All Chapters of Kaisar Dewa Ling : Chapter 11 - Chapter 20
300 Chapters
Berkelanjutan
Para prajurit dan komandan kekaisaran Mu dengan semangat menggelora terus melancarkan serangan untuk menghancurkan pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian. Segala cara dan jenis serangan telah mereka gunakan, namun pertahanan yang dimiliki oleh kekaisaran Tian bukanlah kaleng-kaleng.Boommm... Boommm...Ledakan pembeli ledakan terus terjadi. semakin lama waktu berlalu maka semakin banyak pula korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Terlebih setelah jenderal kekaisaran Mu mengobarkan semangat kepada pasukannya, pasukannya itu terlihat lebih beringas dan seperti tidak kenal lelah.Dari arah kejauhan, jenderal Lingxi yang merupakan jenderal kekaisaran Mu melihat pertempuran yang semakin intens itu tersenyum dengan kejam.'Setelah kekaisaran Tian berhasil kami gempur dan kuasai, maka giliran kalianlah tiga kekaisaran lain yang akan kami tundukkan! Dan sepertinya apa yang dirumorkan dengan leluhur kekaisaran Tian yang memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa hanyalah bualan omon
Read more
Rencana Tian Lin
"Baiklah.. Sampaikan kepada jenderal Guan untuk terus bertahan sementara waktu. Aku harus mendiskusikan ini terlebih dahulu kepada seluruh petinggi istana dan juga leluhur kekaisaran!" ujar Sang Kaisar memberikan titah."Baik, Yang Mulia!" jawab Komandan Hui sembari menangkupkan kedua tangannya lalu melesat pergi meninggalkan Kaisar kekaisaran Tian beserta dengan keluarganya.Zheep!Setelah kepergian komandan Hui, sorot mata dari Kaisar Tian Lei yang sebelumnya terlihat sangatlah dingin dan mengerikan tiba-tiba menjadi sedikit lunak karena dirinya saat ini dipandangi oleh orang-orang yang paling dia sayangi yang tidak lain adalah keluarga kecilnya sendiri."Baiklah.. Ayah harus menyelesaikan beberapa hal mengenai peperangan yang mungkin akan segera terjadi melawan kekaisaran Mu," ujar Kaisar Tian Lei ingin undur diri dari tempat tersebut.Namun sebelum istri ataupun pangeran mahkota Tian Zhao mengatakan sesuatu, Tian Lin sudah mendahului mereka."Ayah pasti akan melakukan pertemuan de
Read more
Leluhur Kekaisaran Tian, Tian Hong
Aula Istana Kekaisaran Tian.Semua orang yang ada di dalam aula istana kekaisaran Tian termasuk sosok pria sepuh dengan seluruh rambut dan jenggotnya yang telah memutih sepenuhnya mengalihkan pandangan mereka ke satu arah yang tidak lain adalah tempat di mana pintu gerbang berada. Hal itu karena mereka semua mendengar teriakan seorang Komandan pasukan yang berjaga di depan pintu gerbang akan kedatangan dua pangeran kekaisaran.Tampak dari arah pintu gerbang yang terbuka itu dua sosok pemuda yang tampan dan satunya lagi memakai topeng separuh wajah yang membuat beberapa orang yang mengenalinya termasuk Kaisar dan Permaisuri mengerutkan kening.'Apa yang diinginkan oleh Lin'er?' batin keduanya karena merasa aneh dengan sikap putra kedua mereka yang memakai topeng dalam pertemuan ini.Jika semua orang terpaku dengan keanehan sikap pangeran kedua yang memakai topeng separuh wajah, lain halnya dengan sosok pria sepuh yang duduk di kursi utama. Mata tuanya sedikit menyipit karena dia dapat
Read more
Keputusan
"Apakah ada yang lainnya?" Kaisar Tian Lei bertanya kembali dan mengarahkan pandangannya ke arah semua orang. Dia sadar sebagai seorang Kaisar tidak mungkin hanya mengambil pendapat dari satu orang saja terlebih di tempat ini hadir Leluhur Kekaisaran Tian."Hamba Kaisar!" seru salah satu menteri sembari mengangkat tangan kemudian berdiri dan memberikan hormat seperti apa yang dilakukan oleh raja kota sebelumnya."Katakan!" ucap Kaisar Tian Lei."Hamba mengusulkan lebih baik kita berbicara baik-baik terlebih dahulu dengan kepala dingin dan menanyakan apa yang mereka inginkan sebenarnya, karena alasan penolakan salah satu dari putri bangsawan yang dilamar oleh pangeran kelima kekaisaran Mu menurutku tidaklah logis sama sekali dan hanya dibuat-buat. Bukannya hamba takut dengan perang melawan kekaisaran Mu, namun perang hanya akan membuat rakyat semakin sengsara. Mohon Yang Mulia Kaisar mempertimbangkannya!" ujar menteri itu lalu menangkupkan tangan dan kembali duduk di kursinya.Ucapan y
Read more
Pecahnya Perang
250.000 pasukan terus bergerak menuju ke satu titik yaitu perbatasan antar dua kekaisaran. Di bagian terdepan pasukan, wajah Kaisar Tian Lei tampak sedikit muram. Jika boleh jujur, sebenarnya dia sendiri tidak terlalu menyukai sesuatu yang dinamakan perang, karena seperti apa yang dikatakan oleh salah satu menteri sebelumnya bahwa perang hanya akan membuat rakyat menjadi semakin sengsara.Akan tetapi keputusan ini harus diambil karena jika kekaisaran Mu dibiarkan begitu saja, maka mereka semua akan bersikap semena-mena dan menganggap kekaisaran Tian adalah kekaisaran lemah. Dan hal itu tidak akan mungkin pernah terjadi karena Kaisar Tian Lei juga memiliki harga diri yang sangat tinggi, terlebih untuk Leluhur Kekaisaran Tian, Tian Hong yang memiliki kekuatan sangat dahsyat dan bisa dikatakan paling kuat di Benua Barat.Selain itu, jika Kaisar Tian Lei dan Leluhur Tian Hong tidak mengambil jalan perang, maka korban akan terus berjatuhan sedikit demi sedikit pada setiap waktu karena keka
Read more
Gerbang Langit Ling
Wilayah Perbatasan.Boommm... Booommm...Perang yang terjadi antara kedua kekaisaran di wilayah perbatasan benar-benar telah berkecamuk dengan sangat mengerikan. Kedua belah pihak saling bunuh satu sama lain bahkan untuk Kaisar kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu. Keduanya benar-benar telah bentrok untuk membuktikan siapakah yang akan menjadi pemenang dan siapa pula yang menjadi pecundang.Meskipun memiliki perbedaan satu tahap dalam tingkatan kultivasi, Kaisar Tian Lei sama sekali tidak gentar untuk melawan Kaisar Mu Liong."Aku katakan sekali lagi kepadamu, Tian Lei! Menyerahlah dan serahkan tanpa kekaisaran Tian kepadaku! Aku akan memberikan kematian yang layak dengan tubuh utuh!" ujar Kaisar Mu Liong dengan sombongnya.Ya, tentu saja dia dapat mengatakan seperti itu karena dirinya telah berhasil membuat musuh bebuyutan sejak zaman mereka muda tertekan dan mendapatkan beberapa luka meskipun tidaklah begitu fatal."Hahaha.. Hanya karena telah berhasil membuat kulitku sedikit tergores,
Read more
Kegemparan
Saat petir tanpa warna meledak dari dalam tubuh pemuda bertopeng dan berjubah hitam, wajah semua orang pun seketika itu juga langsung menjadi pusat pasi. Mereka semua tentu mengetahui peraturan tertulis yang ada di Alam Menengah. Peraturan itu adalah jangan pernah menyinggung seorang shandian atau kalian benar-benar akan hancur.Shandian sendiri merupakan sebuah julukan dari sekelompok kultivator yang memiliki elemen petir. Di Alam Menengah, terdapat beberapa klan yang memiliki elemen petir dengan warna yang berbeda-beda. Akan tetapi kekuatan mereka benar-benar di luar jangkauan sehingga terciptalah sebuah peraturan tidak tertulis itu.Dan kali ini kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu tanah dikejutkan dengan seorang shandian yang tiba-tiba muncul dan menggantikan peperangan lalu mengaku berasal dari kelompok Gerbang Langit Ling. Tidak ada yang berani menanyakan perihal kelompok itu meskipun mereka merasa aneh sekaligus baru pertama kali mendengar ada kelompok atau organisasi dengan nama
Read more
Istana Suci Dan Saudara-saudari Ling Tian.
Patriark Huo Zhi berkata dengan antusias. Dia tentu sangat penasaran dengan identitas pemuda yang mengaku sebagai Ling Tian. Di Alam Menengah ini, Klan Huo yang merupakan salah satu klan shandian terkuat telah mengumumkan kepada semua orang bahwa menyebutkan nama Klan Ling merupakan sebuah tabu. Namun, setelah ribuan tahun lamanya waktu berlalu, tiba-tiba saja anda seseorang yang berasal dari tanah antah berantah Benua Barat mengaku memiliki marga itu dan hanya memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa.'Aku ingin melihat, apakah kau cukup menarik dan membuatku melirikmu atau tidak, bocah!' batin Patriark Huo Zhi.'Hmm.. Jika Leluhur mengetahui akan kabar ini, dia pasti akan sangat marah!' lanjutnya sembari mengalihkan pandangannya ke arah yang sangat jauh.***Di tempat lain atau lebih tepatnya di sebuah istana yang sangat megah yang dikenal oleh hampir seluruh kekuatan di Alam Menengah karena kemunculannya yang tiba-tiba, sosok pria setengah baya sedang duduk di atas kursi singgasana. D
Read more
Kesombongan Tuan Muda Cong
Tian Lin kini telah memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir atas berkah penyerapan Qi pada sebuah pohon raksasa berwarna emas yang ada di dalam dunia jiwa miliknya. Pohon itu tidak lain adalah Pohon Bumi yang melegenda. Tian Lin menemukan pohon itu di sebuah tempat warisan leluhurnya yang bernama Ling Dong pada saat masih berada di Alam Tingkat Rendah dan menyimpannya di dalam dunia jiwa untuk kultivasinya di suatu hari.Dia tidak menyangka bahwa pohon yang melegenda itu yang memiliki ukuran raksasa hanya dapat menaikkan tingkat kultivasinya hingga Ranah Setengah Dewa saja. Jika itu orang lain, sudah dipastikan bahwa orang itu dapat menembus Ranah Dewa atau bahkan melebihi itu. Namun, Tian Lin tidaklah berkecil hati karena sadar bahwa tubuh istimewanya ini membutuhkan banyak sekali sumber daya untuk menaikkan tingkat kultivasinya."Baiklah.. Lebih baik aku merekrut beberapa orang lagi untuk aku jadikan anggota Gerbang Langit Ling!" ujarnya lalu pergi meninggalkan istana kek
Read more
Sekelompok Badut Dan Pemuda Xu Yang
Tian Lin menatap keempat pemuda yang sedang mengelilinginya seperti sedang melihat sekumpulan badut yang sangat bodoh atau bahkan bisa dikatakan tolol. Beberapa kali dia terlihat membuang nafasnya secara kasar karena sikap mereka."Ayo! Langsung hajar saja sekarang, bocah bangsat itu!" seru salah satu dari keempat pemuda itu sembari mengayunkan pedangnya.Awalnya pemuda itu sangatlah bersemangat untuk menghajar atau bahkan menghabisi Tian Lin. Namun beberapa saat kemudian, mata pemuda itu melotot tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Tang!Sosok pemuda bertopeng separuh wajah yang terlihat begitu lemah dan rapuh menangkap bilah tajam dari pedang miliknya menggunakan tangan kosong. Bahkan sampai menimbulkan bunyi seolah terdapat dua besi yang saling berbenturan.Pemuda itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah pemuda bertopeng separuh wajah itu adalah seorang manusia. Namun sebelum dia dapat menjawab pertanyaannya itu, sebuah tangan yang begitu mulus melayang dengan kecepatan t
Read more
PREV
123456
...
30
DMCA.com Protection Status