All Chapters of JEBAKAN CALON KAKAK IPAR: Chapter 41 - Chapter 50
68 Chapters
BAB 41. Jadilah Pria Sejati.
 Lokasi GPS terakhir ponselnya Clay mengantarkan Ando saat ini tepat berdiri di depan sebuah mansion yang cukup megah. Ia menekan tombol interkon dan ada seorang pelayan wanita menjawab dengan sopan.“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” tanya pelayan tersebut.“Saya datang ke sini untuk menjemput tuan muda saya yang bernama Clay Sanjaya,” ucap Ando kepada pelayan tersebut.“Oh, pemuda dengan setengah wajah asia?” tanya pelayan itu.“Benar,” jawab Ando merasa lega sudah menemukan Clay di tempat yang benar.“Tunggu yah,” jawab pelayan itu dan segera membuka pintu gerbang tersebut dari dalam dengan remote otomatisnya.Ando langsung kembali membawa mobilnya dan berhenti tepat di samping mobilnya Clay yang juga ada di pekarangan mansion tersebut.“Untunglah, aku menemukanmu,” batin Ando.Lalu pelayan tersebut yang makai name tag Loli di dadanya itu seg
Read more
BAB 42. Bolehkah Aku Minta Sesuatu?
Ando tidak bisa diam begitu saja saat mengetahui Clay merusak dirinya sendiri. Bagaimana pun dia sudah berjanji kepada Garini untuk membantu Clay bangkit kembali dan tidak terpuruk sebagai seorang pemuda kaya bermasa depan suram.Walau isi hati Ando sebenarnya menginginkan kehidupan rumah tangga Kevin dan Felisha berjalan normal dan baik-baik saja. Tapi, tampaknya ia harus bertindak di luar prediksi untuk sekedar memberi motivasi kepada Clay.“Benar, Tuan. Nona Sesilia Kartanegara harusnya menjadi istrinya Kevin tahun depan nanti. Itu sudah ada di dalam perjanjian tidak tertulis antar keluarga kalian. Demi kelangsungan Perusahaan yang hanya bisa dikelola dan diwarisi oleh garis keturunan keluarga besar kalian,” terang Ando.Clay menyeringai, ia kini memiliki jalan untuk merebut Felisha. Ia sangat tau bagaimana sikap Sesilia jika sudah mengejar sesuatu maka dia tidak akan berhenti sebelum mendapatkannya. “Lalu, apa yang harus aku lakukan, Andi?” tanya Clay.“Tanda tangani ini dulu, Tua
Read more
BAB 43. Suasana di Rumah Keluarga Sujatmiko.
 Sudah seminggu ini, Clay selalu intens menghungi Hadi tanpa sepengetahuan semua orang, apalagi sejak Ando menyinggung nama Sesilia, seolah mendapat asupan mood booster. Clay kembali membuka komunikasi yang baik pada Hadi.“Halo Pa, apa kabar?” sapa Clay dengan ramahnya.“Saya baik, Nak. Kamu apa kamar di sana? Apa kamu sudah sembuh, Nak? Papa dan mama sangat merindukan kehadiranmu menghangatkan rumah ini. Kalau saja, kamu yang menjadi menantuku, Clay. Papa pasti tidak akan merana seolah kehilangan anak perempuan semata wayang kami.”Hadi menyeka air matanya, ia merasa nelangsa karena sudah setahun lebih dirinya tidak bisa bertemu dengan Felisha.“Tenanglah, Pa. Aku pastikan akan merebut kembali apa yang menjadi milikku. Saat ini, berikanlah aku waktu untuk menata hidupku Pa. Aku hanya minta satu hal, Pa,” ucap Clay dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.“Apa, Nak? Katakan saja. Pa
Read more
BAB 44. Jangan Bawa Anak Harammu.
 “Anakku, papa rindu, Nak. Bagaimana kabarmu hah?! Apa kamu disiksa di sana? Mana yang dipukuli, Nak?! Kita buat laporan saja ke kantor polisi yah, biar kamu bisa lepas dari cengkeramannya Kevin. Nanti, papa bisa atur keberangkatanmu ke London, bagaimana?” cecar Hadi terdengar penuh ambisi.“Pa, jangan mikir yang macam-macam, Pa, Abang Kevin selama ini sangat baik denganku, dia selalu memperlakukan aku dengan baik, sekarang mari kita turun. Jangan memperkeruh masalah, saat ini abang sudah memberi aku kelonggaran. Ku mohon, jagalah aku di hadapan suamiku,” pinta Felisha.Hadi kesal mendengar anaknya, ia merasa jika Felisha sedang berbohong padanya. “Papa! Jangan banyak membantah, turun atau Kevin akan menagih uang dua ratus milyar yang kamu pinjam!” bentak Betari sudah kesal dengan suaminya.Ia takut Kevin semakin curiga karena mereka terlalu lama di atas. Akhirnya Betari langsung menggandeng Felisha untuk ikut men
Read more
BAB 45. Penyamaran Hasan.
Felisha tidak pernah menyangka kalau Hadi bisa berubah secara signifikan. Apakah dengan tidak bertemu selama satu tahun membuat Hadi jadi hilang akal sehatnya? Felisha merasa kasihan pada kedua orang tuanya sekaligus merasa sangat kecewa.Sebenci appaun dirinya pada Kevin, tapi setelah mengenal Kevin hati Felisha mulai melunak. Ia juga tidak tau ap aini adalah benih cinta atau dia hanya berusaha membiasakan diri saja. Di tengah pencarian jati diri cintanya, Felisha justru dihadapkan dengan sebuah rencana gila papanya sendiri.Yang lebih menyakitkan bagi Felisha adalah keberadaan Mira yang ternyata tidak disukai oleh kedua orang tuanya. Itu terlihat jelas dalam setiap perkataan yang terucap dari bibir Hadi dan tatapan jijiknya saatnya pertama kali melihat wajah polos anak yang dilahirkan olehnya.Saat Felisha memutuskan untuk mengangkat kaki dari rumah kedua orang tuanya dengan penuh penyesalan, Hadi langsung mencegahnya dengan mengatakan sebuah kalimat yang tidak pernah Felisha pikirk
Read more
BAB 46. Kuatkan Hatimu.
“Terima kasih yah, Pak Kadir,” uca Felisha saat dirinya sampai di penthouse suaminya.Felisha pun segera beranjak menuju ke kamarnya Mira. Terlihat anak kesayangannya itu tertidur dengan pulas. Sedangkan bi Darmi terlihat menatap wajah Felisha dengan tatapan sendu, hingga membuat Felisha datang menghampirinya dan segera memeluknya.“Kenapa masalah selalu saja datang silih berganti yah, Bi. Di saat rumah tanggaku mulai pulih, justru keluargaku berusaha untuk mengacaukannya,” lirih Felisha.Selama ini Felisha memang paling terbuka dengan Bi Darmi. “Nyonya, itulah yang namanya kehidupan. Sekarang, tinggal bagaimana Nyonya menyikapinya. Jangan membantah suami dan tidak juga boleh durhaka dengan kedua orangtua, Nyonya,”“Tapi, kalau sudah menikah. Seorang istri sudah seharusnya mengutamakan suami dari pada kedua orangtuanya, apalagi kalau orangtua mengajarkan sesuatu yang buruk.” Bi Darmi tidak berani bicara secara terang-terangan pada Felisha.Walau apa yang disampaikan oleh Bi Darmi suda
Read more
BAB 47. Bercinta, Setelah Sekian Lama.
Betari menatap iba pada anak perempuan sulungnya. “Tidak Nak, kamu hanya terjebak dalam cinta segitiga kakak adik yang sangat terobsesi untuk memilikimu.” Betari kembali mendesah. “Tapi, jika kamu sudah bersama Kevin, maka jangan lagi kamu menyakiti Clay dengan memberikan harapan. Mama harus mengatakan ini padamu,” ucap Betari gelisah memikirkan apa yang terjadi jika Felisha kembali bertemu dengan cinta lamanya.“Kenapa Ma? Apa yang akan terjadi sebenarnya?” tanya Felisha penasaran dan gelisah.“Pesan mama, kuatkan imanmu, Feli. Kedatangan Sesil besok akan penuh kejutan terutama untuk suamimu. Ia akan datang bersama dengan Clay Sanjaya,” bisik Betari lalu mengelus dadanya.Jantung Felisha langsung berpacu dengan cepat. Kepalanya serasa pusing seketika ia tau, jika dirinya pasti akan lemah jika melihat wajah Clay kembali. Tapi, dirinya tidak mau membuat sebuah skandal dalam keluarga Sanjaya setelah apa yang terjadi.“Ma, apa Mama tidak salah informasi?” tanya Felisha dengan jantung y
Read more
BAB 48. Kedatangan Sesilia Kartanegara.
Kevin sudah memutuskan untuk mengungkapkan apa yang selama ini disembunyikan olehnya. Ia tidak ingin, Felisha mengetahui jika dirinya sejak dulu sudah dijodohkan oleh sepupu jauhnya sendiri demi menjaga perputaran harta yang harus jatuh ke tangan yang tepat.Acara bercinta di pagi hari tampaknya membuat dirinya menjadi lebih berani untuk mengungkapkan apa yang akan ditemui oleh Felisha di sore hari. Walau sebenarnya ia sudah berencana untuk menyampaikannya dari kemarin tapi tetap saja, Kevin merasa belum siap.Ia takut, Felisha goyah. Hingga ia akan benar-benar yakin, jika Felisha tidak akan goyah sedikit pun sekalipun harus berhadapan dengan Clay.Kevin kembali menciumi Felisha dan berbisik, inilah saatnya ia menyampaikan apa yang akan terjadi. ”Hari ini, Sesil akan datang. Dia adalah sepupu sekaligus wanita yang dijodohkan untukku dulu. Selain itu, aku juga tau kalau Clay akan datang hari ini, Felisha.” Kevin lalu menahan nafas melihat istrinya.Felisha langsung terbelalak dan mena
Read more
BAB 49. Apa Kau Tidak Merindukanku?
 Sebuah seringai menghiasi wajah Clay saat melihat bagaimana pupil mata Kevin membesar saat Sesil masuk ke dalam mobil pribadinya.“Akhirnya kau badai itu datang lebih cepat dari apa yang aku harapkan, Kevin. Percayalah ini masih permulaan,” desis Clay lalu mengambil satu sloki brendi dan meneguknya seperti orang kehilangan akal.“Tuan Clay, apakah lebih baik kita mansion saja lebih dulu?” tanya salah satu supir Perusahaan yang menjemputnya.Clay kembali menuangkan brendi tersebut ke dalam sloki dan memutar pelan minuman itu. “Tidak, aku ingin ke suatu tempat. Tapi biarkan saja dulu kakakku yang jalan, tidak baik mendahuluinya,” jawab Clay membuat supir Perusahaan tersebut tidak berani lagi membantah.“Baik, Tuan Muda,” jawabnya.Tidak lama kemudian sebuah pesan singkat masuk dan Clay tersenyum lebar saat membacanya. “Hei Supir, siapa namamu?” tanya Clay sudah tidak sabar untu
Read more
BAB 50. Ini Salah, Clay.
“Hati-hati, Bang. Aku tunggu Abang di rumah,” ucap Felisha sambil memeluk erat suaminya saat Kevin berpamitan hendak menjemput Clay dan Sesil yang satu jam akan segera mendarat di bandara Soekarno Hatta.Entah kenapa hati Kevin saat itu hambar, firasatnya buruk dan ia takut sekali meninggalkan Felisha di rumah apalagi mengijinkan Felisha pergi.“Iya, tinggallah di rumah. Nanti pergilah saat kamu akan menjemput Mira selesai dari sesi spa dan massage bayi di rumah sakit. Anggi baru saja menjemput Mira dan Bi Darmi,” ucap Kevin sambil mengelus lembut rambut Felisha.Felisha mengangguk, ia sudah berjanji akan mendedikasikan dirinya untuk menjadi istri dan seorang ibu yang baik dan tidak akan mau tergoda dengan kedatangan Clay atau bujuk rayu papa kandungnya sendiri.“Baik, Bang. Aku akan tetap di sini, aku lebih merasa aman di sini. Nanti kalau Bi Darmi sudah mengirim pesan baru aku akan menjemput baby Mira,” jawaban Felisha sangat melegakan dan menenangkan Kevin.Ia mendaratkan sebuah ci
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status