Share

44. Aku Curiga Mas Haga Bukan Mati Bu Nuh Diri

*****

“Sebentar, Mas!” panggilku menghentikan langkahnya.

Pemuda itu berbalik.

“Kenapa?” tanyanya menungguku.

“Sebenarnya aku tak peduli, apapun yang akan kamu lakukan. Tetapi, aku hanya ingin megingatkan. Jangan sampai kamu salah dalam mengartikan semua ucapanku tadi. Jangan sampai kamu membenci Mas Haga. Makamnya belum juga kering, bukan?”

“Aku tak membenci siapa pun! Tidurlah! Ini udah hampir tengah malam!” Pemuda itu berbalik lagi, melanjutkan langkah menuju kamarnya.

Aku menghela napas panjang, lalu berjalan menuju kamarku sendiri. Tetapi, baru saja daun pintu kamar kudorong untuk menutup, Ara tiba-tiba muncul dan menahannya.

“Tunggu!” perintahnya kasar sambil mendorong pintu

Terpaksa aku mengalah, aku khawatir daun pintu akan menimpa tubuhku bila bertahan.

“Ara? Ada apa?”

“Kamu ganjen, ya? Ngapaian kamu manggil-manggil, Mas Bara?”

“Aku gak mangggil. Dia yang menemuiku!”

“Eh, aku liat dan dengar sendiri, kamu yang memanggil Mas Bara.”

“Baik, terserah! Udah? Aku mau tidur!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status