Semua Bab Setelah Perceraian Itu: Bab 11 - Bab 20
34 Bab
Si Buta Itu
Pertemuan dengan manta suaminya Tantmansan istri barunya yang tak lain adalah kakak kandungnya tersebut membuat darah Tindu seketika naik. Tubuhnya melemah dengan kepala terasa sangat pusing. “Apa kamu membutuhkan seorang dokter, Rindu?” Gelengan kepala itu membuat sosok Christ menghela napas panjang melihat kekerasan hati wanita yang pernah menjadi incaran dalam hidupnya itu.“Yang aku butuhkan adalah seorang pengacara. Carikan secepatnya! Aku tidak ingin menunda untuk menggugat mereka bersua.” Bukan main terkejutnya Christ mendengar keputusan Rindu.Wanita dewasa itu tidak memprediksikan keterkejutan Christ. Saat ini yang ingin dia lakukan adalah secepatnya mengambil haknya yang sudah lama dia tinggalkan dan bahkan kini malah menjadi milik orang lain.“Aku mau beristirahat. Kalau tidak ada yang penting jangan hubungi aku, Christ. Kamu boleh kembali ke apartemenmu.”Christ seketika menghentikan langkah kakinya dan membiarkan Rindu masuk ke dalam apartemenennya. Tak lama kemudian terd
Baca selengkapnya
Mulai Pendekatan
“Maaf. Tidak sengaja tadi mendengar katanya Tuan Jeje mau buat makanan untuk Anda. Kebetulan saya tadi pagi memasak dan belum sama sekali sqya makan. Bolehkah saya bergabung di suni untuk makan malam. Karena saya tidak mempunyai teman sama sekali.”Terpana dengan kedatangan soso Rindu laki-laki buta itu terbungkam diam di depan pintu apartemennya. Jeje yang melihat kedatangan Rindu segera menyusul ke sepan pintu tersebut.“Silakan, Nyonya. Dengan senang hati.” Sosok buta itu menatap ke arah Jeje seolah bisa melihat bagaiman sekarang raut wajah dan reaksi laki-laki tampan tersebut.“Tuan Mike, ini sebuah kehormatan ada wanita bertamu. Akan lebih baik daripada Muonya Tindu makan malam sendiri.” Rindu menerbitkan senyum setuju dengan apa yang dikatakan oleh Keje. Laki-laki itu kemudian menuntun sosok Mike, laki-laki buta itu. Ternyata mempunyai nama yang sangat indah dan bagus.Mereka berada di ruangan makan sekarang. Namun tiba-tiba ponsel Jeje berbunyi. “Baik-baik. Saya akan segera k
Baca selengkapnya
Siapa Mike
“Mike,” bisik Rindu yang baru saja membuka matanya. Masih tersisa jejak bawah di bibirnya akibat ulah pria buta itu. Rindu sendiri entah kenapa tak bisa menolak apa yang dilakukan Mike dalam waktu yang sangat singkat itu.“Ma-afkan aku, Rindu. Sepertinya aku terbawa suasana. Tapi percayalah apa yang aku lalukan itu tulus dari hatiku.”Rindu tergugah bisu. Wanita dewasa yang berstatus janda itu tak tahu harus menjawab apa dengan ucapan yang barusan dikatakan oleh Mike.Semua terjadi begitu saja. Mereka berdua terlibat cinta lokasi. Mungkin lebih tepatnya seperti itu yang digambarkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan ini.“Maaf. Sekali lagi terdengar suara Mike yang lirih. Bahkan posisi itu belum sama sekali mereka ubah. Mike masih di bawah tindihan tubuh Rindu. Dan yang lebih menggila lagi kali ini bukan lagi Mikenyang bersikap cepat. Tiba-tiba Rindu melalukan aksi tak terduga.“Mike,” bisik Rindu lagi denganwajah yang sudah menyatu dengq wajah Mike. Sentuhan kedua kali itu tak ter
Baca selengkapnya
Sosok Misterius
Keterkejutan itu tampak jelas di wajah cantik Rjndu. Merasa bahwa Mike sedang berhalusinasi maka Rindu membiarkan pria itu berkata semaujya."Beristirahatlah, Mike. Aku akan menemanimu sampai kamu tidur. Setelah itu aku akan kembali ke apartemenku."Mike hanya mengangguk lantas memejamkan matanya. Sesungguhnya ada penyesalan dalam hatinya. Kenapa dia harus secepat itu mengungkapkan perasaannya pada Rindu."Rindu. Ini sudah terlalu lama. Maafkan aku yang langsung membuatmu terkejut dengan pengakuanku." Dengan mata yang sudah terpejam, Mike berkata-kata dalam hati.Sedang Rindu yang masih berada di tempat itu hanya menghela napas dengan mata intens menatap ke arah wajah tampan milik Mike."Siapa sebenarnya kamu Mike? Kenapa aku merasa kamu tidak asing bagiku? Apakah sebelumnya kita pernah bertemu?"Dada Rindu seolah membengkak dengan berjuta rasa penasaran yang menggunung. Mencoba mengingat tentang sosok pria yang saat ini sedang berbaring di hadapannya.Merasa tidak asing dengan keberad
Baca selengkapnya
Siapa Orang Misterius Itu?
Mike menatap jauh ke depan seolah dia mampu menembus kaca jendela itu. Hari ini dia memang menjadwal akan akan pergi ke sebuah gedung pencakar langit yang sudah terkenal di Jakarta. “Silakan, Tuan.” Jeje segera keluar dari mobil lantas membuka pintu mobil belakang. Mencoba meraih tangan Mike namun pria itu menepiskannya membuat sosok Jeje sangat terkejut.“Aku bisa jalan sendiri, Je!” Dengan tegas Mike berkata dan berjalan menuju ke lantai lobi yang ada di gedung itu. Bahkan Jeje sempat terpana melihat sosok Mike berjalan bebas tanpa hambatan.“Apakah yang aku lihat ini salah? Benarkah dia sudah bisa melihat? Semenjak kapan?”BUKK!“Tuan!” Seketika Jeje berlari saat mendengar kegaduhan dan suara teriakan.“Maaf, ini bos saya. Maaf sudah meeeoykan.” Jeje segera mengangkat tubuh kekar milik Mike. Pria itu menatap Jeje seolah marah dan tidak terima dirinya dianggap buta.“Saya bantu, Tuan. Ruangan direktur berdekatan dengan ruangan karyawan. Itu ada di lantai 3.” Mike menghembuskan nap
Baca selengkapnya
Abraham Murka
Wajah Abraham seketika memerah. Bhakn pria itu mendapat tatapan yang sangat luar biasa dari semua tamu undangan hang hadir dalam.pertemuan itu. "Mike! Jaga mulut kamu. Kamu tebar fitnah!" Tawa sinis itu terdengar dari bibir Mike. Seolah pria itu sudah tak peduli akan apa yang sedang terjadi. Bahkan Mike baru kali ini tidak mempedulikan semua orang yang juga menatapnya tak percaya. Sudah tak heran dan lazim bagi keluarga Abraham tentang perseteruan sosok Mike dengan Abraham. Saudara sekandung satu ayah itu memang digadang sedang memperebutkan hak waris dari oria tua hang saat ini sedang koma dj rumah sakit. "Alex! Atasi manusia satu itu!" Teriakan Abraham's disambut kegaduhan seluruh tamu undangan. Mereka menyayangkan sikap Abraham yang tidak bisa mengendalikan diri. Rasanya semua tamu undangan itu ingin menendang Abraham kalau saja tidak mengingat papanya adalah Presiden Direktur di perusahaan benefit tersebut. "Abraham! Jaga sikap kamu di pertemuan ini. Setidaknya kamu menghorma
Baca selengkapnya
Penculikan
Rindu berjalan dengan tergesa bahkan wajahnya menunduk karena memerah marah. Dia tidak suka dengan cara Tantrama sepeti ini. Kedatangannya disertai dengan niat baik untuk tawar menawar proses pemngembalian hak miliknya. Yaitu perusahaan yang sudah diwariskan oleh papanya ke pada dirinya. Perusahaan yang sekarang ini ternyata berpindah tangan ke pada Tantrama dengan alasan bahwa semua hak waris sudah jatub kembali ke tangan Sahira dan wanita itu melimpahkan perusahaan tersebut kepada suaminya. “Manusia licik, serakah, jahat!” gerutunya sambil terus saja berjalan tanpa mendongak. Namun sekian detik terdengar jeritan melengking darinya dan itu sampai terdengar pada sosok pria yang sedari tadi sudah menunggunya di atas mobil pelatnya. “Rindu! Apa yang terjadi?” Pria itu berlari sekencang mungkin ke arah suara jeritan wanita berstatus janda tersebut. Sayangnya sudah terlambat. Tubuh Rindu terlihat sudah didorong ke sebuah mobil pribadi yang juga berwarna hitam pekat. Tak lama kemudi
Baca selengkapnya
Akhirnya Ketahuan
“Kamu!” Rindu tertegun bahkan keterkejutannya beberapa menit yang lalu sirna dengan sendirinya saat melihat sosok itu berjalan masuk dan menutup pintu tuangan tersebut. “Kenapa? Kaget melihat aku yang melakukan ini?” Rindu menelan salivanya kiat-kuat. Tak dipungkiri olehnya bahwa dia memang merasa kaget. Namun keterkejutan dan rasa kagetnya itu sudah hilang seketika manakal mengetahui siapa yang menjadi dalang penculikan terhadap dirinya. “Kaget mungkin iya, namun sekarang malah terkesan kamu aneh dan langka. Aku tidak pernah mempunyai utusan apapun dengan kamu namun bisa-bisanya menculikku seperti aku ini pernah melakukan kesalahan fatal dan besar padamu.” Ada tawa kecil namun terdengar sinis dan sangat seolah sosok yang ada di hadapan Rindu itu merasakan kekecewaan yang begitu besar. “Kamu memang tidak melakukan kesalahan terhadapku. Namun kesalahan fatal kamu adalah menjadi teman kencan dari sosok Mike. Apa kamu tidak yang siapa Mike?” Sepertinya itak Rindu berjalan deng
Baca selengkapnya
Akhirnya Terungkap
Mike yang saat ini sudah tidak lagi bis berpura-pura akhirnya mengejar keberadaan Rindu. Wanita dewasa itu sekarang dengan leluasa bis alergi dati cengkeraman para penjahat yang menculiknya. Rindu sendiri tidak menyangka kalau Abraham akan tega melakukan ini. Padahal dia tak mengenal sosoknya sama sekali. Kenapa dia bisa tahu tentang dirinya yang saat dengan Mike. Hari ini juga Rindu seolah melihat kebenaran tentang Mike. “Akh! Memang nggak ada satu pun yang sayang sama aku. Aku kira sosok seperti Mike itu tidak akan pernah tega membohongi orang yang sudah sangat simpati kepada dirinya.” Dalam keadaan berjalan Rindu berkata-kata sendiri. “Rindu!” Alangkah terkejutnya sosok Rindu tiba-tiba ditarik oleh seseorang. “Tantrama! Apa yang kamu lakukan ini!” “Tenanglah, Rindu. Aku tidak akan menyakitimu. Hanya ingin berbicara empat mata denganmu dan itu pun aku lakukan untuk membicarakan tentang surat-surat perusahaan tersebut.”Rindu mengerutkan dahinya kuat-kuat. Wanita itu dud
Baca selengkapnya
Rindu Yang Abai
“Aku mau min__ “Mike! Semua itu bukan urusanku. Aku tidak mau terlibat terlalu jauh dengan utusanmu. Sampai harus berbohong itu artinya kamu mempunyai masalah yang tidak mudah diatasi.” Mike terhenyak. Bahkan pria tampan yang awalnya diduga buta itu tersentak ketika mendengar suara Rindu yang memotong ucapannya. “Tapi, aku akan mengakui semua, Rindu. Semua yang sudah terjadi denganku.” “Itu bukan urusanku, Mike. Sekali lagi itu bukan urusanku. Jadi aku tidak mau terlibat dengan apapun yang menyangkut dirimu. Tentang kerja sama perusahaan kita, akan lebih baik lagi kita diskusikan. Tapi bukan sekarang.” Kembali Mike terhenyak mendengar kalimat pahit yang disampaikan oleh Rindu. “Semua ada sangkut pautnya dengan kamu, Rindu.” Wanita itu mengerutkan dahi mulusnya. Bahkan kedua alisnya seketika terangkat ke atas. “Maaf, Mike. Sepertinya halusinasimu terlalu tinggi. Apa boleh kalau sekarang kamu pulang ke apartemenmu dan beristirahat. Aku rasa kamu sakit.” Seketika Mike tert
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status