Share

CHAPTER 27 Sekali lagi, Takdir Bermain

   Secepat Anya menyelesaikan perkataannya, secepat itu pulalah Rain terkejut bukan main. Pasalnya, nama Rahman Ady Adiptara adalah nama yang begitu tabu baginya. Nama itu, adalah malapetaka sesungguhnya untuknya. Pria itu adalah sosok paling mengerikan di balik senyum palsunya.

     "Rain?" 

     Rain tertegun ketika sekali lagi suara Anya terdengar menginterupsinya, membawanya menuju kesadaran. Manik cokelat Anya berkilat, tertimpa sinar matahari yang terik menerpa balkon. Dan Rain menyadari, dia tidak bisa mengelak dari pertanyaan gadis itu.

    "Kamu baik-baik saja? Wajahmu terlihat aneh, apa kamu sakit?" Anya melepas pelukannya, lantas tangan kecilnya bergerak mencoba menyentuh kening Rain. Dia menggeleng, "kamu tidak demam." Gumamnya.

     Rain tersenyum. "Aku memang tidak sakit, Anya." Rain bergerak menuntun Anya memasuki apar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status