All Chapters of Gerry's Love Story : Chapter 11 - Chapter 20
81 Chapters
Gerry, mau atau tidak?
Gendis menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari Gerry, ada rezeki di depan mata malah seolah ingin menolak begitu saja."Lagian elu itu aneh, nyokap gue mau merubah penampilan elu jadi lebih baik. Mending elu terima aja, nggak usah banyak protes juga."Menurut Gendis, Gerry itu terlihat sangat tampan, wajahnya mirip opa-opa Korea. Hanya perlu merubah penampilannya saja, Gerry pasti terlihat luar biasa.Dia sangat setuju jika Gita mau merubah penampilan Gerry, yang terpenting jangan merubah karakter dari Gerry yang terlihat baik dan juga polos."Tapi, Jen--""Nggak usah tapi-tapian, gue tahu kalau nyokap gue itu suka sama elu. Mending elu terima aja, lumayan tahu. Selain bekerja elu juga dapat perhatian yang lebih dari nyokap gue." Gendis tertawa setelah mengatakan hal itu.Gita dan juga Gerry terperangah mendengar apa yang dikatakan oleh Gendis, mereka tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Gendis saat ini. Terlebih lagi dengan Gita, dia tidak menyangka jika putrinya tahu ka
Read more
Aku hanya bercanda, Mom.
Rasanya sudah tidak ada lagi yang perlu disembunyikan, Gendis sudah tahu jika dirinya menyukai Gerry. Lebih baik kita mengungkapkan perasaannya saat ini juga kepada pria muda itu."Gerry, kamu mau nggak jadi pacar Tante?" tanya Gita dengan senyum merekah di bibirnya.Rasanya Gerry ingin sekali berkata mau, tetapi dia belum mengenal Gita sama sekali. Namun, jika dia mengatakan tidak, dia takut Gita akan marah dan tidak mau mempekerjakan dirinya lagi.Mendapatkan pekerjaan yang begitu mudah dari Gita saja dia sudah merasa berterima kasih, dia sudah berencana akan membahagiakan ibunya dengan gaji yang dia dapat dari Gita kelak.Gerry terdiam seraya memikirkan jawaban terbaik yang akan dia katakan kepada Gita, tidak lama kemudian Gerry terlihat menghela napas panjang kemudian mengeluarkannya dengan perlahan."Tante, boleh nggak kasih aku waktu buat jawab pertanyaan Tante?" pinta Gerry.Gita tersenyum hangat ke arah Gerry, dia menatap wajah tampan Gerry dengan lekat. Dia menyadari jika dir
Read more
Kok Tante diem aja?
Gendis sangat tahu kalau ibunya terlihat kuat dalam kesehariannya, tetapi nyatanya ibunya itu begitu rapuh. Ibunya adalah wanita yang gampang sedih, wanita itu gampang terluka.Maka dari itu dia ingin berbicara serius kepada Gerry, jangan sampai nantinya pria itu akan melakukan hal yang salah."Duduklah, Gerry," ucap Gendis yang melihat Gerry hanya diam saja.Dia ingin segera berbicara dengan pria itu, tetapi dia merasa kesal karena Gerry tidak juga merespon ucapannya dengan cepat."Eh? Iya," jawab Gerry dengan gugup. Lalu, dia duduk di salah satu sofa yang ada di sana.Melihat Gerry yang sudah duduk di atas sofa, Gendis terlihat menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan tersebut.Dia tidak mau duduk satu sofa dengan Gerry, bukan karena jijik, tetapi dia menghargai jika Gerry kini adalah kekasih dari ibunya."Ada apa? Kenapa terlihat begitu serius?" tanya Gerry dengan ketar-ketir.Sungguh Gerry takut jika Gendis akan mengatakan hal yang tidak-tidak, Gendis terlihat baik saat dia berad
Read more
Lupa
"Entah seperti apa wajah bapak, gue kagak tahu. Entah orang mana dan apakah sudah meninggal atau tidak, gue nggak tahu," ujar Gerry yang hanya mampu dia katakan di dalam hatinya.Seingatnya di kala usianya sepuluh tahun, ayahnya pergi untuk bekerja ke tempat yang jauh. Namun, tidak lama kemudian ibunya berkata jika ayahnya sudah meninggal di perantauan.Gerry tidak paham, jika dia bertanya kepada ibunya, mak Odah tidak pernah mau mengatakan apa pun. Dia selalu berkata jika bapaknya sudah meninggal dan Gerry tidak boleh bertanya lagi.Dia sangat takut jika Gerry banyak bertanya, maka mak Odah akan bersedih atau marah. Gerry hanya bisa menghela napas berat setiap kali dia ingin tahu tentang sosok ayahnya."Tapi kamu beneran ganteng, Gerry. Wajah kamu mirip opa Korea, bapak kamu orang Korea ya, Gerry?" tanya Gendis.Rasa-rasanya Gendis sangat tidak percaya jika Gerry asli orang Betawi, karena dilihat dari sisi mana pun Gerry sangat tampan.Dia benar-benar begitu mirip dengan aktor kesaya
Read more
First Kiss
Saat Gita bertanya kepada Gerry, ingin sekali Gerry pergi bersama Gita. Ingin sekali dia ikut makan malam bersama dengan Gita, kalau perlu dia sendiri yang akan menyuapi janda berusia tiga puluh lima tahun itu.Setelah setengah hari mengikuti kegiatan Gita, Gerry sangat paham jika Gita adalah seorang wanita pekerja keras. Usahanya banyak dan semuanya harus dia handle sendiri.Ternyata hidup menjadi seorang single parent itu benar-benar sangat berat, setelah melihat perjuangan mak Odah, kini dia melihat perjuangan Gita. Hatinya terenyuh.Ada rasa bangga karena melihat Gita yang selalu berpura-pura tersenyum dengan tegar, walaupun wajah lelahnya tidak dapat dia sembunyikan.Ada juga rasa iba di dalam hati Gita, ingin rasanya dia menarik Gita dengan lembut ke dalam pelukannya. Lalu, dia menyemangati wanita itu."Aku makan malam di rumah aja, Tan. Pasti emak udah masak buat Gerry," tolak halus Gerry.Ada rasa kecewa di dalam hati Gita ketika Arjuna mengatakan hal tersebut, karena jujur sa
Read more
Alasan
Mak Odah merasa begitu heran dengan tingkah Gerry, biasanya Gerry akan masuk dengan mengucapkan salam yang begitu lantang.Namun, kali ini Gerry malah masuk begitu saja ke dalam rumah. Gerry juga nampak gelisah, sesekali dia melihat Gerry menggigit bibir bawahnya."Elu ngapa sih, Gery? ngelihat Emak udah kayak orang ngelihat setan aja?" tanya Mak Odah dengan raut wajah bingungGerry langsung terlonjak kaget dengan pertanyaan dari ibunya, dia yang begitu asik menenangkan hatinya, bahkan tidak menyadari kapan Mak Odah datang dan menghampirinya."Gerry!" tegur Mak Odah lagi.Gerry menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, dia sedang berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dari ibunya agar tidak dicurigai.Dia menghela napas panjang lalu mengeluarkannya dengan perlahan, hal itu dia lakukan secara berulang-ulang.Gery berusaha untuk tersenyum dengan sangat manis kepada ibunya, lalu dia memeluk ibunya dengan begitu erat dan mengecup pipi Mak Odah dengan penuh kasih.Anggaplah saat ini G
Read more
Mulai Melupakan
Setelah cukup lama menatap semur jengkol kesukaannya, akhirnya Gerry memutuskan hanya makan nasi dengan sayur asem saja.Mulai saat ini dia bertekad akan merubah kebiasaannya, dia tidak boleh lagi makan dengan sembarangan. Dia tidak boleh lagi melaksanakan konser di kamar mandi, dia juga tidak boleh malas dalam menjalani kesehariannya.Gerry sudah bertekad, dia akan profesional dalam mengerjakan pekerjaannya. Ada kalanya di mana dia bermanja-manjaan dengan Gita sebagai kekasihnya.Namun, adakalanya dia harus bekerja dengan baik dan benar tanpa memandang Gita sebagai kekasihnya. Namun, sebagai atasannya."Makan tanpa jengkol terasa hambar rasanya," ucap Gerry dengan sedih.Setelah menyelesaikan makan malamnya, Gerry segera merapikan bekas makannya dan langsung masuk ke dalam kamarnya.Tentunya setelah itu dia langsung mandi, shalat isya dan merebahkan tubuh lelahnya di atas tempat tidur yang berukuran kecil. Hanya muat untuk satu orang saja.Di dalam rumah yang sama, tetapi di dalam ka
Read more
Jengah Terhadap Gilang
Pagi ini Gerry kembali tidak memakan jengkol, karena dia teringat akan apa yang dikatakan oleh Gita. Mulutnya bau setelah makan jengkol yang enak itu.Selepas sarapan Gerry langsung berpamitan kepada ibunya untuk pergi kuliah, hari ini kembali Gerry tidak menggunakan motor Vespanya.Tentu saja hal itu terjadi karena Gita berkata akan menjemput Gerry, bahkan Gita sudah menunggu di dekat gang menuju rumah Gerry.Beruntung nak Odah paham, jika Gerry kini diharuskan untuk membawa mobil bosnya. Maka dari itu, mak Odah tidak keberatan jika Gerry pergi tanpa membawa motor Vespa peninggalan dari suaminya tersebut."Gerry berangkat, ya, Mak?" pamit Gerry.Seperti biasanya, pria berusia dua puluh tahun itu langsung mencium punggung tangan kanan ibunya. Mak Odah tersenyum hangat ke arah putranya itu, putra semata wayangnya yang wajahnya begitu mirip dengan sang ayah."Ya, Gerry. Kuliah yang bener, jangan sampai kamu melalaikan kuliah karena terlalu fokus dalam bekerja," ucap Mak Odah seraya memb
Read more
Nikah Yuk
Gita sangat menyukai Gerry, pria muda yang menurutnya sangat baik dan menyenangkan. Dia menuntun Gerry untuk duduk di atas sofa, kemudian dia mengambil amplop coklat berisikan uang dari dalam lemarinya dan memberikannya kepada Gerry."Ini gaji aku, Tan? Beneran gaji aku?" tanya Gerry.Gerry merasa jika uang yang Gita berikan sangatlah banyak, dia bisa berkata seperti itu karena amplop yang diberikan Gita terlihat begitu tebal.Dia merasa jika dirinya tidak pantas mendapatkan uang sebanyak itu, gaji sopir pribadi atau asisten pribadi rasanya tidak akan sebanyak itu.Apalagi dia hanya bekerja paruh waktu, rasanya Gita terlalu berlebihan terhadapnya. Gerry merasa tidak enak hati, walaupun nyatanya dia adalah kekasih dari wanita itu."Iya! Ambillah, Gerry. Buat keperluan kamu yang lainnya," ucap Gita mengiyakan.Gerry kembali melihat amplop yang diberikan oleh Gita, rasanya dia tidak pantas mendapatkan uang sebanyak itu. Selama satu bulan ini, Gerry hanya menjadi sopir dari Gita. Dia juga
Read more
Penyemangat
Ah! Gerry benar-benar merasa tidak percaya dengan apa yang ditanyakan oleh Gita, karena bisa-bisanya wanita itu mengatakan hal yang tidak terduga baginya.Gita yang melihat Gerry hanya diam saja merasa kesal, dia langsung menggoyang-goyangkan pinggulnya karena merasakan milik Gerry yang sudah menggeliat dari tidurnya.Gerry memejamkan matanya, dia sedang merasakan kenikmatan yang baru saja dia rasakan. Walaupun tidak bersentuhan secara langsung, rasanya sangat nikmat. Lebih dari saat dia melakukan solo karir.Otak kecilnya bahkan langsung bertraveling memikirkan hal yang selalu dibicarakan oleh Gilang, hal yang bahkan belum dia cicipi sama sekali dan belum dia ketahui rasanya seperti apa."Gerry! Kamu mau, nggak nikahin Tante?" tanya Gita untuk yang kesekian kalinya.Buyar sudah lamunan Gerry, dengan cepat dia membuka matanya dan menatap wajah cantik Gita. Wanita yang dia suka dan dia sayang, wanita yang dia cintai.Gerry memang tulus mencintai Gita, tetapi untuk menikah, dia belum me
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status