All Chapters of Istri Buat Om Duda: Chapter 41 - Chapter 50
55 Chapters
Bab 41
Bab 41 : Memaafkan demi KaylaSuasana hening melingkupi ruang keluarga di kediaman Arya dan Lintang. Keduanya duduk berhadapan dengan Dian, mantan istri Arya, yang baru saja memohon maaf atas kesalahannya di masa lalu.Meski telah menyakiti keluarga ini, Dian berharap mendapat satu kesempatan lagi untuk membangun hubungan dengan putri semata wayangnya, Kayla. Demi kebahagiaan sang buah hati.Arya menatap lekat wajah Dian yang tampak menyesal. Hatinya berkecamuk, menimbang apakah pantas memberi maaf atau tidak setelah semua yang terjadi. Namun satu hal yang pasti, mereka harus memikirkan kebahagiaan Kayla lebih dari apapun."Dian, kau benar-benar menyakiti kami semua di masa lalu," ujar Arya akhirnya setelah menghela napas panjang.Dian hanya dapat menundukkan kepala dengan sorot penuh penyesalan di matanya. Tetesan air mata mulai mengalir di pipinya yang tirus."Aku tahu, Arya... Aku begitu buta oleh keegoisan hingga melupakan tanggung jawabku sebagai seorang ibu. Aku menyesal, sunggu
Read more
Bab 42
Pagi itu, suasana di kediaman keluarga Arya dan Lintang sudah terasa berbeda. Ada seutas kegembiraan yang melingkupi seluruh sudut rumah mereka. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari yang dinanti sejak beberapa bulan terakhir - hari kelahiran putra kecil mereka!Kayla yang baru terbangun dari tidurnya segera disambut oleh riuh kegembiraan. Dian, sang ibu, menyambutnya dengan pelukan erat disertai kecupan sayang di pipi gadis cilik itu."Selamat pagi, Putriku Sayang! Hari ini adalah hari istimewa untuk kita semua!" seru Dian dengan nada riang.Kayla yang masih setengah mengantuk hanya mampu mengernyitkan alisnya bingung. "Hari istimewa? Memangnya ada apa, Bu?"Dian tertawa riang lalu menggandeng putrinya menuju ruang keluarga. Di sana, Arya dan Lintang sudah menanti dengan senyum lebar terkembang di wajah lelah namun bahagia mereka."Hari ini adik kecilmu akan lahir ke dunia, Kayla! Kita akan segera menyambut kehadiran anggota baru dalam keluarga kita," jelas Arya sambil memeluk Kayla
Read more
Bab 43 Adik Laki-laki untuk Kayla
Kehadiran Ananda di tengah-tengah keluarga seakan membawa siraman kebahagiaan tiada tara. Terutama bagi Kayla yang sejak awal memang sangat menantikan kedatangan sang adik.Gadis cilik itu seringkali menghabiskan berjam-jam lamanya hanya untuk bermain dan menemani Ananda di setiap waktu luangnya. Kayla seakan menjadi kakak terhebat yang bisa dimiliki oleh seorang adik."Kakak akan terus menemani Adik bermain dari pagi sampai malam! Kita tidak akan terpisahkan lagi," celoteh Kayla riang pada Ananda yang terbaring menggeliat lucu di sampingnya.Betapa bahagianya melihat Kayla dan Ananda bisa seakrab itu. Arya dan Lintang bahkan sering termangu terharu mengamati keakraban kedua buah hati mereka dari kejauhan."Perhatikan keduanya, Sayang. Mereka begitu saling menyayangi meski berbeda usia dan jenis kelamin," ujar Arya suatu ketika.Lintang mengangguk sambil tersenyum haru. "Benar, Sayang. Ikatan batin mereka begitu kuat dan tulus. Semoga saja keharmonisan ini tetap terjaga sampai mereka
Read more
Bab 44
Kebahagiaan keluarga Arya dan Lintang semakin lengkap dengan kehadiran Ananda sebagai adik Kayla. Namun, takdir sepertinya masih menyimpan kejutan manis untuk mereka.Suatu pagi, Lintang merasakan mual dan pusing yang tak biasa. Awalnya, ia mengira itu hanya masuk angin biasa. Tetapi saat gejala itu terus berulang, Arya menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter."Selamat, Bu Lintang! Anda positif hamil 8 minggu," ucap dokter kandungan dengan senyum sumringah.Lintang terpana tak percaya, sementara Arya langsung memeluknya dengan air mata haru. "Terima kasih, Sayang... Terima kasih sudah menjadi istri dan ibu yang luar biasa untuk anak-anak kita," bisik Arya terharu.Kabar bahagia itu segera mereka sampaikan pada Kayla dan Ananda. Keduanya langsung bersorak girang, tak sabar menanti kehadiran anggota keluarga baru."Hore! Ananda akan punya adik bayi! Kakak Kayla juga senang 'kan?" seru Ananda polos sembari memeluk Kayla.Kayla mengangguk antusias. "Tentu saja, Ananda. Nanti kita be
Read more
Bab 45
Tak terasa, putri sulung Arya dan Lintang kini telah tumbuh menjadi gadis cilik yang begitu ceria dan bersinar. Ya, hari ini adalah hari yang istimewa bagi Kayla karena ia genap berusia 10 tahun.Arya dan Lintang telah menyiapkan kejutan istimewa untuk putri kesayangan mereka itu. Diam-diam, mereka mendekorasi halaman belakang rumah dengan tema pesta yang disukai Kayla - Wonderland Tea Party."Kayla pasti suka pesta kejutan ini, Pa! Dekorasinya benar-benar cantik seperti di negeri dongeng," bisik Ananda pada Arya yang sedang memasang balon-balon warna-warni.Arya tersenyum, mengusap sayang kepala putranya. "Tentu saja, Ananda. Ini 'kan hari spesial bagi Kakak Kayla, jadi pestanya harus spesial juga!"Sementara itu, Lintang sibuk di dapur mempersiapkan kue ulang tahun bertingkat dan aneka kudapan manis kesukaan Kayla. Aisha yang masih balita juga tak mau ketinggalan, ia "membantu" sang ibu dengan cara menatap kagum semua hidangan itu."Kuenya cantik, Ma! Aisha mau!" celoteh si kecil Ai
Read more
Bab 46
Setelah melewati rutinitas panjang yang cukup melelahkan, Arya dan Lintang memutuskan untuk mengajak anak-anak mereka berlibur ke Eropa. Ini adalah impian mereka sejak lama, ingin membawa Kayla, Ananda, dan Aisha menjelajahi negeri-negeri indah nan menakjubkan di benua biru itu."Yeay, kita akan ke Eropa! Aku sudah tidak sabar ingin melihat Menara Eiffel, Pa!" seru Kayla dengan mata berbinar saat Arya mengumumkan rencana liburan mereka."Aku ingin ke Colosseum, tempat gladiator bertarung!" timpal Ananda tak mau kalah.Sementara Aisha yang masih kecil hanya tertawa riang, ikut merasakan kegembiraan kakak-kakaknya. "Aisha ikut, Aisha ikut!" celotehnya dengan suara lucu.Lintang tersenyum lembut, memeluk putri bungsunya dengan sayang. "Iya, Sayang. Kita sekeluarga akan pergi bersama-sama, melihat tempat-tempat indah di Eropa."Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, tibalah hari keberangkatan mereka. Dengan penuh semangat, mereka menaiki pesawat yang akan membawa mereka menuju petualang
Read more
Bab 47
Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa Kayla kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cerdas dan bersemangat. Di usianya yang ke-15, ia mulai memikirkan masa depan dan cita-citanya.Suatu sore, Kayla menghampiri Arya yang sedang membaca buku di ruang keluarga. Dengan sedikit ragu-ragu, ia duduk di samping sang ayah."Pa, boleh aku berbicara sesuatu?" tanya Kayla pelan.Arya menutup bukunya, menatap putri sulungnya dengan senyum lembut. "Tentu saja, Sayang. Ada apa?"Kayla menarik nafas panjang, lalu berkata, "Aku... aku sudah memikirkan tentang cita-citaku, Pa. Aku ingin menjadi dokter."Senyum Arya melebar, ia menggenggam tangan Kayla dengan bangga. "Itu cita-cita yang sangat mulia, Nak. Bisa ceritakan lebih lanjut mengapa kamu ingin menjadi dokter?""Aku ingin membantu banyak orang, Pa. Rasanya akan sangat membahagiakan jika aku bisa menyembuhkan mereka yang sakit dan membawa senyum di wajah mereka," jelas Kayla dengan mata berbinar penuh tekad.Arya mengangguk, merasa sangat takjub de
Read more
Bab 48
Keluarga kecil Arya dan Lintang semakin dipenuhi dengan kebahagiaan dan kesuksesan. Kayla yang kini menjadi dokter muda yang berbakat, Ananda yang sedang berjuang menyelesaikan studinya di fakultas teknik, dan Aisha yang baru saja lulus SMA dengan nilai gemilang.Namun di balik semua kebahagiaan itu, Arya menyimpan sebuah keinginan yang sudah lama ia pendam. Sebuah keinginan untuk bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga tercintanya.Suatu malam, setelah makan malam bersama, Arya mengumpulkan istri dan anak-anaknya di ruang keluarga. Dengan senyum penuh arti, ia pun memulai pembicaraan."Lintang, Kayla, Ananda, Aisha... Ada sesuatu yang ingin Papa sampaikan pada kalian," ucap Arya dengan nada serius namun lembut.Lintang menatap suaminya dengan tatapan penuh tanya, sementara anak-anak mereka saling berpandangan dengan penasaran."Ada apa, Pa? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Kayla, sedikit khawatir.Arya tersenyum menenangkan, menggeleng pelan. "Tidak ada yang perlu d
Read more
Bab 49
Setahun berlalu sejak Arya memutuskan untuk pensiun dini dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Kini, giliran Lintang yang menghadapi babak baru dalam karirnya. Setelah bertahun-tahun bekerja keras dan menunjukkan dedikasi yang luar biasa, Lintang ditawari posisi CEO di perusahaan tempatnya bekerja.Awalnya, Lintang merasa ragu untuk menerima tawaran tersebut. Ia khawatir tanggung jawab sebagai CEO akan menyita waktunya bersama keluarga. Namun, Arya mendukungnya sepenuhnya, meyakinkan Lintang bahwa ia dan anak-anak akan selalu ada untuk mendukungnya."Lintang, ini adalah kesempatan yang luar biasa untukmu. Kau telah bekerja keras selama ini, dan kau pantas mendapatkan posisi ini. Kami semua mendukungmu," ucap Arya dengan penuh pengertian.Kayla, Ananda, dan Aisha juga memberikan dukungan mereka. Mereka tahu betapa berbakat dan luar biasanya ibu mereka dalam pekerjaannya.Dengan dukungan penuh dari keluarga, Lintang akhirnya menerima tawaran tersebut. Ia bertekad untuk m
Read more
Bab 50
Kayla Masuk SMAPagi itu, rumah keluarga Arya-Lintang dipenuhi aroma roti panggang dan kopi. Kayla, kini berusia 14 tahun, duduk di meja makan dengan seragam SMA barunya. Jemarinya tak berhenti memainkan ujung dasi, menandakan kegugupan yang ia rasakan."Kamu sudah siap, sayang?" tanya Lintang, sambil meletakkan sepiring roti isi di hadapan Kayla.Kayla mengangguk pelan, "Iya, Ma. Tapi... aku sedikit nervous."Arya, yang baru bergabung di meja makan, tersenyum menenangkan. "Wajar kok, Nak. Papa dulu juga gugup di hari pertama SMA.""Benarkah, Pa?" tanya Kayla, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu.Arya mengangguk, "Tentu. Tapi ingat, kamu anak yang pintar dan mudah bergaul. Pasti akan baik-baik saja."Lintang menambahkan, "Betul. Dan jangan lupa, kamu punya Bibi Sarah di sekolah. Kalau ada apa-apa, kamu bisa menemuinya."Kayla tersenyum. Bibi Sarah, adik Lintang, adalah guru Bahasa Inggris di SMA barunya.Selesai sarapan, mereka bersiap berangkat. Di mobil, Kayla memeluk tas barunya
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status