Share

Bab 66

“Kok, malu-malu, Mas. bukankah sudah sepantasnya kita melakukan itu? Sudah lama aku menjadi istrimu dan mengharapkan itu. Dan semalam … kamu memberikan hakku itu.” Rita mengulum senyum.

“Maaf, aku sama sekali tidak berniat—“

“Maksudnya?” Rita memotong kalimat Hendro yang ingin mengelak tentang kejadian semalam.

“Apa dia masih ada di hatimu?” tanya Rita dengan wajah sendu.

Hendro tak menjawab. Dia segera mengenakan pakaian kerja dan berangkat ke kantornya. Meninggalkan Rita yang berteriak seperti orang kesetanan.

“Dasar keparat kau Hendro! Lihat saja nanti, aku akan membuat kau membayar semua sakit hatikku ini,” geram Rita dengan derai air mata.

**

Sebulan berlalu, Rita menunggu saat itu tiba. Dia berharap agar tamu bulanannya tidak datang. Memang, Rita sering melakukannya dengan p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status