Semua Bab Hantaran Lebaran: Bab 21 - Bab 24
24 Bab
Bab 21
"Pa! Papa!" pekik Dita seraya berlari menuju teras. Perempuan yang mengenakan setelan rayon itu tengah mencari suaminya. Dia hendak memberikan kabar bahagia untuk mereka. Dia menoleh kanan dan kiri. Namun lelaki yang ia cari belum jua ia temukan. "Di mana sih?" Dita menghentakkan kaki, kesal karena tak menemukan seseorang yang dicari. "Papa!" panggil Dita untuk kesekian kalinya. Namun lagi-lagi ia harus menelan kekecewaan karena Seno tak jua mendengar panggilannya. Dita melangkah meninggalkan teras depan. Sembari memanggil nama Seno, ia berjalan menuju teras belakang. Dia berharap dapat menemukan suaminya di sana. Perempuan itu tak sabar untuk menceritakan kabar bahagia pada suaminya. "Ya ampun, dari tadi aku manggil, tapi kamu gak denger?" Dita menyilangkan kedua tangan di dada. Netranya menetap tajam lelaki yang tengah duduk sambil membaca koran. Seno memang lebih menyukai membaca koran dari pada berselancar di media sosial. Baginya membaca koran sambil menikmati segelas kopi
Baca selengkapnya
Bab 22
"Ratna, ngapain kamu ke sini? Jadi pelayan kamu?" tanya Dita dengan mata menata tajam ke arahku. "Bu Dita, kenal dengan menantu saya?"Seketika kami menoleh ke arah yang sama. Ayah melangkah mendekat dengan senyum yang tak pernah pudar. Ya, semenjak kami tinggal di sini, ayah terlihat bahagia. Tidak ada sorot kekecewaan yang pernah nampak di netranya. "Me--menantu, maksud Bapak bagaimana ya?" tanya Mbak Dita terbata. Raut wajah kakak iparku mendadak pucat. Keangkuhan yang sejak tadi nampak hilang dalam sekejap. Kini hanya tersisa ketakutan. "Bima itu anak kandung saya. Dan Ratna menantu saya.""A--apa!"Mbak Dita terdiam seketika. Dia terus menatapku dan Mas Bima bergantian. Seolah tak percaya dengan ucapan ayah. "Bapak yakin? Setahu saya Bima itu yatim piatu?""Yakin. Itu hanya kesalahpahaman saja.""Pa ...." Mbak Dita menarik tangan Mas Seno yang sedari diam membisu. "Kenapa jadi begini?" Mas Seno diam, hanya gelengan kepala yang menggambarkan jawaban dari pertanyaan itu. Mbak
Baca selengkapnya
Bab 23
"Adik ipar? Aku gak salah dengar kan, Mbak?" Aku melepas tangan yang melingkar di perut. "Ya enggaklah. Kamu kan adiknya Mas Seno. Jelas adikku juga."Aku tersenyum datar lalu menggeleng pelan. Bahkan aku ingin tertawa mendengar perkataannya. Dulu saat aku tak punya jangankan peluk, memanggil dengan intonasi lembut saja tak pernah. Namun sekarang sikapnya berubah 180 derajat. Harta dan kekayaan dapat mengubah watak dan sifat seseorang, seperti Mbak Dita. "Kamu dari mana, Rat?" tanyanya dengan mata fokus menatap katung plastik di tangan kiriku. "Dari toko alat dan bahan jahit." Aku melangkah menuju sofa berwarna merah bata yang terletak tak jauh dari pintu utama. "Duduk, Mbak!" pintaku pada perempuan yang masih mematung di dekat pintu. Mbak Dita segera menjatuhkan bobot di sofa panjang tak jauh dari tempatku duduk. Perempuan yang seumuran denganku itu terus mengawasi setiap inci rumah ini. Dia begitu kagum dengan interior rumah ayah. "Ada perlu apa Mbak Dita datang kemari?" tanyak
Baca selengkapnya
Bab 24
"Siapa, Mas?"Mas Bima menghela napas lalu menggeleng pelan. "Adalah salah satu karyawan ayah." Mas Bima kembali melangkah menuju kamar. "Aku mandi dulu, Dek."Aku mengangguk, membiarkan dia masuk ke dalam kamar mandi. Aku tidak terlalu menanggapi ucapannya tadi. Dalam bisnis akan selalu ada masalah, entah dari dalam atau luar. Aku duduk di kursi yang ada di balkon. Menatap ribuan bintang ada di langit. Malam ini cuaca cerah hingga aku dapat melihat indahnya malam yang berhiaskan bulan dan bintang. "Sedang apa, Dek?" Aku menoleh, menatap Mas Bima yang tengah menengok ke arahku. Kepalanya sedikit menyembul di pintu. "Lihat bintang, Mas. Indah, ya?" Aku kembali menatap atas, melihat malam yang dihiasi jutaan bintang. "Keluar yuk, Dek. Cari angin malam."Tanpa menjawab aku segera beranjak dari kursi. Dengan cepat aku masuk kamar. Tak lupa aku kunci pintu dan menutup gorden berwarna abu tersebut. Aku begitu antusias menerima ajakan Mas Bima. Gamis hitam dan hijab instan warna soft p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status