Semua Bab KEJUTAN MANIS DARI ISTRI TKW: Bab 21 - Bab 30
53 Bab
21. Dihadang Preman
Part 21Sesuai permintaan Sinta di ujung telepon, Akbar mengikuti kemanapun Devi pergi. Lelaki itupun menyewa mata-mata untuk mengetahui gerak-geriknya. Akbar menyeringai, banyak rencana yang sudah ia susun bersama dengan Sinta."Bos, dia lagi jalan sendiri," ucap suara anak buahnya di seberang telepon."Kau urus dia, sesuai rencana kita.""Beres, Bos!"Lelaki itu menutup panggilan teleponnya, kemudian kembali menatap wanita yang ada di hadapannya."Gimana kamu puas?" Sinta tersenyum. "Belum puas, kan belum beraksi.""Ya, tunggu saja. Mereka juga butuh timing yang tepat. Oh iya kenapa sih kamu dendam banget sama Devi?""Ada lah, Mas. Ini dendam masa lalu. Gara-gara Devi, aku berpisah dengan Angga.""Hanya karena itu?""Iya, tapi itu membuatku sangat sakit.""Kamu tenang saja, kan ada aku. Aku takkan pernah meninggalkanmu.""Halaaah gombal!""Aku serius.""Buktikan dulu kalau kau bisa menghancurkan Devi, baru aku percaya."Akbar tersenyum simpul, mendengar nada cemburu pada ucapan Sin
Baca selengkapnya
22. Pencarian
Part 22"Aku harus turun ke sana. Mencari Devi, Bertahanlah Dev," tekad Reyhan dalam hatinya. "Deeev ... Deviiii ...!" Lelaki itu terus berteriak, sembari membawa center di tangannya. Langkahnya perlahan turun dengan hati-hati. Ia takut kalau justru ia akan terjatuh dan tak bisa menemukan Devi.Ponselnya berkali-kali berdering, sebuah panggilan dari Rita, sang adik."Kak, share lokasinya, biar aku bisa kesana," ucap suara di seberang telepon sesaat setelah ia menggeser tombol panggilan.Reyhan masih terdiam, matanya masih sibuk mencari dimana Devi."Kak! Aku akan langsung cari bantuan sama teman-temanku nih, mereka banyak yang anggota Pecinta Alam.""Iya, nanti kukirim," sahut Reyhan. Setelah menutup panggilan itu dan mengirimkan titik lokasinya saat ini pada sang adik, Reyhan kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku celana. Dengan langkah pelan dan hati-hati, dan berpegangan pada tanaman yang tumbuh di sekitar, Reyhan berusaha terus turun mencari sosok Devi. Cahaya lampu sente
Baca selengkapnya
23. Kondisi Devi
Part 23Usai mendengar kabar mengenai Devi, Reno mengendarai motornya dengan kecepatan kencang, menuju desa Kertasari. Ia pun tahu, hanya disana satu-satunya jurang yang landai. Karena disana juga tersebar rumor, daerah rawan kecelakaan, ada pula rumor tentang begal dan perampok di tengah jalan karena minimnya penerangan. Ia tak mempedulikan lagi panggilan sang ibu dan juga istrinya. Tekadnya sudah bulat, ingin menemukan Devi. Entahlah hatinya bimbang, ia terombang-ambing dalam kegalauannya sendiri. Kadang benci, tapi juga kadang teramat cinta hingga tak ingin kehilangannya. Setelah menempuh waktu setengah jam, dengan kecepatan diatas rata-rata, ia berhenti di lokasi yang banyak orang. Ya, sepertinya mereka pun tengah mencari Devi. Reno menghentikan motornya di sisi jalan, lalu berlari ke arah mereka yang tampak sibuk dalam pencarian. Kebetulan sekali, Reno justru berpapasan dengan Rita yang tengah menggandeng Silvi. Putri kecilnya itu tengah menangis saat mendengar kabar kalau ibu
Baca selengkapnya
24. Tagihan Hutang
Part 24Pukul 04.00 pagi, terdengar lantunan suara orang mengaji. Devi mengerjapkan matanya pelan. Kepalanya masih terasa berat dan berdenyut-denyut. Ia melihat ke samping. Lelaki itu tengah tertidur. "Mas Reno? Kenapa dia ada disini?" tanya Devi dalam hatinya. Ya, dia sangat mengenali suaminya itu. Reno menggeliat malas, lalu mendapati istrinya telah sadar."Oh, Dev. Kamu sudah bangun? Syukurlah," ucap Reno.Devi hanya diam saja. Ia masih ingin mendengar kabar yang lain"Aku semalaman disini, nungguin kamu. Kamu cepat sembuh ya, Sayang. Biar cepat pulang ke rumah," ucap Reno lagi. Ia mengecup kening Devi berkali-kali, membuat Devi melengos. Ia tak mau terperangkap oleh rayuan gombal suaminya lagi.Devi berpikir sejenak. Bukankah semalam Reyhan yang menyelamatkannya? Tapi kenapa justru Reno yang ada disini?" Batinnya bertanya-tanya sendiri."Tolong kamu keluar dari sini, Mas!" ucap Devi."Lho, kenapa?""Cepat, Mas! Keluar dari sini! Aku tidak mau melihatmu lagi!""Ya ampun, Dev. Ak
Baca selengkapnya
25. Perangai Yang Sesungguhnya
Part 25Tiba-tiba ponsel Sinta berdering, ia melihatnya, nama Akbar yang tertera dalam layar handphonenya. Sinta berjalan menjauh agar sang suami tak mendengar percakapannya dengan lelaki itu."Halo Mas, ada apa?""Halo Sayang, apa kita bisa ketemu hari ini?" Akbar menyahut dari seberang telepon."Tidak Mas, aku tidak bisa.""Lho, kenapa?""Aku kesal sama kamu. Kamu sudah gagal buktinya perempuan itu masih hidup!""Iya, Maaf Sinta. Biar nanti kususun rencana lagi. Kamu kesini ya.""Tidak bisa kalau hari ini, Mas. Nanti aku kabari.""Oke deh, aku tunggu ya."Panggilan itu terputus. Sinta menoleh, ia terkejut saat sang suami berada di belakangnya.""Telepon dari siapa?" tanya Reno penuh selidik."Emmh ini dari teman, Mas.""Laki-laki apa perempuan?""Laki-laki Mas, tadi dia nawarin pinjaman tapi sudah kutolak."Reno diam saja, ia seperti tak puas dengan jawaban istrinya itu. Seolah sedang menyembunyikan rahasia.*Dua hari di rumah sakit, akhirnya Devi diperbolehkan pulang.Silvi, Rita
Baca selengkapnya
26. Makin Blangsak
Part 26Kini setiap hari Reno harus bergulat dengan ayam-ayam dan juga kotorannya. Baju kemejanya yang bagus-bagus sudah berganti menjadi kemeja kerja yang lusuh dan tak terawat lagi. Dia rela melakukan pekerjaan yang bau ini demi menyambung hidup. Ia dan ibunya harus menghemat untuk biaya makan. Sekarang semuanya tak lagi sama, sejak Devi kembali dan merampas semua hartanya."Aku mau jual motor, Bu. Agar bisa setor cicilan Bank untuk tiga bulan ke depan," ucap Reno saat berbincang dengan ibunya di ruang tamu."Apa Mas? Dijual?" Tiba-tiba wanita yang baru keluar dari kamarnya ikut nimbrung perbincangan mereka."Iya. Mau gimana lagi. Ini satu-satunya solusi. Nanti beli motor second aja buat transportasi.""Ck!" Sinta berdecak kesal.Seperti rencananya, Reno menjual motornya. Motor yang terbilang masih baru itu hanya laku terjual sebesar 23 juta rupiah saja. Yang 15 juta ia setorkan ke Bank untuk cicilan hutangnya selama tiga bulan. Sementara yang 6 juta ia beli motor second, dan sisany
Baca selengkapnya
27. Cerai
Part 27"Ayo talak aku sekarang, Mas!""Hah? Kamu ini apa-apaan, Sinta?! Kita kan baru nikah seumur jagung, dan kau--""Aku serius, Mas! Aku gak sedang bercanda. Ternyata kebahagiaanku bukanlah bersamamu, melainkan bersama Mas Akbar."Reno menggeleng pelan untuk menutupi rasa perih di hatinya. "Reno, sudah talak aja dia. Dia bukan wanita yang baik buat kamu. Tuh buktinya dia malah bawa laki-laki lain ke rumah! Dasar gak punya malu!" Ibu berbisik pada anak lelakinya.Reno menelan Saliva ketika melihat Sinta makin menempel erat pada lelaki itu."Baik, kalau itu maumu, Sin. Mulai hari ini, detik ini juga, kamu bukan istriku lagi, kau kutalak. Silahkan kamu bawa barang-barangmu pergi dari rumah ini! Dan jangan pernah kembali lagi kesini!" ucap Reno dengan nada penuh penekanan. Hancur sudah hatinya. Dua cinta yang ia punya, keduanya pun harus patah."Oke. Dengan senang hati, Mas Reno," ucap Sinta sambil tersenyum lebar. "Mas, kau tunggu disini sebentar ya, aku ambil baju dulu," lanjut wan
Baca selengkapnya
28. Kebakaran
Part 28Asap mengepul, membumbung tinggi memenuhi sudut ruangan."Uhuuukk-uhuuukk ...!" Devi terbatuk-batuk. Begitu pula dengan putrinya. Wanita itu membuka matanya pelan, melihat kobaran api begitu besar."Kebakaran ... Kebakaran ... Too-- uhukk-uhukk ...!" Devi mencoba berteriak, tapi asap yang begitu banyak membuatnya sesak nafas."Silvi, bangun sayang!" pekik Devi, melihat anaknya lemas karena terlalu banyak menghirup asap. Nafasnya terlihat sesak, tersengal-sengal."Uhukk-uhukk. To-loong ...!" suara Devi mulai lirih, ia mencoba membuka pintu kamar. Namun kobaran api sudah semakin besar dan menyambar kemana-mana.Entah kenapa bisa ada kebakaran seperti ini, ia pun tak tahu. Semula sebelum tidur semuanya baik-baik saja. Apakah korsleting listrik?Dadanya semakin sesak untuk bernafas. Asap semakin pekat, ditambah kobaran si jago merah mulai merayap ke kamarnya.Sementara di luar, orang-orang pada panik melihat ada kobaran di ruko. Ruko yang disewa Devi untuk tempat tinggal serta us
Baca selengkapnya
29. Kehilangan
Part 29"Silvi, Silvi bangun sayang. Ini bapak, Nak. Maafin bapak ..."Lelaki itu memeluk jasad anaknya dengan erat. Mengguncangkan tubuh sang putri berkali-kali, tapi bocah mungil itu tetap bergeming. Tak ada sahutan atau pekikan pilu rasa sakit. Putri mungilnya benar-benar sudah tak bernyawa, dengan kondisi yang tragis.Rita tertegun melihatnya. Melihat Reno menangis untuk putrinya. Ia yang sempat menaruh curiga pada Reno seketika kecurigaan itu menguap begitu saja. Ya, bagaimana mungkin Reno tega mencelakakan anak kandungnya sendiri. Lelaki itu memanglah bodoh telah melepaskan Devi karena tergoda oleh wanita lain, tapi bukan berarti dia sejahat itu kan?Keesokan paginya, Reno langsung mengurus segala keperluan pemakaman Silvi. Hatinya benar-benar hancur melihat anak semata wayangnya meninggal dengan kondisi yang mengenaskan. Belum lagi kondisi Devi yang masih kritis belum sadarkan diri.Bu Witi pun tercengang, ia tak percaya kalau cucunya meninggal secepat ini. "Reno, ibu tidak me
Baca selengkapnya
30. Jangan Buat Perasaanku Makin hancur!
Part 30Rita bekerjasama dengan Reno mengumpulkan bukti-bukti yang terkait, dari foto-foto yang ia kumpulkan ia menyimpulkan bahwa terduga penyebab kebakaran ruko Devi adalah seorang laki-laki bernama Akbar.Rita tak mengerti, kenapa dia melakukan itu. Ada dendam apa pada Devi. Karena selama ini ia mengenal sahabatnya adalah orang yang sangat baik dan juga tak punya musuh."Kami pernah berkelahi saat itu, dia menghajarku. Katanya dia menyukai Devi," ucap Reno lirih.Ini sudah satu minggu, tapi mereka belum menemukan titik terang. "Itu tidak mungkin Mas Ren, aku pernah melihatnya beberapa kali ia pergi dengan Sinta.""Sepertinya ini ia lakukan karena dibawah pengaruh Sinta.""Apa maksudnya, Mas?""Sinta pakai ilmu pelet dan guna-guna untuk memperdaya laki-laki yang menjadi targetnya.""Hah? Benarkah?" Rita tak percaya kalau mantan sahabatnya melakukan doa syirik. Ia tak menyangka, di zaman yang modern ini, masih ada yang menggunakan ilmu hitam untuk tujuan tertentu.Reno mengangguk.*
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status