Semua Bab Pesona Presdir Posesif: Bab 51 - Bab 60
106 Bab
Tolong Rahasiakan Ini
“Tidakkah seharusnya sesekali kamu berkunjung ke kantorku, Claudia?”Alih-alih menjawab, Ryuga malah menimpali dengan pertanyaan. Pria itu menambahkan, “Agar orang-orang di kantorku tahu jika aku sudah punya tunangan, Claudia. Jadi, tidak ada lagi wanita-wanita yang berusaha merayuku.”Ucapan Ryuga itu terdengar percaya diri sekali. Claudia sampai menyipitkan mata sambil memandangi Ryuga.“Apa itu nggak masalah?” tanya Claudia berikutnya. Wanita itu mengedikkan bahu, “Maksudku, orang-orang akan membicarakan hubungan kita kalau kita putus, Ryuga.”Membayangkannya saja membuat Claudia sudah merasa lelah.“Kamu sudah membayangkan kita akan putus, Claudia?” tanya Ryuga dengan suara ketusnya.Mulut Claudia terbuka dan tertutup. “Seandainya hubungan sandiwara ini berakhir, itu akan merepotkan jika orang-orang di kantormu mengetahuinya,” jelas Claudia yang tidak ingin Ryuga salah paham padanya.“Nggak masalah,” dengus Ryuga. Lagipula orang-orang yang dimaksud Claudia tidak akan berani bergos
Baca selengkapnya
Berhenti Tersenyum
Katakanlah Claudia norak, karena ini kali pertamanya menginjakkan kaki di gedung pencakar langit dengan gaya arsitektur yang terlihat mewah.Belum lagi saat menuju lobby perusahaan, terdapat furniture yang bernilai artistik di matanya. Padahal eksistensi Claudia mulai diperhatikan oleh orang-orang sekitar.Siapa wanita itu? Mengapa dia bersama Ryuga dan memakai jasnya? Kira-kira begitulah pertanyaan karyawan Ryuga saat menatap wajah cantik Claudia.“Berhentilah menatap sekitar, Claudia,” tegur Ryuga pada calon tunangannya itu.“M-maaf, aku hanya–Ucapan Claudia terputus karena tanpa aba-aba Ryuga merangkul pundaknya. Seketika mode sandiwaranya kembali aktif.“Lakukan dengan baik,” titah Ryuga berbisik di telinganya.Tindakan kecil Ryuga membuat beberapa karyawan di lobby perusahaan memekik kecil. Mereka tidak pernah melihat wanita yang berada di samping Ryuga. Pun, melihat Ryuga yang tiba-tiba mengelus pundak Claudia dengan sayang.“Tentu, Ryuga. Aku takkan mengecewakanmu.”Apalagi se
Baca selengkapnya
Gajiku Lebih dari Cukup untuk Menikahimu
“Om Rudi,” sapa Claudia segera ke luar dari lift disusul Ryuga. Tanpa ragu, Claudia menyodorkan tangan untuk menyalami punggung tangan pria paruh baya itu. Claudia tidak tahu saja jika tindakan kecilnya itu berhasil membuat Rudi tersenyum meski tipis. “Kalian kencan di pagi hari?” Rudi langsung bertanya tanpa berbasa-basi dahulu. Dia sempat mendengar dari asisten Ryuga mengenai keterlambatan Ryuga pagi itu. Padahal biasanya, jarang-jarang Ryuga menunda rapat jika tidak ada kaitannya dengan Aruna. Pertanyaan Rudi sukses membuat Claudia tersedak air ludahnya sendiri. ‘Kencan!?’ “Pa,” tegas Ryuga memprotes. “Eng-enggak Om, a-aku mampir aja kebetulan– “Nggak apa-apa, Om paham,” potong Rudi. Pria itu menatap Ryuga penuh selidik, “Papa dengar kamu ada rapat sebentar lagi. Mau yang lain saja untuk menggantikanmu, Ryuga? Jadi, kamu bisa kencan dengan Claudia.” Bagi Claudia itu seperti sebuah sindiran. Padahal Rudi tidak bermaksud demikian. “Om-om Rudi, bu-bukan begitu. Ryuga tetap bek
Baca selengkapnya
Bibir Cherry yang Membuat Tergoda
Sebelum pergi rapat, Ryuga menunjukkan sebuah ruangan pribadinya pada Claudia. Pria itu menyuruh Claudia beristirahat di sana dan memintanya untuk menghubunginya jika membutuhkan sesuatu.Claudia tak banyak membantah, wanita itu menurut. Dia bertekad tak akan mengganggu Ryuga.“Aku nggak akan lupa sama kebaikanmu, Ryuga,” gumam Claudia sambil menatap langit-langit kamar.Beberapa menit yang lalu, Claudia memilih membaringkan tubuhnya. Dia kehabisan energi dan satu-satunya yang bisa dilakukannya sekarang adalah tidur untuk mengisi saya tubuhnya. Claudia juga akan kembali ke kampus untuk mengajar di kelas malam.Wanita itu memiringkan tubuhnya, menaruh satu lengan di bawah bantal dan tersenyum saat netra matanya tertuju pada pigura foto yang ada di nakas.“Ryuga … Aruna … aku senang bisa bertemu kalian,” gumam Claudia perlahan mulai memejamkan mata dan tak lama Claudia benar-benar tertidur nyenyak.Berbeda dengan aktivitas Ryuga yang tengah rapat. Pria itu beberapa kali menanyakan hal k
Baca selengkapnya
Buka Baju
Masih setengah sadar, Claudia samar-samar melihat wajah Ryuga yang semula dekat menjadi jauh. Wanita itu mengangkat tangannya untuk menutupi mulutnya yang hendak menguap.“Ryuga,” panggil Claudia dengan suara yang parau, khas bangun tidur. Matanya mengedip lambat. “Sudah selesai rapatnya?”Diam-diam Ryuga bersyukur Claudia lebih dulu bangun. Jika tidak, Ryuga pasti akan benar-benar merealisasikan keinginannya.“Jika belum, aku tidak mungkin ada di sini bersamamu sekarang.” Ryuga menyahut dengan ketus. Padahal Claudia bertanya baik-baik.Wanita itu segera mendudukkan dirinya, “Maaf, aku tidur terlalu lama. Nanti aku bereskan tempat tidurnya, aku juga akan bawa ke laundry–“Cukup, Claudia. Bangun,” potong Ryuga dengan suara dingin yang berhasil membuat nyawa Claudia terkumpul sepenuhnya.“O-oke, sebentar.” Wanita itu menyibak selimut lantas turun dari ranjang tidur. Hampir saja dirinya oleng karena tubuhnya tidak seimbang.Ryuga dengan cepat menahan pundak Claudia. Pria itu menaikkan s
Baca selengkapnya
Kecupan Kilat
Kesadaran Claudia benar-benar pulih saat dia berhasil mengisi perutnya dengan kenyang. Ryuga mencukupi nutrisinya.“Ryuga, aku ingin mentraktirmu kapan-kapan,” ucap Claudia setelah menghabiskan dua jeruk di atas meja. “Kamu sudah begitu baik, jadi aku ingin membalas kebaikanmu,” bubuh Claudia berikutnya.Dia mengambil tissue basah dan mengelap tangannya. Namun sampai Claudia selesai, tak ada tanda-tanda Ryuga meresponsnya. Jadi, Claudia menolehkan wajah untuk melihat Ryuga yang duduk di sampingnya.Pria itu menyimpan setengah jeruk yang belum dihabiskannya lalu mengelapnya dengan tissue basah. Claudia hanya diam memperhatikan.“Aku tidak mau ditraktir,” tolak Ryuga tegas. Dia baru menolehkan wajah untuk melihat Claudia yang sudah menaikkan satu alisnya. Ryuga pun menambahkan, “Tapi, sebagai gantinya, aku menginginkan yang lain.”“Y-yang lain?” cicit Claudia. “Kamu ingin aku memberimu uang?”Jika menyangkut uang, Claudia akan menyerah saja. Dia baru masuk bekerja, mengais pendapatannya
Baca selengkapnya
Sosok Asing
Semula Claudia tidak begitu memikirkan alasan Ryuga yang tidak mengantarnya ke kampus, tapi saat jam pulang pun Ryuga malah mengutus Riel pada Claudia. Apa Ryuga sibuk?“Kalau Ryuga sibuk, aku tidak perlu dijemput. Aku bisa pulang sendiri,” ucap Claudia pada Riel yang sudah siap mengantarkan pulang. Dia merasa tidak enak pada Riel, merasa hal itu merepotkannya.Asisten pribadi Ryuga itu menggeleng tegas. “Ini perintah Pak Ryuga, saya harus mengantarkan Anda pulang sampai selamat, Bu Claudia.”Claudia mengembuskan napas lelah. Dia memeluk erat dokumen yang dibawanya. Itu proposal pameran gelar seni yang berhasil dikerjakannya sedikit saat menunggu kelas malamnya dimulai. Claudia akan membawanya pulang dan mengerjakan di rumah.“Baiklah.” Wanita itu menyetujuinya dengan masuk ke dalam mobil yang biasa Ryuga gunakan untuk menjemputnya.“Bagus, Claudia,” ucap seseorang yang sedari tadi memperhatikan diam-diam di dalam mobil lain. Dia menghela napas lega Claudia tidak mencoba membantah.Sa
Baca selengkapnya
Gagal Caper
Terbiasa duduk di belakang dengan Ryuga, Claudia melirik ke tempat biasa pria itu duduk. Rasanya sedikit ada yang aneh.Claudia mencoba tidak memikirkannya, apalagi mengingat kejadian tadi siang di kantor Ryuga. Claudia juga bahkan belum sanggup bertemu pria itu lagi.‘Besok-besok pasti bakal ketemu Ryuga, jadi biasa aja, sih, Clau. Harus profesional!’Dia mengalihkan perhatian dengan cara membaca ulang proposal yang baru setengah jadi dibuat berupa draft kasar. Selepas dari kantor Ryuga tadi, Claudia langsung menuju ruangan Bu Yuli untuk meminta pengarahan lebih lanjut.“Claudia sayang … kamu oke ‘kan?” Bu Yuli menunjukkan wajah khawatirnya. Wanita dari teman ibunya itu memeluk Claudia.“A-aku baik, Tante. Uhm, Kak Liam sama Claire gimana?” tanya Claudia penasaran.Bu Yuli melerai pelukan keduanya. Bibirnya menyunggingkan senyum.“Tenang, Clau. Liam dan Claire tidak akan bisa berbuat apa pun. Tante juga sudah memastikan kalau informasi hubungan kamu dan Pak Ryuga tidak akan dibongkar
Baca selengkapnya
Putus Pertemanan
Selesai makan, Sam menawarkan diri untuk membantu Larissa mencuci piring karena Claire tidak bisa membantu. Sementara Claudia sudah meminta izin pada Larissa untuk beristirahat lebih awal untuk mengerjakan tugasnya. “Nggak apa-apa ‘kan, Kak Sam? Aku capek banget seharian ini,” rengeknya pelan. Sam mengusap puncak kepala Claire dengan sayang. “It’s okay, Claire. Kamu ikut istirahat di kamar Claudia dulu gih.” Wanita yang berstatus sebagai tunangan Sam itu kemudian mengangguk dan melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk menaikki tangga, menuju kamar Claudia. TOK TOKK TOKKK Ketukan kasar di pintu kamar Claudia membuat si empunya menaikkan sebelah alisnya. Dia berpikir, baik Anton, Larissa maupun Dirga tak pernah mengetuk pintu kamarnya dengan tidak sabaran. Bergegas, Claudia akhirnya membuka pintu. Jika Claudia bisa memundurkan waktu ke satu detik yang lalu, dia tak akan membukakan pintu kamarnya demi melihat siapa yang datang. “Lama banget, sih, Clau,” omel Claire melipat tangannya
Baca selengkapnya
Gawat, Cincinnya Hilang!
“Claudia … Claire,” panggil sosok itu mendekat.Sontak Claudia menolehkan wajahnya dan mendapati Sambara serta ada Dirga yang tampak enggan mendekatinya.“Kak Sam,” lirih Claudia yang detik berikutnya dia menundukkan pandangan untuk melihat ke arah Claire.Wanita itu sempat menyeringai sebelum kembali memasang wajah sedihnya. Claudia paham sekarang, Claire sedang berakting di depan Sam.“Claudia please, gue juga ‘kan udah rela mundur dari proyek itu demi lo … demi persahabatan kita. Tapi, kenapa lo bersikeras mau menjauh dari gue?”Ucapan Claire jelas-jelas akan terdengar memojokkan Claudia.“Omong kosong apa yang kamu bicarakan, Claire?” balas Claudia memicingkan mata.“Claire, bangun,” titah Sam berusaha membuat Claire berdiri.Sementara Claire tampak menolak dan makin kuat memeluk sebelah kaki Claudia. Itu sangat tidak nyaman untuk Claudia.“Nggak, Kak Sam! Aku nggak akan bangun sebelum Claudia bilang kalau kita tetap berteman,” pekik Claire yang sudah mengeluarkan air mata.Lalu S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status