Semua Bab Dikhianati Suami, Dipertemukan dengan Pria Sejati : Bab 11 - Bab 20
36 Bab
Bab 11 (Pria Angkuh)
“Baiklah, aku setuju dengan syarat yang kau inginkan.” Ucap Darel sesaat sebelum dirinya keluar dari kamar. Zola menarik napas dalam-dalam, lalu merebahkan tubuhnya pada kasur. suasana hatinya berubah bahagia saat mendengar Darel menerima tawarannya. syarat yang diberikan Zola tidaklah mudah. Ia sangat begitu mengenal Darel. Pria itu begitu menjunjung tinggi martabat dan harga dirinya. selalu pamer tentang pekerjaan dan status sosialnya. sekarang, jabatannya sudah turun drastis. entah apa yang akan ia lakukan kedepannya agar bisa kembali menjadi GM kembali. Tapi, Zola tidak ingin banyak berpikir. yang harus ia lakukan saat ini adalah beristirahat sejenak dan kembali lagi melakukan aktifitas seperti biasa, besok tentunya. *** Keesokan harinya, Zola kembali memulai aktifitas sehari-hari. sarapan bersama dengan suami dan mertuanya, menjadi rutinitas hariannya. “Kalian akan berangkat bersama?” Dessy mengawali pembicaraan. suasana yang terlalu kaku membuat Dessy semakin penasaran denga
Baca selengkapnya
Bab 12 ( Karena Kau Payah)
Edgar membuang napas kasar ke udara. Tatapannya kembali pada Zola yang masih setia duduk di hadapannya.Ia pikir, wanita ini akan memohon agar bisa bekerja sama dengan Travel Agency yang dimilikinya. Namun, sepertinya pemikirannya salah besar. “Anda terlalu sensitif, saya hanya baru mengatakan pointnya. Tapi, anda sudah tersinggung.” Zola menarik napas panjang, lalu berkata “Maaf atas sikap saya, tapi seperti yang anda katakan. Sepertinya Hotel kami tidak memiliki standarisasi yang anda inginkan!” Edgar melambaikan tangannya pada seorang waiters. Seperti tidak memperdulikan ucapan Zola. “Kita bicara lagi, setelah memesan minuman.” Tanpa melihat daftar menu, Zola nampak begitu malas-malasan dan hanya memesan kopi Gayo kesukaannya. “Anda penikmat kopi?” tanya Edgar. Zola mengangguk mengiyakan tanpa menjawabnya. Saat Edgar mengalihkan pandangannya ke arah lain, diam-diam Zola mengamati wajah pria berwajah tampan itu. Hidung mancung, bibir sedikit tebal dan manik hitam seperti burun
Baca selengkapnya
Bab 13 ( Kau Cantik, Zola)
Bab 13 Zola menepikan mobilnya tidak jauh dari area Cafe tempat janjiannya. Ia bergegas turun dari mobil, saat melihat bagian kap mesin mobil mengeluarkan asap lumayan banyak. “Apa yang terjadi?” Zola merasa kebingungan. walaupun jalanan ramai dilewati dengan kendaraan, tapi tak satupun dari mereka yang berniat membantu Zola. saat akan menelepon Darel, sebuah mobil keluaran terbaru barwarna hitam berhenti tepat di depan mobilnya. “Butuh bantuan?” Zola membulatkan matanya, tak menyangka jika pemilik mobil tersebut adalah Edgar. Pria berwajah tampan sekaligus datar itu, nampak jelas menatapnya dengan tatapan yang Zola sendiri tidak dapat mengartikan hal itu. “Ya, aku bingung. Biasanya juga tidak pernah kejadian seperti ini. tapi, tenang saja aku sudah mencoba menghubungi suamiku. mungkin sebentar lagi, ia akan datang.” Sahut Zola, walaupun teleponnya belum terhubung dengan Darel. entah mengapa pria itu tidak langsung menjawab panggilannya. walau sebenarnya Zola sendiri berencana un
Baca selengkapnya
Bab 14 ( Hilangnya Harga Diri )
Darel segera masuk ke dalam rumah megah di kawasan perumahan elit. setelah mendapat kabar bahwa Rosa sakit, pria itu tanpa pikir panjang pergi meninggalkan Hotel dan tidak memperdulikan ponselnya yang terus saja berdering. Saat ia tengah menyetir mobil. mungkin saja, itu hanyalah karyawan hotel yang meminta bantuan, pikirnya. “Rosa!” teriaknya, sambil terus melangkahkan kakinya menuju pada kamar Rosa yang terdapat di lantai dua. “Ros-” ucapannya tertahan saat melihat wanita berambut sebahu itu tengah duduk di tepi kasur. Rosa terlihat begitu indah dipandang. Lingerie seksi berwarna merah menyala itu, nampak begitu cocok ia kenakan. Darel meneguk ludahnya berulang kali, menahan sesuatu yang siap meledak dalam dirinya. Rosa sengaja melebarkan kakinya, agar paha mulus wanita itu nampak jelas di hadapan Darel. “Aku sakit, sayang.” Rosa memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulutnya. membuat gerakan memasukkan, mengeluarkan dan menjilati jarinya sendiri. seperti seseorang yang tengah men
Baca selengkapnya
Bab 15 ( Pria Egois)
Zola hanya dapat pasrah, saat mobil yang dikendarai Edgar, memasuki area halaman Hotel miliknya. “Apa kau berharap agar aku membukakan pintu mobil?” Zola menggeleng, sebelum ia keluar dari mobil. wanita berwajah cantik itu berusaha untuk bersikap sedikit sopan dengan berterima kasih pada Edgar. ya, walaupun hatinya masih kesal dengan tingkah Edgar yang hampir saja menurunkannya di tempat yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Zola. saat akan melangkahkan kakinya menjauh dari mobil Edgar, telinganya mendengar pintu mobil yang ditutup lumayan keras. Zola menolehkan kepalanya,menatap tak percaya saat Edgar nampak ikut turun dari mobil. “Seharusnya kau basa-basi padaku, untuk bisa melihat fasilitas Hotel ini.” Kata Edgar, pria itu kini sudah berada di samping tubuh Zola. Zola tidak mungkin bisa menolak permintaan Edgar, jika ia tidak ingin dilabeli sebagai wanita sombong dan tidak tahu cara berterima kasih. Zola hanya mampu tersenyum tanpa berkata-kata. Ia mengisyaratkan agar
Baca selengkapnya
Bab 16 ( Kenapa harus aku?)
Edgar mengedarkan pandangannya, menatap tiap benda yang berada dalam ruangan kerja Zola. Ia duduk dengan santai, tanpa memperdulikan tatapan aneh Zola dan juga Isa yang berada di hadapannya. “Apa kita harus bicara saat ada orang ini?” dagu Edgar sedikit maju kedepan, menunjuk ke arah Isa. “Tentu saja, karena Isa adalah GM di Hotel ini. kehadirannya sangatlah penting.” Sahut Zola sambil tersenyum menatap wajah Edgar yang terlihat sekali tidak menyukai kehadiran Isa. “Apa sudah ada kesepakatan bersama?” Isa melemparkan pertanyaan itu pada Zola. karena merasa Edgar tidak menyukainya, Isa terpaksa menanyakan hal itu pada Zola. “Bukankah GM di Hotel ini, suamimu sendiri?” Edgar begitu penasaran soal jabatan yang tiba-tiba saja sudah berubah. Isa dan Zola saling bertatap muka, lalu kembali memfokuskan pandangannya pada Edgar. “Sudah, tidak lagi. tapi anda tenang saja, Isa sudah sangat mahir dalam urusan perhotelan. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.” Sebelum Edgar kembal
Baca selengkapnya
Bab 17 ( Berjuang Sendiri)
Darel hendak bersuara, namun Zola kembali mengutarakan isi hatinya. "Haruskah aku yang menjadi kedua, diantara hubungan terlarang kalian selama ini?" Zola bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan ke arah jendela ruangan. menatap ke bawah, dimana lalu lalang kendaraan terlihat begitu jelas dari atas. "Kenapa harus aku? jika memang dari dulu kau begitu mencintai mantan sahabatku itu, harusnya kita tidak menikah. kau bebas memilih kehidupan mu, tanpa kasihan padaku, Darel Mananta!"Darel memejamkan matanya, mengingat masa lalu mereka. ia tidak menyangkal, kalau dulu pernah memiliki hubungan dengan Rosa, sebelum kenal dengan Zola. "Aku ingin kita cerai, jika kau tidak ingin. aku akan menggugat sendiri ke Pengadilan!" “Zol-”“Aku tidak sanggup, jika membayangkan kau pernah melakukan hal menjijikkan itu. kau sudah menorehkan luka pada hatiku, entah kapan luka ini akan sembuh.” Zola menghembuskan napas kasarnya, lalu kembali duduk di kursi kebesarannya. menatap dingin wajah Darel yang
Baca selengkapnya
Bab 18( Playing Victim)
Zola Maharani memenuhi permintaan Rosa. kini, wanita cantik itu terlihat duduk satu meja dengan wanita yang tidak lain adalah Rosa. “Aku pikir, kau tidak akan datang menemui ku,” kata Rosa dengan sikap yang terlihat biasa saja. tidak ada rasa bersalah sedikitpun terpancar dari wajahnya. “sebenarnya, aku berharap hubungan antara aku dan juga Darel tidak akan pernah terbongkar. tapi, sepertinya takdir Tuhan lebih indah dari perkiraan ku. sepertinya, kita sudah impas. dulu,kau mengambil Darel dan sekarang giliranmu untuk mengikhlaskan semuanya.” Zola tidak bereaksi. wanita itu, masih diam saja mendengarkan perkataan yang keluar dari bibir Rosa. “Semenjak kalian pacaran, aku seperti orang asing yang terlupakan. selalu berada dalam bayang-bayangmu, membuatku begitu muak dan ingin sekali berteriak lantang dan berkata kalau aku begitu membencimu, Zola! setiap orang yang berusaha mendekatimu, menjadikan aku sebagai batu loncatan sementara dan jika sudah bisa berteman denganmu, pasti aku dil
Baca selengkapnya
Bab 19 ( Viral )
“Jaga mulutmu kalau bicara, Zola! aku bukanlah wanita murahan yang seperti kau tuduhkan. Lagi pula, aku hanya mengambil sesuatu yang sudah kau rebut. disini, orang yang playing Victim itu, kau sendiri. Jadi, jangan memutar balikkan fakta!” Sudut bibir kiri Zola, tertarik keatas, sehingga membentuk sebuah seringai merendahkan. hal itu, kian membuat dunia Rosa seolah-olah runtuh seketika. Ia sungguh tidak percaya, Zola sekarang benar-benar bermental baja. Tidak takut sedikitpun dengan berbagai macam kata-kata pahit yang keluar dari mulutnya. saat akan mengucapkan sesuatu, Rosa membaca arah pandang Zola yang menatap sekitarnya. Rosa menertawai dirinya sendiri. ia baru sadar, saat ini meja yang ditempatinya menjadi sasaran empuk para wartawan dadakan yang saat ini tengah merekam pembicaraan antara dirinya dan Zola. “Kau sengaja?” Rosa ingin sekali menjambak rambut wanita yang kini tengah menikmati minuman pesanannya. Zola meletakkan gelasnya, lalu menggeleng cepat berusaha untuk untu
Baca selengkapnya
Bab 20 ( Jajan di Luar)
Dessy menyeka air matanya, lalu menoleh menatap wajah Zola. “Maafkan orang tua yang tidak dapat membimbing anaknya menjadi suami yang baik untukmu. Kau harus tahu, mama benar-benar kecewa dengan Darel. Tapi, disisi lain, mama juga tidak bisa mengawasi apa yang dilakukan Darel diluaran sana,” Dessy menghela napas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan-lahan, sambil terus melanjutkan perkataannya. “Keputusan ada padamu, Zola. mungkin kesalahan sekecil apapun, dapat dimaklumi, tapi ini perselingkuhan. Mama tidak akan pernah bisa membayangkan jika berada di posisimu. Mama juga tidak akan pernah mempengaruhi keputusan yang nantinya akan kau buat. kau boleh menyerah atau mempertahankan gelar sebagai istri Darel. renungkan, tanpa merasa bersalah pada mama. Karena mama tidak ingin, kehadiranku mempengaruhi keputusanmu.” Dessy meraih tubuh mungil menantunya itu, kedalam pelukannya. “Jangan menyerah begitu cepat, jika gagal dalam kehidupan yang kau jalani saat ini. yakinlah, Tuhan memil
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status