Rocky dan kelompoknya memberikan informasi secara rutin melalui telepati jarak jauh, Kevin dengan kecerdasannya memberi saran terbaik. Tidak ada kata mundur di kamus mereka, Ivan yang melihatnya benar-benar terkesima.Musuh beristirahat, Rony dan 80 pasukannya sudah siap menyergap tapi mereka memilih untuk menunggu.“Jangan terlalu cepat, kita harus menyelesaikan mereka dengan korban seminim mungkin.”Pertarungan skala besar seperti ini tidak mungkin tidak memakan korban, tapi Rony ingin semua anggota Iron Blood selamat. Dia tampak berpikir keras dengan mengerutkan keningnya, semua yang melihatnya menjadi tegang. Padahal Rony hanya memikirkan kata-kata yang tepat untuk memotivasi pasukannya.“Hari ini perang pertama kita, jadi tidak ada yang diperbolehkan mati!” katanya dengan suara tegas. Meski menggunakan telepati, semua orang bisa mendengarnya dengan jelas dan tegas.Hari mulai malam, Zack dan pasukannya mulai tidur. Beberapa orang menjaga kamp untuk keamanan, tapi sosok pria berpak

Frank tertawa keras melihat musuh yang kebingungan, dia segera memanggil mayat hidup lainnya.“Datanglah, anak-anakku!”Melihat situasi yang kurang menguntungkan, Rony segera menyusul Rocky dengan kecepatan penuh. Tidak ada kesempatan lari melalui jalan utama.“Pengecut kembali kau sialan!” teriak Frank yang masih belum sembuh sepenuhnya.Sesampainya di tempat Rocky. “Dimana?” tanyanya dengan tergesa-gesa.Rocky menunjuk sebuah lubang yang dilapisi susunan formasi. “Tapi penghalangnya sangat kuat.”Rony tidak punya pilihan lain, secara tidak sadar dia mengalirkan energi jiwanya membentuk sebuah pisau kecil. Tanpa pikir panjang dia langsung menebas formasi penghalang.“Ayo masuk!”Rony dan Rocky masuk ke dalam ruang rahasia, formasi yang awalnya robek tiba-tiba kembali seperti sedia kala.Rony dan Rocky tidak bisa menyelamatkan gadis desa untuk sementara waktu. Setelah berjalan dengan hati-hati selama dua jam, Rony melihat sebuah cahaya.Seorang wanita berambut biru muda terlihat sedan

Kematian Wyvern membuat Frank menjadi gila, dia melepaskan segel yang selama ini disembunyikan. “Padahal aku ingin menggunakannya saat melawan bocah itu lagi!”Ribuan tengkorak keluar dari tanah serta energi kematian mulai menyelimuti seluruh ruangan. Dua ksatria Diana langsung pingsan karena tak kuasa menahan tekanan musuh, mereka langsung mendapat perawatan pertama dari Johan.“Sial, tidak mungkin kita…” Sebelum Diana menyelesaikan perkataannya, Chris dengan cepat berlari ke depan. Pedangnya bergerak layaknya kilat, kecepatan ayunan dan tusukannya sangat memukau. Bahkan Frank yang sudah membuka segelnya hampir kecolongan.“Kau terlalu naif bocah!” Pedang berhasil ditangkap lawan, Chris tidak habis akal. Dia segera bermanuver dan menarik pedangnya menggunakan energi jiwa yang elastis dan kuat.Frank sedikit terluka tangannya tidak bisa sembuh dengan cepat, matanya menyempit ke arah Chris. “Apa kau kenal Bocah ini?” tanya Frank sambil menunjukkan gambar tangan yang dibuatnya sendir

Roman Baskoro disebut sebagai lulusan terbaik di tahun kedua, tapi waktu kelulusan prestasinya hancur. Semua itu disebabkan adik laki-laki dan orang tak dikenal.“Sial!” Roman memukul meja kerjanya. Dia tidak punya kesempatan membalas penghinaan ini karena sudah lulus Akademi.Meski begitu Roman tetap menggunakan otak liciknya untuk menghalangi kelulusan Rony. Dia tidak ingin ada yang lebih baik darinya di Keluarga Baskoro.Orang yang disebut sebagai Jenius ternyata hanya omong kosong. Roman tidak benar-benar memiliki kekuatan itu secara permanen, dia menggunakan semacam ramuan untuk meningkatkan kapasitas energinya sementara waktu.Dinda dan kelompoknya berhasil lulus, dengan predikat terbaik. Beberapa pengikut yang mengkhianatinya sangat menyesal, siapa yang menyangka Dinda tanpa kekuatan ksatria bintang 5 bisa menang.Festival kelulusan diselenggarakan satu minggu kedepan. Para Kadet tidak diwajibkan mendaftar di turnamen antar Kadet, hanya mereka yang memiliki nyali yang ikut. Awa

Kemenangan mutlak didapatkan, tidak ada yang berani mendekati monster seperti Rony. Bahkan Daniel menghindarinya dan memilih membuat kelompok baru, begitu pula dengan kelompok sebelumnya.Rony tidak murung, dia sudah terbiasa sendiri. Justru sendiri membuatnya semakin termotivasi untuk bertambah kuat.Seorang wanita cantik mendatanginya, dia adalah Dinda tunangannya.“Ada apa?” tanya Rony dengan ekspresi dingin.“Masih saja dingin, tahun depan aku pasti melamarmu.”“Sejujurnya aku tidak tertarik.”Dinda menggelengkan kepala. “Ya kamu tidak, tapi aku butuh.”“Lakukan sesukamu, aku anggap hutan kita impas.”Dinda tersenyum manis, tidak ada laki-laki yang akan membuang muka saat melihat senyumannya. Namun Rony benar-benar berbeda, dia dingin dan penuh misteri. Hal itu membuat hati Dinda bergetar.Karena tak kuasa menahannya, Dinda memilih berpaling dan pergi. Dia ingin segera menyelesaikan administrasi dan pergi dari Akademi Militer.Rose mendatanginya bersama seorang wanita tua. Rony te