Share

57. Pengakuan Si Licik Ara Membuaku  Melepas Mas Bara

POV Bella

=====

“Aku mau ketemu, dong, Mbak Bel!” Ara menghubungiku lewat telepon pagi ini.

“Boleh, aku di rumah, datanglah!” jawabku menyetujui.

“Ok, lima belas menit, aku sudah sampai,” ucapnya mengakhiri percakapan.

Entah mau apa dia menemuiku. Setelah meninggal suaminya, kami tak pernah lagi bertemu. Sesekali aku masih menghubungi via pesan Whatsapp. Namun, jarang dia balas. Kukira dia masih berduka. Selanjutnya aku diam saja. Kubiarkan dia menyendiri dahulu. Tak ingin mengganggu keluarga Wijaya.

Lima belas menit, Ara benar-benar telah tiba. Nanar kutatap wajahnya yang berubah total. Tak ada riasan tebal seperti biasanya. Matanya bengkak seperti orang habis menangis tiada jeda. Pakaiannya juga lusuh, terlihat kumal dan asal.

“Kamu kenapa?” tanyaku menyambutnya. Kupeluk dan kubiarkan dia meletakkan kepalanya di bahuku. Dia mulai sesegukan di sana.

“Mbak Bel …,” lirihnya memanggil namaku.

“Iya, kenapa? Ada apa? Masih sedih dengan meninggalnya Mas Haga?”

“Bukan hanya itu,” i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status