Share

Memori lama

Firman bergeming, jika Delia mau dia bisa memesan taksi. Kenapa harus menumpang pada dirinya?

“Baiklah,” dengan berat hati Firman mengiyakan.

“Maaf, aku merepotkan mu.” lirih Delia.

Firman tersenyum simpul, “Nggak apa-apa, santai saja.”

Delia mengekori Firman menuju mobilnya, dia tersenyum saat hendak membuka pintu mobil depan. Namun, “Maaf Delia, di depan untuk Fira dan Farhan, kau bisa duduk di belakang.”

Delia terhenyak, “A—apa belakang? Em, ba—baiklah.” ujarnya, kemudian melangkah dengan lesu membuka pintu belakang.

‘Aneh!’ batin Firman.

Setelah semuanya masuk, Firman segera mengendarai mobilnya. Delia tampak mencebik, dia hanya melihat ke luar jendela. Firman hanya memperhatikan nya dari spion mobil.

“Kamu mau pulang ke rumah atau kemana?” tanya Firman kemudian.

Seketika Delia tersenyum, dia menoleh, “Pulang ke rumah, jika kamu mau, kamu bisa ajak anak-anak mu bermain di sana. Aku punya halaman rumah yang sangat luas. Tentunya aman untuk anak-anak mu, bagaimana?” ujar Delia. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status