All Chapters of Dikira Gadis Kampungan Ternyata Sultan: Chapter 101 - Chapter 104
104 Chapters
101. Kesibukan Syakila
Hari demi hari berlalu. Syakila masih disibukkan dengan kegiatan barunya menemani Maharani di rumah sakit. Sesekali ia bahkan menginap di sana, mengabaikan Devan dan Aira yang terkadang merengek meminta ditemani."Mommy ... Nanti Aira minta dibacakan dongeng sebelum tidur, ya. Sudah lama Mommy tidak membacakannya untuk Aira," rengek Aira saat makan malam."Maaf, Sayang. Lain kali saja ya. Malam ini Mommy harus menjaga Bude Rani lagi di rumah sakit."Aira berubah murung. Nasi yang masih separuh di piringnya ia tinggalkan begitu saja, berlalu ke kamarnya."Aira ... Nak," panggilan dari Syakila tak diresponnya. Ia terus berjalan melampiaskan kekecewaannya."Sayang, tidak bisa kah cukup dokter dan beberapa perawat yang menjaga Tante Rani? Kau juga perlu memperhatikan dirimu dan Aira," tegur Devan."Tidak bisa, Mas. Kasus ini belum selesai. Ray bisa saja berkeliaran dan melakukan hal buruk pada Kak Rani. Aku tidak mau hal itu sampai terjadi," sahut Syakila."Tapi sudah banyak polisi juga y
Read more
102. Penolakan Aira
"Ada apa, Nak?" tanya Amber."Ah, tidak, Oma. Ini Mas Devan kirim pesan," kilah Syakila berpura-pura bersikap biasa."Owh, mungkin dia kangen sama kamu. Pulanglah dulu, Sayang. Barangkali suamimu sedang membutuhkan kamu," ujar Amber."Iya, sebentar lagi Parveen pulang, kok." Syakila berusaha mengukir senyum menutupi kegelisahannya."Bagaimana kalau kita bersama-sama ke rumahmu? Opa dan Oma mu juga sudah lama tidak berkunjung ke sana.""Ide yang bagus." Amber ikut menimpali."Emmmm, boleh deh." Syakila menyerah. Istri dari Devan itu memutuskan untuk pulang sejenak, sekaligus mengecek kebenaran foto yang baru saja ia lihat.Namun tiba-tiba ...Dertt. Derrtt!Sebuah panggilan dari pengacara berhasil menghentikan langkah Syakila."Ya, halo ..." Sapanya pada si penelpon."Bagaimana, Nona? Apakah Anda jadi datang ke kantor polisi sekarang?" sahut kuasa hukumnya."Eum ... Jadi, Pak. Tapi sepertinya akan datang terlambat, mendadak saya ada urusan penting.""Baik, kalau begitu saya tunggu di k
Read more
103. Masalah Baru
Dengan tingkah congkak seraya tersenyum miring, Renata yang masih menggendong Aira berjalan melewati Syakila yang mematung. Pundaknya sengaja disenggol oleh Renata untuk menunjukkan bahwa Syakila tidak ada apa-apanya dibandingkan dirinya.Ingin rasanya Syakila menangis, tetapi dia sudah bertekad untuk tidak menjadi cengeng lagi. Dia adalah wanita kuat yang akan menghadapi ujian apapun yang menerpa.Memejamkan matanya sejenak, Syakila menghirup udara panjang dan menghembuskannya perlahan, lalu meneruskan langkah ke ruang tamu."Opa, Oma, Ibu, sepertinya aku tinggal sebentar, ya. Ada urusan penting." Syakila sengaja langsung berpamitan karena tak ingin bersedih dengan perlakuan putrinya barusan."Kamu baru pulang, Nak. Memangnya penting sekali?" tanya Sukoco seakan keberatan."Iya, Bu. Aku harus ke kantor polisi supaya masalah Kak Maharani cepat selesai," jawab Syakila."Oh masih tentang hal itu. Ya sudah, jangan terlalu fokus. Kamu juga perlu memikirkan keluarga," lanjut mertuanya meng
Read more
104.
"Astaghfirullah!" Jantung Syakila seakan hampir keluar dari dadanya. Denyutnya semakin kencang seiring ketukan pada kaca mobilnya yang bersahutan."Nona, apa kau baik-baik saja.""Hai, keluarlah."Beberapa teriakan dan ketukan membuat Syakila terkesiap. Masih memegang dadanya yang kaget Syakila kemudian membuka pintu mobilnya perlahan."Apa yang terjadi?" lirihnya."Apa Nona tidak apa-apa? Mobilmu menabrak trotoar," terang salah satu warga."Astaghfirullah, pantas saya seperti merasa ada benturan. Alhamdulillah saya baik-baik saja, Pak," ujar Syakila sembari melirik bodi mobil depannya yang rusak."Syukurlah kalau begitu. Sebaiknya Nona istirahat saja dulu sebelum kembali melakukan perjalanan." Seseorang yang lainnya ikut mengingatkan."Saya memang sedang mencari restoran, Pak. Tempatnya sudah tidak terlalu jauh dari sini," timpal Syakila."Kalau begitu mobilnya dibawa ke bengkel saja di dekat sini. Nanti Nona cari restoran yang dekat. Takutnya kalau dipaksa jalan, mesin mobilnya ter
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status