All Chapters of Roommate with Benefits : Chapter 61 - Chapter 70
90 Chapters
61. Perjalanan ke Bandung
“Ada yang ketinggalan, nggak?”Pertanyaan itu meluncur bebas dari mulut Ikarus. Pria itu berdiri di ambang pintu kamar, sudah bersiap menyeret kopernya saat tatapannya tertuju pada Hera yang tengah bersiap-siap.Siang ini mereka akan bertolak ke Bandung. Mereka terpaksa membawa mobil sendiri mengingat bahwa mobil Ares sudah penuh karena Zeus dan Artemis yang ikut menumpang di mobil itu. Sementara Rhea dan Eros sudah lebih dulu mendarat dengan sempurna di Bandung. Mengingat bahwa mereka sengaja mengambil penerbangan langsung dari Bali.“Nggak ada, kok. Ares sama Eve gimana? Mereka udah berangkat duluan, ya?” ujar Hera sembari membenarkan poninya.“Iya. Mereka udah jalan sejak pagi tadi, deh. Soalnya Eros sama Rhea udah sampai di sana juga.”“Terus anak-anak pada ditinggal beneran?” Ikarus menjawabnya dengan anggukan dan Hera langsung mendecak. “Emang nggak mau rugi mereka, ya! Kasihan kalau anak-anak nggak diajak, tuh. Padahal ada Eros yang bakalan jagain mereka.”Ikarus terkekeh. “Bia
Read more
62. Kemesraan Ini
“Gue sempat kaget sekaligus nggak nyangka banget kalau selama ini ternyata Bima ada maksud tertentu sama lo, Ra.”Artemis menoleh ke arah Hera yang tengah sibuk menyiapkan minuman hangat di sana. Perempuan itu mengulas senyuman kecil.“Gue juga nggak nyangka, Ar. Mana lo tahu sendiri gimana kondisi gue kemarin itu, kan?”“Lebih nggak nyangka lagi kalau Ikarus bucin banget sama lo.” Artemis tertawa. “Dia sampai mengorbankan nyawa buat lo, Ra.” Perempuan itu kemudian menoleh ke ruang tamu yang kini sudah dipenuhi obrolan-obrolan hangat di sana. “Ikarus beneran serius sama lo?”“Menurut lo?”Artemis mengedikkan bahu. “Entahlah. Tapi kalau gue lihat dari gelagatnya sih… udah bucin banget, Ra. Nggak kebayang gue. Mungkin kalau ini terjadi sama gue, belum tentu Zeus bakalan melakukan hal sama kayak yang dilakukan Ikarus sama lo.”“Lo lupa kalau yang cinta duluan itu siapa?” Hera terkekeh. “Gue yakin kalau Zeus pun bakalan melakukan hal sama kalau lo sedang dalam bahaya, Ar. Itu anak diem-di
Read more
63. Obrolan Para Pria
Malam semakin larut, Hera, dan ketiga perempuan yang lainnya memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing mengingat bahwa hawa dingin mulai menyelinap dari balik pintu villa.Di depan ruang tengah, masih ada Ikarus, Ares, Zeus dan Eros yang bertahan di sana. Mereka tidak yakin bisa tidur cepat, mengingat bahwa sudah lama sekali mereka tidak berkumpul seperti ini.Lalu, “Nggak apa-apa kalau kalian mau nyusul bini masing-masing, Njay. Gue masih pengen nyebat bentaran.”“Gue temenin. Santai aja, elah. Lagian Hera juga masih mandi. Dia pengen berendam katanya,” ujar Ikarus menanggapi.“Kalau gue ke kamar, yang ada gue malah ngereog nantinya. Sumpah, suasana mendukung sekali untuk bercocok tanam. Sialan memang! Sayang banget gue mesti puasa. Jadi mending gue di sini nemenin yang lagi jones. Ya nggak ya?” sahut Ares langsung.“Taik memang!” Eros ingin sekali mencekik sahabat laknatnya yang satu ini. “Lo, Ze? Sana gih, nyusulin Bebeb Artemis. Lo nggak mau nyaingin Ares yang udah ngebobol ga
Read more
64. You Drive Me Crazy (21+)
“Open your legs, and I’ll show you heaven.”Karena itu bukan hanya sekedar permintaan, kaki Hera refleks bergeser. Perempuan itu duduk di atas pangkuan dengan punggungnya yang melekat di dada Ikarus. Hera bisa merasakan panas mulai merambat di tengkuk lehernya. Bibir Ikarus yang terasa dingin menyentuh permukaan kulitnya, membuat tubuh perempuan itu seketika bergetar bersamaan dengan kesiap pelan yang meluncur dari bibirnya ketika jemari Ikarus tenggelam di bawah sana.“Akh, Rus…” Tubuh Hera mengejang hebat.Kepalanya bersandar di bahu Ikarus, tubuhnya menggelinjang hebat namun satu tangan Ikarus menahannya dengan melingkarkan tangannya di perut. Hera bisa merasakan tubuhnya memanas seiring dengan gerakan jemari Ikarus di bawah sana.“Rileks, Sayang,” bisik Ikarus sembari mengecupi tengkuk leher Hera.Pria itu menyeringai kecil saat segalanya mulai tak terkendali. Jemarinya bergerak liar, merasakan lembab, basah, sekaligus hampir membuat Ikarus menggila. Sementara satu tangan lainnya
Read more
65. Kejadian Tak Terduga
“Rus… bangun. Udah pagi, nih?” Hera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos hingga sebatas bahu. Hawa dingin yang menyeruak melalui celah jendela membuat perempuan itu sesekali menggigil kedinginan.“Mm…” Ikarus hanya bergumam pelan lalu ia justru mengeratkan dekapannya di perut Hera, seakan tidak rela jika perempuan itu pergi dari sisinya.“Rus…” “Masih ngantuk, Ra.” Ikarus bersuara dengan matanya yang memejam. “Kita baru tidur sejam yang lalu. Kali aja kamu lupa.”“Ya tapi kan nggak enak sama anak-anak. Mereka pasti udah pada di luar kamar. Masa iya kita nggak keluar kamar?” protes Hera dengan bibirnya yang mengerucut.“Mereka pasti tahu dan pasti memaklumi, kok. Namanya juga pengantin baru dan gagal ke Maldives, kan? Diem aja kenapa, sih? Aku masih pengen meluk kamu.”“Astaga! Sejak kapan sih kamu manja begini?” Hera terkekeh. “Nggak geli apa nikahin sahabat sendiri, terus manja kamu tuh… ala-ala cowok bucin gitu.”Ikarus kemudian membuka matanya lalu mengernyit. “Kamu
Read more
66. Bijaknya Mama Bella
“Maaf ya saya jadi mengganggu liburan kalian.” Dokter Kiev tersenyum. “Tapi saya senang sih kalau akhirnya kamu happy gini, Ra. Kayaknya Ikarus harus sering-sering ngajak kamu healing.”“Apa sih, Dok.” Hera terkekeh. “Nggak apa-apa, kok. Lagian saya juga perlu ketemu sama dokter untuk memastikan bagaimana kondisi saya sekarang.”“Setelah melakukan CT scan tadi, saya berharap hasilnya akan segera keluar, Ra. Baru setelah itu kita akan tahu tindakan apa yang harus kita ambil agar kamu bisa segera pulih.”“Tapi itu nggak membahayakan kan, Dok?” sahut Ikarus langsung. “Maksudnya, Hera akan baik-baik saja kan meskipun dia masih sering kambuh sakitnya.”“Sejauh ini dia baik-baik saja, Rus. Tapi untuk lebih jelasnya kita harus menunggu hasil pemeriksaan hari ini. Saya akan berkabar segera jika hasil pemeriksaan itu keluar.”“Baik, Dok. Terima kasih.”Setelah berbincang dengan Dokter Kiev, Hera dan Ikarus memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit. Keduanya berjalan menyusuri lorong yang tampa
Read more
67. Bertemu dengan Dokter Kiev
“Kenapa wajah kamu masam gitu, sih? Ada masalah? Lagi berantem sama Ikarus, ya? Butuh konsultan rumah tangga?”Hera baru saja duduk di kursi yang ada di ruangan Dokter Kiev saat dokter tampan itu sudah memberondonginya dengan banyak pertanyaan. “Dok, sadar!” sungut Hera, yang langsung dibalas gelak tawa Dokter Kiev.“Saya nggak nyangka kalau kamu yang real gini ternyata galak, ya? Padahal waktu kamu amnesia kemarin kamu kalem banget, lho.”“Oh ya… emang bisa begitu ya, Dok?”Dokter Kiev yang tadinya sibuk mengecek rekam medis milik Hera kemudian mendongak dan langsung mengangguk. “Bisa. Karena secara alam bawah sadar kamu, kamu kayak orang baru lahir, Ra. Kamu lagi menyesuaikan karakter pribadi kamu dan bagaimana harus bersikap. Jadi kayak kamu lagi terjebak di tengah-tengah antara kamu pengen jadi Hera yang lemah lembut atau Hera yang galak. Ditambah dengan kamu yang tidak mengenali orang-orang yang ada di sekitar kamu, kan? Makanya saya bilang kalau itu hal wajar banget.”Hera hanya
Read more
68. Back to Bali
“Mama pasti bakalan kangen sama kalian berdua. Saling jaga satu sama lain ya, Bang, Ra. Jangan kerja terus sampai-sampai lupa kalau sekarang udah punya istri, Bang.”Ikarus menerbitkan senyuman. “Nggak dong, Ma. Mana bisa berpaling coba kalau istrinya aja semenggemaskan ini?” Pria itu mencubit pipi Hera. “Yang ada akunya pengen cepat-cepat pulang, Ma.”“Rus! Gombal banget, ya!”“Lho, kan aku bicara jujur. Biar Mama juga tahu kalau kasta gemas di mataku sekarang udah pindah ke kamu.”Bella tergelak. “Kamu bisa gombalin cewek gini siapa yang ngajarin sih, Bang?” “Siapa lagi kalau bukan Bapak King Kairav Leanders?” Ikarus menoleh pada Kairav yang sejak tadi diam di sebelah Bella.“Papa diem ya, Bang!”“Iya, diem-diem menghanyutkan kan, Pa?” cecar pria itu.“Emang Papa kamu ngajarin apa aja sama kamu?”“Rahasia pria dewasa dong, Ma!” kekeh Ikarus. “Udah ah, Ma, Pa. Kami masuk, ya? Lumayan masih ada waktu sambil mau ngopi-ngopi dulu.”“Ya udah, Bang.” Bella kemudian berhambur memeluk Ikar
Read more
69. Ngumpul Bareng
“Welcome back?” Hera menerbitkan senyuman lebar begitu Ikarus membuka apartemen miliknya.Entah sudah berapa lama perempuan itu meninggalkan apartemen miliknya. Rasa-rasanya sudah lama sekali.“Aku kemarin minta orang buat bersihin apartemen kamu.” Ikarus menaruh koper milik mereka ke dekat sofa. “Aku juga minta mereka buat ngisi kulkas. Jadi pas kita sampai di sini, kulkas nggak kosong-kosong banget.”“Seniat itu kamu?” Hera mendecak, lalu menerima angsuran air mineral dingin yang sudah dibuka oleh Ikarus.“Kamu pasti capek banget, kan? Mau makan di luar pasti juga mager. Jadi malam ini aku bakalan—” Belum Ikarus melanjutkan ucapannya, suara ketukan dari depan membuat keduanya menoleh bersamaan. “Biar aku buka. Kamu kalau mau mandi duluan, ya udah mandi aja.”“Oke.”Hera sudah meninggalkan dapur lalu melangkah menuju ke kamarnya, sementara Ikarus bergerak menuju ke depan untuk membukakan pintu.“Res? Ev?”“Hai, Rus!”“Bini gue katanya kangen sama Hera.” Ares mendecak pelan. “Belum ap
Read more
70. Kondisi Rhea
“Sel kankernya telah menyebar ke beberapa bagian organ tubuh lainnya sehingga kondisinya menurun. Satu-satunya cara agar Rhea bisa bertahan adalah dengan melakukan kemoterapi. Hanya saja, Rhea tidak mau dibujuk hanya karena alasan kemoterapi atau tidak hasilnya akan sama. Dia bilang kalau dia akan tetap mati setelah ini.” Dokter Bian menghela napas panjang. “Saya membutuhkan keluarganya untuk membujuk Rhea agar mau melakukannya. Jika tidak kami tidak bisa menjamin jika dia akan bertahan.”“Berapa lama dia bisa bertahan di kondisinya sekarang, Dok?”“Paling lama satu sampai dua bulan. Dan itupun kalau dia nggak tiba-tiba drop lagi.”Kalimat itu masih terngiang-ngiang di benak Hera. Hera tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat mendengar penjelasan Dokter Bian terkait dengan kondisi Rhea. Tubuhnya masih bergetar hebat seiring dengan air matanya yang bercucuran membasahi wajah cantiknya.Beruntungnya Ikarus sudah menariknya ke dalam dekapannya. Memberikan kehangatan sekaligus penguatan
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status