Semua Bab Dikhianati Suami, Dipertemukan dengan Pria Sejati : Bab 31 - Bab 36
36 Bab
Bab 31 ( Drama Murahan)
“Jangan mimpi!” Zola mendengus kasar, berbalik menatap ke arah kolam renang, memunggungi Edgar yang masih setia menatapnya. “Kau belum menjawab pertanyaan ku,” Edgar melangkahkan kakinya mendekat pada Zola dan berdiri tepat di samping wanita itu. Zola memejamkan matanya, mengingat kejadian pagi tadi. “Aku benci padamu, dan tidak ingin bertemu lagi denganmu. tapi, dengan bangganya kau datang kian memperburuk keadaan. lalu, kau mempertanyakan hal yang sama sekali tidak aku mengerti.” Zola menoleh, melihat ke samping. tepat disaat itu, Edgar juga melakukan hal yang sama dan membuat tatapan keduanya terkunci. “Mungkin kau lupa, tapi akan aku ingatkan kejadian beberapa tahun lalu. dimana ada seorang gadis berponi hampir saja tenggelam dan menangis karena boneka kura-kuranya yang berukuran mini, hilang.” Zola membelalakkan matanya, tidak percaya bahwa Edgar mengetahui cerita masa lalunya yang sudah ia pendam lama, tanpa sepengetahuan orang tuanya. melihat ekspresi wajah Zola yang begit
Baca selengkapnya
Bab 32 ( Sebatas Menantu )
Setelah membuat suasana semakin tegang, Edgar memutuskan untuk duduk di kursi yang berada di samping pintu keluar ruang operasi. Pria tampan itu nampak melipat tangan kepada, duduknya seperti patung, tatapannya lurus mengunci orang-orang yang kini pasti tengah menilainya sebagai pria berperilaku buruk. “Zola, kita perlu bicara.” Tegas Darel, berusaha untuk tenang walaupun dadanya bergemuruh ingin meluapkan kekesalannya pada Edgar yang bertindak seperti suami Zola. mendengar hal itu, membuat Edgar menatap wajah Zola yang masih tampak tenang. wanita itu terlihat menggeleng pelan, berusaha untuk menolak dengan menekan egonya. “Lebih baik, kita tetap disini. Mama membutuhkan support system dan doa kita bersama, jadi tolong bersikaplah layaknya seorang manusia, kali ini saja Darel. dan tolong nasehati kekasihmu itu, untuk tidak melakukan apapun. cukup diam saja, paham?” Darel seperti terhipnotis oleh kata-kata Zola. pria yang tampak tak terurus itu, mengangguk pasrah. Zola sedikit iba de
Baca selengkapnya
Bab 33 ( Gantungan Kunci berbentuk Kura-kuraa)
Angin malam berhembus lembut sekaligus menghasilkan udara dingin yang begitu terasa menusuk ke kulit putih Zola. wanita itu, kini tengah duduk di taman Rumah Sakit. aroma khas Rumah Sakit, sedikit membuatnya kewalahan, entah mengapa perutnya terasa begitu mual mencium wangi obat-obatan. Zola mendekap erat tubuhnya dengan kedua tangannya. saat datang ke Rumah Sakit, ia lupa mengenakan pakaian tebal. yang digunakannya saat ini hanyalah kaos lengan pendek dan celana kulot panjang. Batin Zola saat ini, begitu terluka karena sikap Darel yang sudah begitu keterlaluan. untuk luka yang diberikan oleh Darel, soal perselingkuhannya dengan Rosa, mungkin akan hilang dengan berlalunya waktu. Namun, ini soal Dessy, wanita paruh baya yang tengah berjuang melawan penyakitnya, harus terluka karena sikap Darel sendiri, anak yang sudah dilahirkan oleh Dessy. tak dapat dibayangkan, bagaimana perasaan Dessy saat harus berdebat dengan darah dagingnya sendiri. tentu saja, wanita itu sakit hati. “Sudah cukup
Baca selengkapnya
Bab 34 ( Pria Penyakitan)
Keesokan harinya, Zola datang bersama dengan Nadia ke Rumah Sakit. Zola sengaja membawa bubur kacang hijau kesukaan Dessy. “Bagaimana keadaan mama?” tanya Zola saat keduanya sudah berada di kamar pasien tempat Dessy dirawat. Dessy nampak begitu pucat, wanita paruh baya itu hanya menggeleng lemah tanpa menjawab pertanyaan Zola. “Jangan terlalu banyak berpikir, anda pasti akan sembuh dan pulang kembali ke rumah.” Dania mencoba untuk memahami perasaan besannya itu. Dessy mengalihkan pandangannya pada Dania, hatinya begitu terenyuh melihat kedatangan ibu Zola ini. walaupun mereka tidak dekat, karena faktor ketidak setujuan Daries pada pernikahan Zola dan Darel, sejak awal bertemu dengan Dania, Dessy sudah tahu jika wanita yang seumuran dengannya itu berhati baik.Zola menatap sekeliling ruangan tempat Dessy dirawat, dan ia tidak menemukan keberadaan Darel maupun Rosa. seperti bisa menebak pikiran Zola, Dessy meraih tangan menantunya itu.“Mereka sudah pulang. Mama jijik berhadapan denga
Baca selengkapnya
Bab 35 ( Berhak untuk Bahagia)
Daries Joyokusumo menatap sekeliling rumahnya yang terasa begitu sepi. biasanya, ia akan disambut dengan senyum manis istri tercintanya. Daries sengaja tidak memberikan kabar kepulangannya, untuk memberikan kejutan pada wanita yang amat ia cintai itu. “Dimana istriku?” tanya Daries pada salah satu maid. “Pagi-pagi sekali, Nyonya sudah pergi bersama dengan nona Zola.” Jawab wanita paruh baya yang biasa ditugaskan di bagian dapur. “Zola, pulang?” Wanita itu, mengangguk mengiyakan. “Sejak kapan?” “Sudah tiga hari, ini Tuan.” Daries manggut-manggut, lalu pergi meninggalkan wanita itu tanpa bertanya lagi. pasti ada sesuatu yang terjadi, karena tidak mungkin Zola bisa bermalam berhari-hari di rumah ini. Jika tidak terjadi sesuatu yang benar-benar mendesak. Daries merogoh ponselnya, lalu mencoba untuk menghubungi nomor telepon Dania. saat ini, ia membutuhkan sebuah penjelasan, tentang hal yang terjadi pada Zola. dan tidak butuh waktu lama, panggilannya sudah terhubung dengan istrinya.
Baca selengkapnya
Bab 36 ( Harus Menikah, Lagi)
Walaupun masih berharap untuk tetap berada di Rumah Sakit, namun Zola harus menyampingkan keinginannya itu. Ia tidak bisa terus-terusan berada di sini, karena situasi yang tidak memungkinkan. bisa saja, Rosa dan Darel datang dan itu akan membuat suasananya semakin tak nyaman. Kali ini, Zola hanya bisa pasrah pada perawat yang ditugaskan untuk menjaga Dessy.Dan disinilah Zola saat ini, ia dan Dania sudah berada di halaman rumah. keduanya baru saja turun dari mobil. “Dari mana kalian?” Zola dan Dania disambut dengan senyum hangat Daries yang tengah duduk santai di ruang tamu. “Ay-” ucapan Zola terpotong saat pandangannya tertuju pada pria yang duduk di samping Daries. “Hai Zola,” sapa Edgar dengan senyum tipisnya.“Edgar, apa yang kau lakukan disini?” Zola tak mampu menahan rasa penasarannya. untuk apa, pria ini datang ke rumahnya.“Zola, duduklah dulu.” Tekan ayahnya yang tampak tidak suka dengan respon Zola saat menyadari keberadaan Edgar.Zola memanyunkan bibirnya, sedikit kesal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status