All Chapters of Pengantin Pengganti Tuan Muda Lumpuh: Chapter 181 - Chapter 190
257 Chapters
Pengorbanan
" Apa tidak akan ada orang yang akan memegang lembut tanganku, atau pipiku dan memintaku untuk pergi secara pribadi?" Sarkas Mr. D yang sudah pasti menyindir sikap sok heroik dan romantik Aiden dan Will barusan."Kau mau aku yang melakukan itu untukmu, Mr. D?" Balas Aiden dengan satu alis mata terangkat, tentu saja hal ini Aiden tanyakan sebagai wujud respon yang paling tepat untuk sindirian Mr. D padanya dan Will."Lebih baik aku minta tolong pada lumba- lumba laut saja dari pada harus kau yang melakukannya !" Dengus Mr. D kembali duduk. Kali ini benar- benar tidak ada yang bisa Mr. D lakukan. Dia tidak se-expert Wil bila sudah berkaitan dengan teknologi."Bos?" Panggil Jarvis yang baru saja kembali usai berusaha untuk masuk ke dalam sistem bom itu. Namun bila di dilhat dari ekspresi Jarvis, sudah sangat jelas kalau dia tidak bisa menembus sistem yang Kenzie atau orang- orang Kenzi buat."Ya Jervis?" Will segera berlari ke laptop nya untuk mendengar apa
Read more
Tangis Pilu Gwen
Gwen langsung mengalihkan wajah nya saat Aiden mendekatinya. Ada perasaan tidak rela dengan semua ini. Bagaimana kalau terjadi hal yang buruk?"Apa kau kira melemparkan bom ke angkasa bisa semudah itu hah, tuan muda Skyleden Gavin Junior?!! Botol yang kau lempar ke angkasa itu akan  jatuh dan bisa saja mengenai heli kalian!!!!" Gwen memukul - mukul dada Aiden sambil mengalir terisak di dada bidang itu.Aiden memeluk erat Gwen untuk menenangkan Gwen. Aiden tahu saat ini istrinya ini sedang mengkhawatirkannya."Kau bodoh tuan muda Aiden!! Kau bodoh!!" Teriak Gwen masih memukul- mukul dada Aiden.Aiden berusaha untuk tidak ikut terhanyut dalam perasaan getir di dalam hatinya.  Dia harus terihat kuat agar Gwen pun kuat."Hei!! tidak akan terjadi apapun, sayang!" Aiden mengangkat dagu Gwen."Hei tuan muda Skyleden Gavin Junior!!! Apa kau tidak belajar fisika sewaktu kau sekolah dulu, hah? Apa kau tidak belajar ilmu gravitasi? Atau
Read more
Kesedihan Gwen
Kapal pesiar itu kembali bergoyang karena gelombang air laut yang cukup kuat saat sebuah benda meledak di angkasa, tepat tiga puluh menit sebelum Wil dan yang lain naik ke atas sekoci."Aiden?" teriak Gwen sambil menutup mulutnya saat puing- puing helikopter yang meledak itu jatuh satu persatu ke lautan.Pandangan Gwen menghitam dan tidak sampai dalam hitungan tiga Gwen kehilangan kesadaran nya.***Tiga hari pun telah berlalu semenjak kejadian itu. Gwen kehilangan nafsunya untuk melakukan sesuatu. Bahkan tidur dan makan pun, dia tidak bersemangat melakukannya. Yang Gwen lakukan hanyalah memandangi wajah Aiden di foto yang sempat dia ambil saat pergi ke taman bermain bersama Aiden beberapa waktu lalu.Air mata Gwen kembali menetes. Sampai saat ini tidak ada kabar dari Aiden. Gwen benar- benar tidak tahu di mana kira nya keberadaan suami nya itu. Satu - satunya hal yang Gwen tahu adalah sebuah Helikopter meledak. Dan orang yang ada di dalam Helikopt
Read more
Taman Bunga Lily
Dua jam kemudian mereka bertigapun telah sampai di taman yang dimaksud."Gwen, pergilah dahulu. Aku dan Will akan mengeluarkan bawaan piknik di belakang mobil. Aku yakin yang lain pasti sudah berada di sana."Ariana meminta Gwen untuk pergi ke taman itu terlebih dahulu. Tanpa ada rasa curiga Gwen pun mengangguk dan pergi. Hatinya yang kosong membuatnya tidak terlalu banyak berpikir ini dan itu  sebelum melakukan sesuatu.Mata Gwen melihat ke hamparan bunga Lily yang ada di kiri dan kanannya. Ini adalah bunga Lily yang Aiden persembahkan untuknya. Tapi hari ini, disaat semua bunga Lily ini bermekaran dan menyambut kedatangannya, malah orang yang mempersembahkan semua bunga Lily ini yang tidak ada di sini untuk menemaninya menikmati semua keindahan ini.Gwen tiba- tiba langsung berjongkok. Disembunyikannya wajahnya dalam lipatan tangannya. Dia benar- benar tidak kuasa menahan semua rasa sedih yang menyeruak dari dalam sanubari ya.
Read more
Hamil???
"Kenapa kau tega tidak memberiku kabar apapun kalau kau baik- baik saja tuan muda Skyleden Gavin Junior?! Kau tahu aku dan calon anakmu mencemaskan mu! Aku pikir akan menjadi orang tunggal setelah anak ini lahir. Huuaaaaaaa...." Gwen kembali menangis."Tunggu! Apa yang kau katakan barusan, Gwen? Kau sedang hamil?" Seru Aiden menggenggam erat kedua lengan Gwen."Hei sayang kau hamil? Gwen?! jawab aku." Aiden menatap Gwen dengan penuh harap. Dia tidak menyangka kalau dirinya lah yang akan mendapat kejutan. Padahal rencana awal nya, hari ini Aiden ingin memberikan kejutan pada Gwen karena hari ini adalah tiga bulan pernikahan mereka.Tapi siapa sangka malah dirinya yang mendapat kejutan.Dengan wajah cemberut Gwen mengelap air mata di pipinya. Bibirnya mengkerucut dan pandangannya yang kini telah berubah tajam, menandakan kalau dirinya sedang sebal tingkat tinggi pada Aiden."Aku mau sendiri." Rajuk Gwen lalu bangun dan b
Read more
DiLihat Boleh, Dipengang Jangan!
"Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan padaku tuan muda Skyleden Gavin Junior? Kalau tidak ada aku ingin duduk bersama Diana di sana. Tiba- tiba saja perut ku merasa lapar." ujar Gwen dengan nada datar yang masih sarat getir- getir amarah di dalam setiap ucapannya. "Kau mau duduk di sana? Ayoo aku antar." Aiden dengan cepat mengaitkan jari jemari ya dengan jari jemari Gwen. Tapi secepat apa Aiden melakukannya maka secepat itu pula itu Gwen melepaskannya kembali. Dan tanpa berkata apa - apa Gwen melenggang pergi sambil memanggil nama orang- orang yang ada di depannya. Aiden melihat ke arah jari- jarinya yang kosong yang diterpa angin sambil berkata, " bersiap- siaplah Skyleden Gavin Junior! Ini tidak akan berlalu dengan begitu saja. Pasti si rubah kecilmu itu sudah mempersiapkan sebuah rencana balas dendam untukmu. Siapa suruh kau menjahilinya seperti ini." Aiden menarik nafas dalam sebanyak yang dia bisa. Matanya kini hanya terfokus pada Gwen yang sedang asik ngobrol dengan DIana,
Read more
Musuh Online
Aiden yang tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa diam sambil menyembunyikan kegeramannya pada penulis yang menulis novel online yang Gwen baca."Astaga! Haruskah aku kirim penulis ini ke bulan?" Batin Aiden sambil melihat ke arah jam jati yang ada di sudut ruangan nya. "Satu jam dia hanya asik dengan novel online nya. Apa dia tidak tahu kalau aku sedang menunggunya?"  teriakan Aiden – Aiden kecil di dalam sana frustasi."Gwen sayang, aku keluar sebentar ya? Aku ingin menelpon seseorang.” Ujar Aiden pada Gwen. Bagaimana pun caranya dia harus membuat Gwen berhenti bicara. Meski harus dengan cara yang licik sekali pun, tetap akan dia lakukan.“Kau mau kemana sayang? Kenapa tidak di sini saja kau menelpon? Aku tidak akan mengganggu mu sayang? Aku kan sibuk membaca.” Tahan Gwen. Dia ingin Aiden tetap berada di sisinya supaya dia bisa menyiksa Aiden lebih lama.“Tidak sayang. Aku keluar saja. Kau teruskan saja membaca. Aku tid
Read more
Kau Bau, Aiden!
Setelah dua jam mencari solusi untuk masalahnya, akhirnya Aiden menyerah dan kembali ke kamar.  Untungnya saat Aiden masuk ke dalam kamar dan puji Tuhan, Gwen sudah tidak sibuk dengan novel online nya lagi."Ya Tuhan! Terima kasih kau telah membuatnya berhenti membaca." Batin Aiden, merasa lega setelah melihat  Gwen yang nyender cantik di header ranjang mereka."Akhirnya! Buka puasa!" Gumamnya senang, berjalan penuh semangat ke arah Gwen."Kau menelpon siapa sayang? kenapa lama sekali?" Tanya Gwen saat Aiden naik ke atas ranjang dan duduk di sampingnya."Aku habis nelpon Will. Aku ingin meminta tolong sesuatu padanya tapi ternyata kemampuannya masih kurang sehingga tidak bisa membantuku." Jawab Aiden, pelan- pelan tapi pasti memposisikan tangannya ke belakang tubuh Gwen sehingga Gwen kini nyandar di pelukannya."Ada perlu apa? Mana tahu aku bisa bantu." cicit Gwen lalu memandangi wajah tampan suaminya yang menyeba
Read more
Bertamu Tengah Malam
"Apa yang kau lakukan di depan rumahku malam- malam begini Aiden?!!!!!!" Tanya Will tidak percaya saat dari jendela kamarnya dia melihat Aiden sedang berdiri luar pagar rumah nya."Apa kau bisa turun dan membukakan pagar ini dulu Will? Ada hal penting yang harus aku katakan langsung pada mu." Pinta Aiden dengan nada serius."Bukankah kau sedang ngomong langsung denganku Aiden? Ya sudah katakan saja!" Will kadang- kadang memang suka kiding - kiding. Sudah jelas yang dimaksudkan oleh Aiden ngomong langsung itu adalah face to face tapi koko yang satu ini memang suka bikin Aiden semakin darah tinggi.Dia tidak tahu apa yang sudah Aiden lalui selama tiga hari ini bersama Gwen. Mulai dari digoda imin nya oleh Gwen, mandi tujuh kali sampai mengigil, tidur di dalam kantong kempompong, mencarikan beraneka buahan yang jelas- jelas bukan musimnya dan masih banyak lagi permintaan yang tidak masuk nalar Aiden tapi tetap harus Aiden penuhi, pertama karena Aiden tahu kala
Read more
Aiden VS Abang Mie Tek Tek
Ariana pun berjalan mendekati Gwen yang baru saja menghabiskan satu mangkok bakmie spesial nya."Ada apa ini Gwen?"  Tanya Ariana sambil menarik satu mangkok bakmi dari tiga mangkok bakmi yang ada di atas meja. Ariana tidak terlalu memperhatikan wujud bakmi yang dia tarik dan akan makan itu. Matanya terlalu berfokus pada Will yang memarahi Aiden yang posisinya tidak begitu jauh dari meja makan mereka."Hm- apa ya? Seperti yang kau lihat, Aiden sedang belajar bikin bakmi pada Will." Jawab Gwen lalu menarik satu mangkok bakmi lagi."Iya! Aku bisa melihat hal itu!! Tapi bukan itu yang aku ingin tahu Gwen?! Maksudku untuk apa Aiden belajar membuat bakmi? bukannya kalian punya banyak pelayan di kediaman keluarga Gavin? Kan tinggal suruh! Atau Aiden bisa minta chef restoran terkenal untuk membuatkan nya khusus." tanya Ariana lalu mengembus bakmi yang hendak dia makan. Namun saat bakmi itu akan masuk ke mulutnya, dia menyadari ada yang janggal.
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
26
DMCA.com Protection Status