Share

Bab 73

Hendro dan Ningsih pergi berdua diantar sopir Yohana. Mereka menuju sebuah mall, di mana butik baju pengantin ada di sana.

“Apa kamu pernah ke sini?” tanya Hendro menggenggam tangan Ningsih yang mendorong rodanya di lantai mall.

“Belum. Cuma, Za beberapa kali mengajakku ke mall yang deket rumah. Dia sering mengajakku ke klinik kecantikan. Pantas saja ya, dia itu sangat cantik. Perawatannya saja mahal sekali,” kekeh Ningsih.

“KAmu juga cantik, Sayang.” Hendro kembali mengelus punggung tangan kurus itu.

Panggilan itu, benar-benar membuat hati Ningsih bergetar. Kenangannya akan masa lalu dengan lelaki itu kembali terngiang.

Mereka masuk ke sebuah butik yang menyediakan pakaian pengantin. Harus memesan memang, tapi mereka juga memiliki beberapa koleksi yang sudah jadi.

Tak perlu bersusah payah, karena tubuh Ningsih yang kurus bisa cukup dengan ukuran yang banyak dipakai orang.

“Ini bagus,” tunjuk Hendro pada sebuah kebaya putih tulang.

“SAngat bagus malah, Mas,” ucap Ningsih dengan mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status