Semua Bab Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan: Bab 21 - Bab 30
65 Bab
Ditentang Kembaran
“Apa?”Semua orang terkejut mendengar apa yang baru saja dikatakan Dharu.“Dharu!” Dhira sangat syok mendengar apa yang dikatakan saudara kembarnya itu.“Kalian tidak sedang bercanda, kan?” tanya sang mama yang sangat syok mendengar putranya tiba-tiba mau menikah.“Mama pernah bilang ingin melihatku segera menikah. Jadi sekarang aku kabulkan. Aku akan menikah, tapi dengan Briana,” jawab Dharu meyakinkan sambil menggenggam telapak tangan Briana.Briana awalnya terkejut karena Dharu meraih telapak tangannya. Dia pun berusaha tenang karena merasa jika keluarga Dharu sepertinya tak menyukai dirinya.“Banyak wanita lain, kenapa harus dia?” Dhira langsung tak terima, bahkan bicara sambil menunjuk ke Briana.Renata dan Evan terkejut melihat Dhira marah. Evan pun meminta agar Dhira tenang mendengarkan penjelasan sang kakak.“Kalian benar-benar yakin ingin menikah? Bukankah dia ....” Renata bicara dengan lemah lembut ke putranya karena tahu bagaimana sifat Dharu.“Aku sangat yakin ingin menika
Baca selengkapnya
Seperti Pembantu
“Keluarganya tak menyukai. Oh bukan, adik kembarnya tak menyukaiku.”Medha mengerutkan alis mendengar ucapan Briana. Dia menoleh ke sahabatnya itu yang kini sedang duduk sambil memeluk bantal.“Kamu ini bicara apa?” tanya Medha lantas menepuk mask yang ada di wajah.Briana menatap Medha yang baru saja memakai masker, lantas mendengkus kasar sambil mengubah posisi duduk.“Mamanya sangat baik, ayahnya biasa saja, tapi kembarannya sangat jutek. Dia sepertinya membenciku karena aku pernah membuat kakaknya patah hati,” ujar Briana mendadak mencemaskan hal itu.Medha mendekat ke Briana sambil menepuk-nepuk masker yang ada di wajah. Dia duduk di samping sahabatnya itu, lantas menatap Briana yang terlihat kesal.“Ya, seharusnya kamu memaklumi. Bukankah kamu pernah bilang kalau kembaran Dharu itu memang sangat protektif ke pria itu?” tanya Medha.“Iya, tapi entah kenapa aku tetap saja kesal.”“Kenapa harus kesal kalau pernikahanmu hanya sandiwara?” tanya Medha keheranan.Bukankah seharusnya Br
Baca selengkapnya
Membujuk Kembaran
“Kenapa kamu harus menikahi wanita itu?”Dhira langsung menatap tak senang saat Dharu masuk kamar.“Biar aku jelaskan,” ucap Dharu sambil mendekat ke Dhira yang ada di atas ranjang.“Apa sih? Kamu tuh kenapa masih saja menyukai wanita itu? Kamu tahu sendiri, dia itu sudah membuangmu demi pria lain, bagaimana bisa sekarang kamu malah mau menikahinya? Aku tidak rela!” Dhira akan terus memprotes keputusan sang kakak.Dharu selalu sabar menghadapi kembarannya yang memang labil dan mudah emosi. Dharu menarik tangan Dhira, kemudian menggenggamnya erat.Dharu sendiri tak pernah sama sekali marah dengan segala sikap protektif Dhira kepadanya karena dia tahu jika itu hanya bentuk kepedulian dan kasih sayang sang adik kepadanya.“Dia memang membuangku, tapi aku tidak pernah sekalipun bisa membuangnya, Dhira.” Dharu bicara dengan lembut ke sang adik.Dhira menatap kesal, kenapa sang kakak harus sebaik itu.“Tapi tetap saja, Dharu. Masa jutaan wanita di negara ini, tak ada yang bisa membuatmu me
Baca selengkapnya
Pengakuan Briana
Briana masuk ke ruangan untuk konferensi pers. Di sana awak media langsung mengambil foto Briana.Konferensi pers itu sengaja dilakukan tak secara live hanya untuk berjaga-jaga hal yang tak diinginkan saat konferensi berlangsung.Acara itu dibuka dengan sambutan, sebelum kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.“Beberapa bulan lalu perusahaan Anda dikabarkan bangkrut, bahkan sampai diambil alih perusahaan lain, belum lagi aset berharga juga ikut disita, apa sekarang Anda memang mendapatkannya kembali sehingga sekarang bisa ada di sini?” tanya salah satu awak media mengawali pertanyaan.Briana berdeham sebelum kemudian mendekat ke mic yang ada di meja. Dia pun mulai menjelaskan.“Sebelumnya saya ingin minta maaf ke semua orang yang terlibat dalam masalah yang sudah saya buat sebelumnya. Itu termasuk para pemegang saham juga sahabatku, Medha. Yang sudah membantuku meyakinkan semua orang soal kebangkrutan perusahaanku,” ujar Briana memang berencana membongkar yang direncanakannya ag
Baca selengkapnya
Pulang
Briana pulang ke rumah milik keluarga. Rumah yang ditinggal sejak dia menikah, lalu tak pernah dijamah semenjak ayahnya meninggal demi sandiwara yang sedang dijalankan.Saat baru saja turun dari mobil, pelayan yang menjaga rumah itu sudah menyambut di depan rumah. Mereka senang karena akhirnya Briana pulang.“Selamat kembali ke rumah, Nona.”Pelayan paruh baya yang sudah bekerja di sana selama belasan tahun, langsung menyambut Briana penuh suka cita.Briana memeluk wanita yang sudah merawatnya sejak remaja sampai dewasa. Dia sangat bahagia akhirnya bisa berkumpul dengan orang-orang yang menyayanginya.“Aku rindu kalian, Bi.” Briana memeluk erat.Medha hampir menangis karena melihat suasana haru itu. Pelayan lain juga ikut bahagia sampai ingin menangis.“Kami sudah masak masakan Anda saat tahu akan pulang,” ucap wanita paruh baya itu setelah melepas pelukan.Briana menganggukkan kepala. Dia menggandeng Medha agar masuk bersamanya.“Makanlah bersamaku. Meja ini terlalu besar untuk aku y
Baca selengkapnya
Dianggap Sandiwara
Sore itu, mantan mertua dan mantan adik ipar Briana sedang santai di ruang keluarga sambil menonton tayangan televisi, hingga mereka melihat Hot News yang sedang ditayangkan.“Ap-apa maksudnya itu?” Mirna sangat terkejut melihat berita yang sedang ditayangkan.Rani—adik Farhan juga sangat syok saat melihat pengakuan Briana soal kebangkrutan perusahaan beberapa bulan lalu.Rani sampai mengganti channel, ternyata beberapa saluran berita memang sedang menyiarkan berita yang sama.“Apa dia sebenarnya mempermainkan kita?” Mirna sangat emosi karena Briana membohongi mereka.Rani menggigit bibir bawahnya. Dia mendadak menyesal saat tahu kalau Briana ternyata masih kaya. Andai tahu sandiwara itu, pasti Rani akan berusaha bersikap baik.“Apa jangan-jangan ini hanya sandiwara, Ma? Biar kita menyesal saja gitu.”Rani mencoba mengelak dari rasa menyesal dengan menganggap jika konferensi pers itu hanya sandiwara saja.“Bisa saja dia berpura-pura seperti itu agar kita menerimanya kembali. Dia mungk
Baca selengkapnya
Hadiah Dari Dharu
Briana sangat terkejut dan tak menyangka dengan apa yang dilihat. Dia melangkah perlahan menuruni anak tangga sambil memandang ke arah ruang tengah.Buket bunga besar dibawa masuk kurir dibantu pelayannya. Tak hanya itu, ada pula beberapa buket lagi yang membuat Briana melongo.“Siapa yang mengirimnya?” tanya Briana keheranan.Kurir yang mengirim meminta tanda terima dari Briana, lantas memberikan sebuah paper bag besar.Briana benar-benar bingung karena tak ada yang menghubungi dan bilang kalau mau mengirim barang. Dia menerima paper bag berisi sebuah kotak besar, lantas mengambil kartu ucapan yang ada di buket bunga besar.Briana membuka kartu itu dan membaca tulisan di dalamnya.‘Selamat atas keberhasilan membuat orang tertipu. Juga selamat atas kembalinya ke perusahaan. Andharu.’Briana melongo melihat nama yang tertera, hingga dia menggelengkan kepala.Briana memandang satu persatu buket yang dikirim. Lily, bunga yang sangat disukainya dan pria itu masih ingat apa yang disukainya.
Baca selengkapnya
Membuka Jalan Balas Dendam
Briana memandang jalanan yang mereka lewati. Sudah lama semenjak Farhan menjaga jarak darinya, Briana tak pernah melihat hinar-binar meriahnya pesta karena mantan suaminya tak mau mengajaknya.Sekarang, pesta pertama setelah bercerai akan didatanginya dengan pria yang pernah ada di hidupnya, pria yang pernah dipatahkan hatinya tapi masih berusaha menerimanya, apa Briana mimpi?Briana memandang Dharu yang sedang menyetir, hingga dia buru-buru memalingkan muka saat melihat gerakan mata pria itu.“Ada yang ingin kamu katakan?” tanya Dharu sepertinya menyadari jika sedang ditatap Briana.Briana salah tingkah mendengar pertanyaan pria itu. Dia duduk sambil menatap lurus ke depan lantas menjawab, “Tidak.”Dharu menoleh sekilas ke Briana, ada senyum kecil di wajah pria itu saat melihat mantan kekasihnya.Mereka sampai di pesta yang dimaksud Dharu. Pesta yang diadakan di sebuah hotel itu terlihat ramai tamu yang mulai berdatangan.Dharu turun lebih dahulu, lantas membuka pintu mobil untuk Bri
Baca selengkapnya
Membuat Panas
Farhan datang ke pesta bersama Litta. Dia sedang berbincang dengan pengusaha lain untuk mencari muka seperti biasa.“Apa dia akan jadi calon istrimu?” tanya rekan bisnis Farhan.“Tentu saja. Kamu pasti sudah tahu siapa dia,” jawab Farhan penuh rasa bangga.Litta terus memulas senyum sambil merangkul lengan Farhan ketika menemani pria itu bicara dengan rekan bisnis.“Seleramu memang sangat tinggi dan tentunya tidak salah pilih,” ucap rekan bisnis Farhan memuji lagi.Farhan menoleh Litta penuh rasa bangga karena memang memilih wanita dari keluarga kaya dan berpengaruh.“Bukankah itu mantan istrimu?” tanya rekan bisnis Farhan sambil menujuk ke arah Briana dan Dharu.Farhan dan Litta menoleh, hingga mereka terkejut saat melihat Briana bersama Dharu.“Kenapa dia bisa datang di pesta ini? Bukankah pesta ini hanya untuk kalangan elit?” tanya Litta terlihat tak senang saat melihat Briana di sana.Farhan tak menjawab pertanyaan Litta. Dia mulai cemas karena Dharu tetap bersama Briana meski sud
Baca selengkapnya
Balas Dendam Dimulai
Benar apa yang dikatakan Dharu, saat Chris menyukai Briana yang memakai hasil karyanya, wanita itu kini jadi bintang di pesta.Bahkan Briana diundang ke panggung untuk memperlihatkan keindahan maha karya Chris yang melekat indah di tubuh wanita itu.Demi menjadi pusat perhatian agar bisa membuat mantan suaminya menyesal, tentu saja Briana tak keberatan sekali saat dijadikan model dadakan oleh Chris.“Beberapa waktu lalu, ada beberapa klienku yang meragukan hasil karyaku karena penilaian negatif dari salah satu pemesan yang ternyata salah ukuran. Tapi berkatmu, sepertinya aku akan mendapat kepercayaan lagi. Terima kasih.”Chris dengan gemulai menggenggam tangan Briana, menyentuh jari-jari lentik wanita itu.“Dengan senang hati,” balas Briana sopan.“Aku akan memberimu hadiah. Berikan alamatmu dan aku akan mengirimkannya ke sana,” ucap Chris sambil siap mencatat alamat Briana.Briana menoleh Dharu seolah ingin minta pendapat pria itu. Briana melihat Dharu menganggukkan kepala, sehingga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status