Share

15 - Perasaan Khusus Maxel

"Hmm, harus aku perjelas lagi."

"Kau ingin memperjelas tentang apa?" tanya Synda dengan nada canggung. Kian tidak nyaman. Namun, tetap tersenyum lebar.

Sikap yang dirasanya harus ditunjukkan di hadapan Maxel agar tak menimbulkan rasa curiga. Bagaimana pun, hubungan di antara mereka sebagai teman menjadi prioritas.

Ya, terlepas dengan apa yang hendak pria itu sampaikan. Synda yakin akan menyangkut hal-hal lebih pribadi. Namun, belum mampu untuk diterka-terka. Lebih baik menunggu.

Pergantian detik demi detik terasa lama juga bagi Synda dengan belumnya diungkap oleh Maxel keinginan pria itu. Ia semakin gugup. Kurang percaya diri bisa menjawab dengan tepat atau sesuai yang dikehendaki Maxel.

"Ada apa, Synda? Kau kenapa?"

Digelengkan kepala secara cepat. "Aku tidak apa-apa. Seharusnya aku yang bertanya se--"

"Aku suka kau, Synda. Aku mencintaimu."

Maxel merasakan debaran jantungnya yang meningkat. Reaksi sangat wajar karena ia baru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status