All Chapters of Pesona Presdir Posesif: Chapter 41 - Chapter 50
106 Chapters
Bukan Sakit Biasa
Jangan lakukan apapun sebelum aku menghubungimu lagi, Claudia.”Itu hal terakhir yang dikatakan Ryuga pada Claudia. Wanita itu berpikir sejenak selagi melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, “Memangnya aku akan melakukan apa?”Tak mau memikirkan itu lebih lanjut, Claudia teralihkan dengan kondisi rumah yang benar-benar sepi. Dia menebak jika Larissa dan Anton tidak ada di rumah.Pelipis Claudia berkedut samar, “Dirga,” gumamnya pelan.Alih-alih menuju kamar lotengnya, Claudia menyeret kakinya ke kamar Dirga yang letaknya tak jauh dari ruang tamu.“Dirr,” panggil Claudia dari luar kamar. Tangannya terangkat, mengetuk pintu.Tak ada suara. Claudia mencoba memutar knop pintu dan ternyata pintunya tidak dikunci!“Dirga, Mbak izin masuk ya!” ucap Claudia keras-keras. Rasa khawatir semakin menyerangnya. Dirga pasti ada di rumah sebab Vespa merah kesayangan pemuda itu ada di teras depan.“Dirga,” panggil Claudia lagi.Kamarnya gelap. Claudia mendekat ke sisi dinding untuk mencari saklar l
Read more
Pesona Duda Beranak Satu
“Cie, kangen Aruna, ya?”Claudia mencolek lengan pemuda yang masih betah dengan posisinya itu. “Sampe demam begini,” lanjutnya terkekeh.“Apaan, sih,” kesal Dirga mengangkat kepalanya. Manik hitamnya menatap tajam, “Kenapa jadi Aruna?”Dirga kembali membaringkan tubuhnya dan menaruh kompresan di tempat semula. Dia tidak lagi memandang Claudia dan mencoba memejamkan mata.“Ya ‘kan kekasih kamu Aruna–Mata Claudia memandang penuh selidik, “Dirga, jangan bilang kamu punya selingkuhan?”“Enggaklah!” bantah Dirga.“Ya udah iya.” Claudia menyerah. Rasa gengsi Dirga terlalu tinggi untuk semudah itu mengakui. Claudia jadi menaruh rasa iba pada Aruna.Perlahan, Claudia turun dari ranjang tidur. “Mbak ke depan dulu, ya,” pamitnya lembut.Dirga hanya menggumam tidak jelas. Matanya baru terbuka kala terdengar pintu kamar ditutup. Pemuda itu menghela napas kasar, “Gue kangen lo … Mbak Claudia.”Sementara Claudia sendiri memutuskan duduk sebentar di ruang tamu untuk menunggu makanan datang. Sambil
Read more
Disuapi Claudia
Sebelum pergi, Sam memutuskan untuk melihat keadaan Dirga. Saat dia masuk ke dalam kamar pemuda itu, Dirga tampak terkejut melihat sosok sepupunya tersebut.“Bang Sam?!”Sam menaikkan satu alisnya, “Clau bilang lo sakit, kenapa malah main ponsel?”Ya, Dirga tengah memegangi ponsel saat Sam masuk ke kamarnya. Pemuda itu melempar ponsel ke sisi ranjang.“Suka-suka gue,” sahutnya tak ramah. Manik hitamnya bergerak ke ke belakang Sam. “Mana Mbak Claudia?”Tidak mungkin Sam tidak bertemu Claudia ‘kan? Dirga merasa khawatir dengan perasaan Claudia.“Mmm tuh,” tunjuk Sam menolehkan wajahnya ke belakang dan sosok Claudia hendak masuk ke dalam sambil membawa nampan.“Kak, bisa tolong minggir?” tanya Claudia tanpa menatap Sam. Pria itu segera memberikan Claudia akses untuk masuk.“Mau Kakak bantu–“Nggak perlu, Kak Sam, makasih,” tolak Claudia dengan tegas.Pria jangkung itu melipat kedua tangannya di dada lalu menyandarkan sisi tubuhnya pada pintu dan menatap Dirga, “Jangan banyak bertingkah d
Read more
Kepergok
Sore ini Claudia dan Dirga jadi pergi ke sebuah restoran ayam yang terletak di salah satu mall. Jaraknya setengah jam lebih dari rumah.“Biar Mbak yang traktir,” ucap Claudia sesaat setelah masuk ke dalam dan sedang melihat-lihat menu.Meskipun uang pegangan Claudia sudah sangat menipis, dia berniat mentraktir Dirga karena pemuda itu sudah baik padanya.“Apaan, sih, gue aja yang bayar,” tolak Dirga tidak terima. Egonya terluka sebagai seorang pria sejati jika sampai sang wanita yang membayar makanannya.“Nggak usah, Mbak–“Tolong ya, gue cuma mau makan ayam sama Mbak, nggak minta dibayarin pula!” sela Dirga memasang wajah dinginnya.“Oke oke, galak banget, sih,” cibir Claudia tidak habis pikir. Dia menurut saja apa kata Dirga daripada membuat pemuda itu mengeluarkan taringnya.Keduanya memesan ayam satu paket untuk dua orang, pesanan diambil dan langsung bayar, Claudia mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk. Tersisa beberapa meja yang kosong. Pandangan Claudia tertuju pada s
Read more
Aksi Claire
Dibandingkan kemarin-kemarin, Claire berangkat lebih pagi kali ini. Entah mengapa dia merasa … bersemangat. Dia bahkan tidak cukup tidur semalam karena tak sabar menunggu pagi. Sepanjang menelusuri koridor, Claire tidak berpapasan dengan siapa pun. Ruangan dosen juga lengang. Kaki jenjang Claire segera melangkah menuju meja kerjanya berada. Tapi, langkahnya melambat seiring netranya mendapati sebuah buket bunga Peony cantik tergeletak tak berdaya di meja sebelahnya. Ya, buket itu ada di atas meja Claudia. “Cish … siapa yang mengirimi Clau bunga?” Claire tergelak di akhir kalimatnya. Namun, dia melewatkan satu hal penting. Untuk memastikannya, Claire tak lekas ke mejanya, malah mampir pada meja Claudia. “Mungkinkah … dia?” gumam Claire sambil menarik catatan kecil yang tersemat di tengah buket tersebut. Hanya ada satu nama yang terlintas dibenak Claire. Pria yang sempat datang bersama Claudia ke apartemennya; Ryuga Daksa. Claire mendengus saat membaca isi catatannya, ‘Semangat b
Read more
Takdir yang Direncanakan
Claire masih setia menunggu jawaban Claudia. Wanita itu tampak tidak baik-baik saja.“A-aku oke,” jawab Claudia singkat. Dia memutuskan duduk di kursinya dengan firasat buruk. Apalagi setelahnya, Claudia terus bersin dan tangannya mulai merasakan gatal.“Claudia.”Panggilan itu membuat Claudia tersentak. Sosok Claire kini sudah ada di sampingnya. Wanita itu mendorong kursinya agar lebih dekat dengan Claudia.“K-kenapa?” sahut Claudia tanpa menatap Claire.Sesaat Claudia mencoba tampak tenang.“Harusnya gue yang tanya itu sama lo. Lo kenapa, Clau? Lo beneran marah sama gue gara-gara yang kemarin itu?”Claire menghela napas, dia menyentuh atas permukaan tangan Claudia.Saat itu juga Claudia refleks menepisnya. Dia terus menekankan pada dirinya jika sejak kemarin, hubungan pertemanannya bersama Claire tidak bisa sama lagi seperti dahulu. Selain itu, tangannya juga sedang gatal. “Ekhem, Claire … Claudia.”Tiba-tiba saja Bu Desi sudah ada di hadapan meja Claudia. Jelas Claudia tidak menya
Read more
Aku Menolak
Lahir dari keluarga terpandang, memiliki tunangan yang diidolakan banyak orang, dan memiliki kakak pria yang mendukungnya membuat Claire tampak menjadi sosok yang sangat beruntung di dunia. Sedikit saja wanita itu terluka, Claudia yakin jika banyak pihak yang akan pasang badan untuk melindungi Claire Lee. “Kamu setuju, Claudia?” Bu Yuli bertanya, memastikan sekali lagi. Ekor mata Claudia melirik Claire. Wanita itu masih mempertahankan senyumnya. Senyum yang bisa membuat siapa pun luluh padanya. Tapi, kini tidak lagi bagi Claudia. “Seandainya aku boleh menolak, bisa?” tanya Claudia memberanikan diri. Perlahan tangan Claire yang menggelayut di lengan Claudia mengendur. Dia langsung memasang raut wajah sedih. “Claudia, kenapa?” lirihnya. Pun, sepasang manik cokelat Liam yang menatapnya tajam. “Apa alasanmu menolak Claire untuk dijadikan wakil ketua?!” Bu Yuli hanya memandang Claudia, menunggu jawaban apa yang akan dikatakan wanita tersebut. Sejujurnya, semenjak kedatangan Liam Lee
Read more
Sesi Panas
Suara dalam nsn berat itu berjalan mendekat, masuk ke dalam ruangan. Bu Yuli yang melihat sosok tersebut langsung berdiri dari duduknya, “Pak Ryuga.”Mendengar nama itu membuat napas Claudia tercekat. Terlebih saat Claudia merasakan ada sebuah tangan yang menyambar lengannya lembut hingga wanita itu bangkit dari duduknya.Ryuga sempat melirik sebentar ke arah Claudia yang menundukkan wajah dan mengedarkan pandangan menatap sosok-sosok yang ada di sana, “Kalau bukan Claudia ketuanya, maka jangan harap pameran seni ini akan berjalan.”Siapa yang menyangka jika Ryuga akan datang? Claire terkejut bukan main. Jantungnya kembali berdebar. Entah karena terkejut atau ada hal lain dibandingkan itu.“Pak Liam, beliau Pak Ryuga selaku Presdir Daksa Company yang saya maksud,” jelas Bu Yuli.Liam Lee tak bergeming. Dia jelas tahu betul sosok Ryuga dalam dunia bisnis, apalagi keduanya bergerak di bidang yang sama. Namun, selama ini Liam belum pernah menjalin kerjasama dengan Ryuga.Claire, Bu Rika,
Read more
Tunda Rapatnya, Tunanganku Lebih Darurat
HAPRyuga berhasil menangkap tangan Claudia dan menuntun arah ke mana wanita itu pergi. Satu-satunya tempat yang aman adalah mobil hitam miliknya.Claudia hanya menurut, tak ada pemberontakan bahkan sekadar bertanya. Energinya seakan terkuras habis di ruangan dekan tadi.Begitu sudah masuk ke dalam mobil, Ryuga menekan tombol pembatas antara kursi sopir dan penumpang. Pria itu sempat menyatakan tujuannya pergi, “Kita ke rumah sakit terdekat.”Barulah hal itu membuat Claudia penasaran. “Untuk apa kita ke sana?”Ryuga mendengus mendengar pertanyaan Claudia. Wanita itu membuat Ryuga hampir kehilangan kewarasannya.“Lihat tanganmu, Claudia. Apa yang terjadi?” desis Ryuga menunjuk lengan Claudia yang sudah dipenuhi bentol-bentol merah. Pria itu sempat melihatnya saat di ruangan dekan tadi dan bukan waktu yang tepat menanyakan keadaan Claudia.Ingin mengelak, tapi percuma saja. Ryuga sudah melihatnya. Claudia hanya dapat memeluk lengannya. “Alergiku kambuh,” beritahunya.Satu dua lima detik
Read more
Tidak Ada Pria Lain Selain Kamu
Usai menebus obat, Ryuga kembali menemui Claudia yang untungnya wanita itu tidak pergi ke mana-mana. Diam-diam Ryuga menghela napas lega.“Sudah, Ryuga?” tanya Claudia.“Mmm … obatnya,” kata Ryuga seraya menyerahkan kantong kresek berisikan obat yang harus diminum Claudia. “Kalau kamu masih merasa gatal, oleskan salep juga, Claudia,” jelas Ryuga menyerahkan kresek obat ke tanClaudia menerima obatnya. “U-uangnya nanti aku ganti–“Apa aku tampak tidak punya uang sehingga kamu harus mengganti uangku, Claudia?”Ucapan Claudia menyinggung harga dirinya. Ryuga menatap Claudia dengan manik hitamnya yang menyorot tajam.“Aku cu-cuma nggak mau punya hutang budi,” jujur Claudia.“Tidak perlu merasa begitu. Sekarang, ayo ikut aku, Claudia!” Perkataan yang terucap dari bibir Ryuga adalah perintah.Tidak ingin memancing kemarahan pria itu, Claudia menuruti langkah Ryuga yang sangat cepat. Dia kesusahan mengejar langkah Ryuga yang besar-besar.Alhasil langkahnya yang terseok itu membuat Claudia te
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status