Share

Bab 14. Meminta Cuti

Lagi-lagi Binar lupa jika atasannya tersebut lain dari pada yang lain. "Maaf, Pak. "

"Apa saja kegiatan kita besok?"

"Pak Presdir sebenarnya saya —"

"Ada apa?"

"Saya ingin mengajukan cuti, satu hari saja. Apakah boleh?"

"Tidak!"

"Tapi …, bukankah dalam perjanjian boleh mengajukan cuti satu kali dalam sebulan?"

"Ya, itu berlaku jika saya mengizinkan."

Binar tertunduk lesu, padahal dirinya sudah berjanji pada sahabatnya. Mereka akan bertemu esok hari di sebuah cafe. Namun sayang sekali, atasannya tidak berpihak padanya saat ini.

"Besok ada meeting dan pertemuan dengan kandidat kedua."

"Kandidat?"

"Maksud saya calon kencannya Pak Presdir yang kedua."

Presdir Tama menoleh, ia menatap wajah Binar yang tertunduk dengan lesu. "Jangan pasang wajah datar itu pada saya!"

"Nggak enak, 'kan, Pak?"

"Hm."

Bagaimana Binar tidak semakin kesal? Padahal pertanyaan Binar tadi hanya sebagai bentuk ledekan untuk pria itu, namun sangat disayangkan respon Presdir Tama diluar dari dugaannya.

"Pak Presdir! Ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status