Share

Anugerah Enam

Sebulan berlalu setelah acara lamaran. Catat ya bestie, la-ma-ran! Si Bos Egar ngelamar aku, dududu senangnya...

Jadi gini ceritanya, sepulangnya dari puncak. Aku, Mas Alif, Bos Egar yang sekarang jadi tunangan aku dan Mas Azzam, temannya Masku yang paling ganteng itu ikut ke Semarang. Awalnya sih bilang ada kepentingan, jadi ya aku nggak mau tau. 

Dan sesampainya di rumah, Bunda dan Ayah menyambut kami dengan sangat antusias. Entahlah, seperti ada yang mereka sembunyikan. Ternyata oh ternyata, anak gadisnya mau dilamar. Makanya seneng banget tuh.

Saat acara mau mulai tiba-tiba ponsel Mas Azzam berbunyi, panggilan darurat dari rumah sakit yang mengharuskan dia cepat-cepat kembali karena salah satu pasiennya harus di operasi. Kami melanjutkan acara tanpa Mas Azzam yang ternyata dia adalah saudara Pak Bos Egar, dunia memang sempit! 

"Jadi kedatangan saya kesini yang pertama tentu saja bersilaturahmi ingin mengenal Ayah dan Bunda Sienna, yang kedua saya ingin meminang putri Om, Sienna."

Mendengar kata-kata itu aku jelas saya terkejut, bagaimana tidak? Belum lama berkenalan, langsung dilamar. 

"Ayah, Sienna ijin ke toilet sebentar ya." Aku meminta ijin untuk menenangkan detak jantungku yang seperti mau lompat dari tempatnya.

"Iya, jangan lama-lama, kamu ini kebiasaan deh Sie," omel Ayah yang sudah hafal kebiasaanku saat sedang gugup, bolak balik ke toilet.

Pov III

"Saya lanjutkan tidak apa-apa ya Om?" Egar meminta ijin kepada Ayah Sienna.

"Iya, silahkan Nak Egar."

"Jadi sebelumnya saya juga meminta maaf atas nama keluarga karena Om saya dan Mas Azzam berhalangan untuk hadir karena sesuatu hal yang tidak bisa ditinggalkan, jadi saya disini mewakili Om Malik untuk meminangkan Sienna untuk Mas Azzam."

"Iya Nak, kami sekeluarga juga mengerti. Kebetulan Alif juga sudah banyak bercerita. Niat baik kan tidak boleh ditunda. Tapi kembali lagi untuk keputusan kami serahkan sepenuhnya kepada Sienna karena dia yang akan menjalani rumah tangga nantinya," jawab Ayah Sienna memaklumi karena beliau juga sudah mengenal Pak Malik, Papa Azzam yang dulunya adalah teman SMA Ayah Sienna.

Pov III end

"Maaf ya lama," ucapku seraya kembali duduk di samping Ayah.

"Iya, nggak papa, santai saja Sienna," jawab Pak Bos Egar sambil tersenyum. Duh meleleh hati Adek, Bang.

"Jadi bagaimana Sienna? Kamu bersedia Nak menerima pinangan dari keluarga Nak Egar?" tanya Ayah yang kembali membuat jantungku berjoget India.

Aku memandang Bunda dan Mas Alif, mereka hanya mengangguk dan tersenyum, mendukung apapun keputusanku untuk masa depanku.

Sambil mengangguk malu-malu aku mengiyakan, "Iya, Sienna mau Yah." Ya Allah, semoga mukaku tidak merah.

"Alhamdulillah," ucap semuanya bersamaan. Aku hanya tersenyum menimpali karena mukaku sudah panas sekali. Efek apaan sih ini astaga!

"Untuk selanjutnya saya rundingan lagi bersama keluarga dulu Om, lebih baik jika dibicarakan bersama kedua belah pihak, agar adil."

"Iya Nak, bagaimana baiknya saja. Kita tunggu kedatangannya ya. Om sudah lama sekali lho tidak bertemu dengan Malik, kangen juga rasanya. Hahaha." Loh, ayah kenal juga dengan Pak Malik? Bodo amat lah, Ya Allah Sienna mau nikah! Gusti mimpi apa semalam.

Selepas acara lamaran secara tidak resmi, sisa hari itu aku habiskan dengan canda tawa bahagia. Bos Egar yang tidak bisa berlama-lama berpamitan pulang karena esok harus bekerja. Sementara aku yang mendapat ijin satu hari lagi untuk libur tetap tinggal untuk melepas rindu bersama Ayah, Bunda dan Mas Alif. Nikmat Tuhan mana yang masih kamu dustakan Sienna?

"Ciee yang mau nikah, Masnya dilangkahin nih?" Goda Mas Alif yang langsung ku timpuk dengan bantal sofa.

"Sienna, jangan gitu sama Masnya," tegur Bunda.

"Mas Alif, Bund yang godain duluan," jawabku sambil kembali memakan serpihan ea batu. Ademnya seadem hati Adek yang habis di lamar. Hahayy..

°°°

"Cinta bagi Sienna memang buta, karena membuatnya tidak bisa membedakan mana es krim dan es batu yang sama-sama dingin tapi berbeda rasa. Yang sama-sama dingin tapi jika kebanyakan bisa membuat gigi ngilu." -Kunamai Dia, Anugerah Terindah-

°°°

To be continue..

Cerita ini dilindungi oleh Allah.

Bacaan yang paling utama adalah Al Qur'an. Sudahkan kamu membacanya hari ini?

Bumi Allah,  2022

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status