All Chapters of KAU HANCURKAN HATIKU, KUHANCURKAN ISTANAMU: Chapter 31 - Chapter 33
33 Chapters
Bab 31
“Siapa kamu, jangan ikut campur.” Hafsah menepiskan tangan Pram dengan kasar. Kedua matanya melotot lebar, sedangkan Imas beranjak bangkit dan berdiri di belakang Hafsah yang menatap nyalang kearah Pram.“Kenalkan, saya Angkasa Pramudya. Jangan pernah ganggu mereka jika tidak mau berurusan dengan saya.” Tegasnya sambil melangkah menarik lengan Nuri agar mundur menjauh dari Hafsah. Nuri langsung saja mendekati Risa yang masih berdiri terpaku, rasa nyeri pada perutnya kini mulai terasa kembali. Risa meringis kesakitan, tangannya menyentuh lembut pada perutnya yang terluka dan belum sembuh total.“Laki-laki itu yang mbak maksud?” tanya Nuri dengan suara lirih.“Sepertinya iya, Nur. Tapi dia bilang siapa tadi namanya.” Risa menoleh kearah Nuri sambil meringis kesakitan entah kenapa tiba-tiba saja perutnya terasa sakit, padahal tadi baik-baik saja sebelum Imas dan Hafsah datang. Bahkan Risa sudah merasa lebih baik dari beberapa hari yang lalu.“Mau siapapun kau, aku tidak peduli. Jangan ik
Read more
Bab 32
Risa dan Nuri langsung saja diantar pulang oleh Pram ke rumah. Risa jalan dengan perlahan dipapah oleh Nuri, Pram ingin membantu, namun masih sungkan. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, memahami suasana.“Mm, aku harus panggil apa nih, om, mas, pak atau…”“Panggil saya mas Pram saja. Apakah ini rumah mbak Nuri dan mbak Risa?” tanyanya.“Lebih tepatnya rumah mbak Risa. Seharusnya aku masih ikut bapak dan ibu, tapi… mereka justru membenarkan kelakuan mas Azzam yang tidak patut pada mbak Risa.” Jawab Nuri dengan ekspresi wajah sendu.“Kok malah curhat, kepala mbak pusing, masuk yuk.” Ajak Risa.Pram yang mendengar ungkapan Nuri mengerutkan keningnya heran, ia belum memahami situasinya. Meskipun tadi ia sedikit menyimpulkan ketika kejadian di lapak milik Risa.“Masuk, mas Pram.” Ucap Nuri dan Risa serentak.“Oh ya, tunggu sebentar, saya terima telepon dahulu.” Jawabnya sambil merogoh saku celananya. Pram sedikit menjauh ketika Risa dan Nuri membuka pintu dengan lebar, ia menghubungi beb
Read more
Bab 33
“Ada apa ini, kenapa ibu dan Imas terus saja berkelahi setiap hari, memangnya kalian berdua ini tidak bisa akur sehari saja?” tanya pak Harjo sambil memegangi kepalanya yang terasa nyut-nyutan, lalu pak Harjo memegangi bagian dada kirinya yang terasa nyeri sekali.“Aku juga tidak habis pikir dengan ibu, apa bedanya Imas dengan Risa. Mereka sama-sama menantu ibu dan melahirkan cucu-cucu ibu. Seharusnya sikap ibu tidak bisa jomplang seperti ini dong, bahkan ibu dulu sangat peduli dengan Melisa dan Azkira, lalu kenapa ibu tidak bisa bersikap sama kepada Azka?” Azzam mulai terpancing emosi atas sikap Hafsah akhir-akhir ini.“Kau lupa, kalau Melisa dan Azkira bukan anak hasil curian. Lagian yakin sekali jika anak itu darah dagingmu, anaknya yang lain saja bapaknya gak jelas. Kau terlalu bodoh dan naif, Zam.” Sahut Hafsah sangat menohok sekali yang membuat amarah Imas semakin membludak.“Jangan fitnah, bu. Ita dan Lina ada bapaknya, mereka memiliki orang tua yang jelas. Bapaknya aja yang ga
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status