All Chapters of Perjalanan Waktu Istri yang Dikhianati: Chapter 11 - Chapter 14
14 Chapters
Hati Seorang Istri
Pria paruh baya berambut putih pomade, agak gemuk. Setelan jas abu tanpa kusut. Sepatu hitam licin sekali warnanya. Melangkah, mendekati Diara. "Hmm.. apa kita pernah bertemu sebelumnya? Wajahmu.. tidak asing bagiku," kata pria paruh baya itu."Yeah. Mungkin, sekitar 20 menit yang lalu."Haris mengernyitkan dahinya."Tatapanmu sangat familiar bagiku. Well, mungkin saja kita pernah bertemu di suatu tempat."Diara menarik sudut bibirnya ke atas. Maju selangkah. Mendekatkan bibirnya ke telinga Haris."Aku.. datang dari masa lalu. Dengan pintu waktu. Bukan UFO," bisik Diara.Kalau kau benar dari masa depan, lalu dimana UFO-mu?Haris termenung sejenak. Kalimat itu muncul di benaknya begitu saja. Diara melangkah mundur."Aku adalah istri sah Hara. Aku tidak mengizinkan dia menikah sekarang.""Diara... Kita bicara di tempat lain, hm?" Hara meraih tangan Diara, yang segera di hempaskan."Tidak. Kita bicara di sini.""Diara, aku-""Kau pilih aku atau Mila?"Hara diam."Kau.. menghilang selam
Read more
Suamimu Juga Suamiku
"Mila! Kau, sudah tak waras?!" tukas Rendi."Kenapa kau jadi seperti ini, Mila?" tambah Selly."Dari awal, sifatnya memang seperti itu. Tak pernah berubah. Sangat licik," kata Diara.Mila mendengus."Tak perlu banyak bicara. Mau terima tawaranku atau tidak?""Kau, tidak perlu bertindak sejauh itu," kata Hara pada Mila."Jangan berpura-pura. Kau sudah merencanakan ini dengannya, kan? Aku benar-benar salah menilai mu! Uang.. bisa merubah sifat dan sikap manusia," kata Diara."Sekarang tahu, kan? Kekuatan uang itu tidak main-main." Mila menyombongkan diri."Kau terima atau tidak? Aku tidak punya banyak waktu!" lanjutnya.Diara diam sejenak."Diara.. kau tidak perlu meladeni dia. Aku dan Selly akan mencari jalan keluarnya," ucap Rendi."Rendi benar. Abaikan saja perkataan jalang itu." Buah simalakama. Jika ia tolak, maka nasib para anggotanya akan menyedihkan. Termasuk dirinya. Namun, jika ia terima hidupnya akan tamat. Mila akan memperlakukannya semena-mena.Diara mendesah panjang. Menu
Read more
Kau Tetap Istriku
1 Tahun Yang LaluMila nampak celingukan. Mengedarkan pandangan, sebelum masuk ke kamar mandi. Menguncinya dari dalam. Menutup kloset. Duduk di atasnya. Badannya gemetar. Bawah mata cekung. Matanya memerah. Sangat gelisah. Ia mengeluarkan tali karet yang cukup panjang. Di ikatkan pada lengannya. Erat-erat. Kemudian, mengeluarkan sebuah suntikan di mana telah berisi cairan bening. Ia suntikkan pada badannya.Tidak butuh waktu lama, untuknya merasa menggigil. Meski, ia tidak sedang flu atau demam. Menggigit bibir bawahnya. Matanya nampak sayu. Senyum-senyum. Selang beberapa menit, ia kembali menusukkan jarum yang sebelumnya kembali di isi cairan olehnya.Kali ini, gejalanya berbeda. Hanya di bagian menggigilnya sama. Namun, dengan erangan. Diara yang saat itu melintas di depan kamar mandi, mendengar erangan tersebut. Menghentikan langkah. Mengernyitkan dahi. Lantas, mendekatkan telinga pada pintu kamar mandi. Erangan Mila semakin kencang. Diara terbelalak. Menggedor pintu."Mila? Kau
Read more
Sarapan Denganmu Dan Istri Barumu
Udara subuh memiliki aroma khas tersendiri. Bau segar yang memberi efek semangat pada tubuh. Langit sebagian masih berwarna biru sedikit gelap. Dengan siluet awan yang terhampar. Sebagian lagi mulai berwarna oranye. Matahari sedikit muncul di permukaan. Diara, Rendi, dan Selly tengah jalan-jalan pagi di sekitar pemukiman. "Wah, sudah lama aku tidak menikmati pagi seperti ini," kata Selly. Sembari meregangkan tubuh."Segarnya udara pagi ini," tambah Rendi."Tidurmu nyenyak semalam?" lanjut Rendi. Bertanya pada Diara."Emm.. tidak juga. Aku paling susah tidur di rumah orang lain.""Hei, jangan bohong. Aku mendengar dengkuranmu semalam," ucap Selly."Aku? Mendengkur? Haha. Yang benar saja. Justru, aku hanya tidur 2 jam saja.""Kenapa? Kau masih memikirkan kasus itu?" tanya Rendi."Kasus? Kasus apa, Ren?""Lagi-lagi nama itu. Ranti.. aku ini Tomi. Bukan Rendi."Diara menghentikan langkah. Menengok pada Rendi, yang berdiri di sebelah kiri. Mengerutkan dahi."Tomi? Jadi, maksudmu.. aku sek
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status