Share

Bab 43

Aku tidak tahu benar atau salah membiarkan ibu tinggal di sana. Namun, suami Teh Arum yang merupakan pemilik toko matrial bangunan, memang kerap kali memanfaatkan tenaga ibu yang berkunjung ke rumahnya.

Parahnya di rumah, di mana dia seharusnya beristirahat usai lelah bekerja. Ibu masih juga direpotkan dengan anak-anak Teh Arum. Aku bahkan melihatnya sendiri. Sehingga ibu juga tidak betah lama-lama di tempat anaknya.

Kami bukannya tidak mau menegur, tetapi apa yang dikatakan Teh Arum saat itu justru sangat menohok.

“Kamu pikir siapa yang betah diomelin setiap jam. Ada aja yang dikomplen. Biarlah dia gantiin aku di toko. Aku juga capek,” keluh Teh Arum.

Begitulah ia yang setiap kali diegur untuk memperlakukan ibu dengan baik, malah kami yang disalahkan. Ia merasa tindakannya juga benar, karena ibu terlalu cerewet. Sebenarnya aku juga tak menampik, jika ia keberatan. Faktanya anak-anak tak suka nasihat yang terkesan menggurui, kami buth teman ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status