Share

Bab 45

"Ma ... Echa boleh minta sesuatu?"

Renata menghentikan aktivitasnya pada laptop, suara parau puterinya mengalihkan perhatiannya. Tidak biasanya Helsa mengusik waktu kerjanya saat di rumah, mungkin hanya saat dia masih kecil.

"Kamu minta apa? Sini," seru Renata sambil menepuk sofa agar Helsa bisa duduk disampingnya.

Dengan langkah kecil, Helsa berjalan menuju Renata. Lalu duduk bersimpuh dekat kaki wanita itu, Helsa menangis.

"Ma, Echa boleh ikut paket aja untuk ijazah SMA? Echa mau berhenti sekolah," pintanya.

"Cha, are you ok? Cerita sama mama! Kamu punya masalah di sekolah? Ada yang jailin kamu, sayang?"

"Ma, Echa harus tanggung jawab!"

"Maksud kamu apa? Mama nggak ngerti? Jangan nangis kayak gini, ayo bangun!"

"Helsa...., hamil, Ma," lirihnya disela isakan tangis.

Renata diam. Tubuhnya seketika menegang, suara Helsa barusan membuatnya bisu. Untung saja dia tidak punya riwayat penyakit jantung.

Untuk beberapa saat semuanya terasa kaku, Renata membiarkan Helsa menangis.

"Cha, bilang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status