Share

Alasan Yang Tepat

Bersamaan dengan ucapan Ferdi, suara ketukan di luar membuat Naren panik.

“Nanti, saya akan hubungi kamu lagi” ujar Naren kemudian memutuskan panggilan telepon keduanya.

“Masuk,” kata Naren.

Lelaki tampan itu bernapas lega menemukan sosok Rara yang masuk. Ia menyandarkan tubuhnya di ranjang.

“Naren, gue balik,” ucap Rara mengulas senyum manis.

Naren mengangguk. Ia memperhatikan Rara yang tampak bahagia.

“Nona terlihat bahagia,” komentar Naren.

Rara tertawa kecil, ia menggeleng. “Gue tadi bilang iya. Terus kita bahas beberapa hal yang sekiranya akan ditanyain pas makan malam,” cerita Rara.

“Semoga lancar ya, Non,” tanggap Naren tersenyum.

Rara mengangguk dengan semangat. Ia mengambil segelas air yang ada di ruangan.

“Oh iya, lo tadi kenapa kaget pas gue masuk?” tanya Rara mengingat ekspresi Naren.

“Tidak ada apa – apa, Non,” tanggap Naren. “Jevan kemana?”

“Dia pulang soalnya ngurus beberapa hal,” info Rara.

“Nona diantar sampai mana?” tanya Naren.

“Sampai lift kok,” sahut Rara.

“Tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status