapter 81 - Chapter 90
124 Chapters
81. Hukuman
“Dapat dari mana kamu, Ben?” desak Lionel tidak sabar.“Saya mendapatkan dari truk pengantar bahan makanan seperti biasa, Tuan. Kemarin saya baru ingat karena saat itu bebarengan para pelayan menurunkan bahan makanan,” lapor Ben.Mereka pun memutar file tersebut dan mencari di jam berapa Joanna terjatuh agar lebih cepat menemukan siapa yang tega menyakiti istrinya. Tak lama, terlihat sosok yang berlari menuju pagar mansion. Dengan cepat Lionel menghentikan video tersebut agar dapat melihat dengan jelas.Sosok itu membuat kedua pria tersebut terperangah saking terkejutnya. Ternyata perempuan yang selama ini dikenal oleh Lionel. Namun, yang sangat ingin diketahui oleh Lionel mengapa tega sekali menyakiti hingga istrinya hampir kehilangan janinnya.“Apa ini, Ben? Mengapa Joanna tidak bercerita kepadaku?” tanya Lionel kepada Ben. Pria itu tidak tahu harus berbuat apa. Rasa bersalah itu seketika muncul dan membuat Lionel ter
Read more
82. Kunjungan Celine
“Siap,” jawab Jeff tegas. Pria itu pun pergi membawa mobil miliknya keluar dari mansion dan menuju kantor.Namun, dalam perjalanan, ponsel miliknya berdering dan di sana ada nama Elise. Pria itu mengerutkan dahinya tapi tetap menerima panggilan tersebut. Dia pun meminggirkan mobilnya agar bisa menerima telepon dengan tenang.“Halo, ada apa Lise?” tanya Jeff.“Bisakah kamu sekarang ke alamat butik WO? Nanti kukirimkan lewat pesan. Leia cemas dan dia tidak mendengarkanku sama sekali,” jelas Elise.“Oke, aku ke sana,” timpal Jeff.Jeff memutar balik mobilnya setelah mendapat pesan mengenai lokasi dari Elise. Hari ini memang dia telah mendapat kabar dari Leia untuk fitting baju pernikahan. Namun, kabar dari Elise membuatnya khawatir mengenai kekasihnya itu.Tak lama, pria itu tiba di butik tempat Leia berada. Jeff segera masuk ke butik itu dan mencari kekasihnya di antara banyaknya pengunjung. Dia
Read more
83. Periksa Janin
“Apa yang kulakukan terhadap wanita itu ya?” gumam Jeff yang masih dalam perjalanan menuju tempat Laura disekap.Bangunan berlantai dua itu mulai terlihat setelah Jeff berbelok setelah perempatan jalan. Dia pun buru-buru turun dan menemui anak buahnya yang menyekap wanita itu. Jeff dipersilakan masuk ke ruangan di mana Laura berada.“Tinggalkan kami. Nanti jika aku sudah kalian akan kupanggil,” perintah Jeff.Dia melihat sosok Laura yang tergeletak di atas ranjang. Tentunya dengan kedua tangan yang terikat di kedua tiang ranjang besi tersebut. Pria itu mendekat lalu membangunkan dengan melempar air ke wajah Laura.Namun, wanita itu tidak kunjung bangun sehingga membuat Jeff menampar pipinya. Lenguhan keluar dari mulut Laura. Wanita itu mulai mengerjapkan matanya lalu melihat ke langit-langit. Ini bukan kamarnya, begitu yang terpikirkan oleh Laura.Dia mencoba mengingat kegiatan terakhir yang dia katakan. Wanita itu mengingat
Read more
84. Bimbang
“Kembar, maaf ya. Kami bertengkar di depan kalian,” ucap Lionel sambil menatap spion tengah untuk memandang kedua putranya.Galaxy dan Galen hanya mengangguk pelan dan keduanya kembali bermain rubic yang dibelikan ayahnya. Mainan itu mereka bawa karena yakin dalam perjalanan pasti akan membosankan dan ternyata benar. Apalagi sekarang ibunya yang sedang sensitif marah-marah ke ayahnya.Mereka berdua sudah diberitahu oleh Lionel bahwa ibunya sedang sensitif karena hamil adik mereka. Kelak si kembar akan mengerti saat dewasa nanti. Keduanya hanya mengiyakan apa yang dikatakan ayahnya. Mereka mencoba untuk memahami hal tersebut dengan bersikap lebih menurut dan tidak merepotkan orang tua terutama ibunya.“Ayo, kita turun,” ajak Lionel kepada keluarganya. Semuanya keluar dari mobil dan masuk ke restoran untuk makan siang.Lionel memesan steak yang matang untuk mereka semua tapi khusus untuk Joanna dia memesankan daging wagyu yang lebih
Read more
85. Insecurity
“Kamu kenapa, Ed?” tanya Ben menatap sopir si kembar murung.Kepala pelayan itu merasa aneh karena seharusnya seorang yang telah bertemu dengan kekasih hati pasti akan senang. Namun, berbeda dengan ekspresi Edie yang muram. Tidak seperti biasanya setelah pulang dari Elise.“Oh, Ben. Aku ingin minta pendapatmu sebagai seorang yang sudah berumah tangga selama lebih dari 20 tahun. Apa perasaanmu jika seorang suami belum bisa menyediakan tempat tinggal untuk istrinya?” tanya Edie.“Tidak apa-apa. Kamu mengerti dulu, aku dan istriku masih harus menumpang tinggal di bangunan ini dengan kamar terpisah. Bayangkan, baru setelah beberapa bulan kita pindah dan baru melakukan malam pertama,” ucap Ben yang mendapat cibiran dari Edie karena terlalu banyak memberikan informasi yang tidak perlu.Ben tergelak melihat Edie yang sudah mulai santai. “Jadi, diskusikan apa pun kepada calon istrimu. Karena merekalah tempat kita kembali
Read more
86. Fitting Gaun
“Aku akan tetap tertarik padamu,” ucap Lionel yang mendengar keluhan istrinya.Joanna menoleh ke belakang, terkejut mendengar sahutan dari suaminya. Lionel langsung duduk di sisinya dan memeluknya. Entah mengapa di semester kedua ini Joanna lebih rapuh tapi dia juga tidak tahu pasti bagaimana kehamilan sebelumnya.Meski sebelumnya wanita itu menceritakan kepada suaminya mengenai kehamilan si kembar. Namun, bagi pria itu sangatlah berbeda karena dia tidak menemani kala itu sehingga sekarang dia sedang berusaha menjadi suami yang siaga.Menjelang sore, Celine tiba setelah turun dari taksi. Wanita tua itu terlihat sumringah setelah pulang dari reuni masa lalunya. Bertemu dengan teman-teman seusianya membuat dirinya sangat bersyukur karena dia masih sehat dan bisa menghabiskan waktu bersama dengan cucu-cucunya.“Tante, gimana acara hari ini?” tanya Joanna karena melihat Celine duduk di sofa menemaninya.“Senang sekali. Ber
Read more
87. Pernikahan Jeff
Seminggu berjalan begitu cepat bagi Leia dan Jeff. Pernikahan mereka yang sudah di depan mata membuat mereka semakin tidak sabar untuk melaksanakan upacara sakral itu. Memang tidak banyak undangan yang disebar karena pernikahan mereka tidak semegah Lionel dan Joanna.Pagi itu di gereja, Lionel memperbaiki dasi Jeff yang terpasang miring. Dia bangga terhadap temannya yang akan resmi menikah hari ini. Pria itu mengingatkan untuk tidak gugup saat mengucapkan janji saat pemberkatan.Satu jam kemudian, tibalah sekarang Leia sedang menggandeng Ben sebagai pengganti ayahnya. Sudah sebulan lalu kepala pelayan itu diminta oleh Leia dan Elise untuk menjadi wali ketika berjalan menuju altar. Pria tua itu terharu saat memberikan tangan wanita kepada Jeff.“Kuserahkan kebahagiaan putriku kepadamu, Jeff,” ucap Ben sambil tersenyum.Air menetes pada netra pengantin wanita. Tak menyangka Ben benar-benar menjelma menjadi ayah pengganti. Mewakilkan perasaan seo
Read more
S2 - 1. Masa Muda
“Ya ampun, ganteng banget.”“Aku lebih suka adiknya tapi kakaknya gak kalah ganteng tau!”“Aku jadi kepengen jadi tas ranselnya, selalu digendong.”Begitulah seruan para gadis remaja yang sedang berkumpul di area gedung sekolah. Mereka sedang menanti keempat pemuda yang dijuluki pangeran sekolah karena ketampanan dan perilaku mereka yang sungguh sempurna. Selama dua tahun bersekolah di sana, tidak pernah sekalipun mereka digantikan oleh yang lain.Saat ini empat pangeran dijuluki ‘The Enigmatic Boys’, terdiri dari empat remaja berusia 17 tahun dengan wajah tampan dan berkharisma. Masing-masing pemuda itu memiliki karakteristik yang membuat para gadis tergila-gila. Padahal mereka tidak berniat seperti itu. Terlebih masalah julukan, itu buatan para fans mereka dari mulai junior hingga yang setingkat dengan mereka.Perkenalkan mereka adalah si kembar, Galaxy Jacob Tanner, Galen Lucas Tanner, Junior Perry
Read more
S2 - 2. Hukuman Galaxy
“Siapa itu?” tanya teman gadis Galaxy.Di sana berdiri Galen dengan wajah yang tak menyenangkan untuk dilihat. Gadis yang terjatuh tadi mencoba berdiri lalu menghentakkan kaki dan pergi keluar meski tanpa sengaja menyenggol pemuda itu. Sayangnya dia tidak minta maaf karena sudah takut lebih dulu dengan lirikan kembaran Galaxy.Sementara si bungsu pun langsung mengambil mengambil tasnya dan dia melihat arlojinya. Dia lupa dengan tugasnya menjemput adiknya. Pasti dia akan dimarahi habis-habisan.“Ck,” decak Galaxy.Si sulung pun menyeret keluar saudara kembarnya dan mendorongnya di kursi depan tapi yang penumpang. Dia merebut kunci dari tangan Galaxy dan duduk di balik kemudi. Galen memilih diam tapi raut wajahnya masih kesal karena bisa-bisanya adiknya itu melupakan tugasnya.“Len, please, bicara dong,” bujuk Galaxy yang tidak tahan dengan keheningan.Dengan lirikan mautnya Galen membuat Galaxy diam dan men
Read more
S2 - 3. Murid Baru
“Belum, Dad,” jawab Galaxy menunduk.“Tunggu apa lagi?” sinis Lionel.Pria itu berencana untuk mengajak bicara Galaxy mengenai apa keinginan sang putra karena selama ini dia jarang bertanya. Lionel pikir kedua putranya serupa mengenai keinginan menuntut ilmu dan mereka sudah menetapkan impian ingin menjadi apa. Namun, tampaknya hal itu tidak berlaku terhadap Galaxy.Waktu satu tahun ke depan akan digunakan untuk Galen merealisasikan rencananya. Itu yang diketahui Lionel setelah putra sulungnya bercerita kepadanya.Sementara Galaxy sama sekali tidak pernah berbagi dengannya. Nilai putra keduanya itu termasuk bagus karena masih masuk di 50 besar. Jadi, Lionel pikir putranya itu akan sama seperti Galen. Namun, rupanya dia salah.“Galaxy, ikut daddy ke ruang kerja,” ajak Lionel.Hari ini, si kembar tidak masuk sekolah. Mereka masuk sekolah masih minggu depan. Kemarin hanya untuk upacara penerimaan siswa baru d
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status