Share

Chapter 59

"Apa harus selalu ada kehilangan untuk mempersilakan dia yang datang kemudian?"

______

“Kenapa nggak membangunkan saya?” ujarku dengan nada menyesal.

“Nggak apa-apa. Kamu harus istirahat.”

Aku menunduk.

“Sebaiknya kamu makan dulu. Makanannya masih hangat. Tadi saya memesan makanan dengan kemasan khusus.” Dia menjelaskan.

Kulirik dua paper bag dan satu kantong plastik dengan logo coffe shop di atas meja mayo. Seperti belum tersentuh. Itu berarti dia juga belum makan.

“Maaf tapi saya nggak lapar.” Aku bersih keras menolak.

“Mai ...”

Dia terpaku menatap tajam. Mimiknya menunjukkan kekesalan akan sikap keras kepalaku. Sedangkan aku melempar pandangan ke sudut lain. Menghindari intimidasinya.

Untuk beberapa lama kami kembali saling mendiamkan. Dia mimilih menyetel tivi dengan volume rendah. Padahal aku tahu dia sama sekali tidak fous apa yang ada di depannya. Kusingkap selimut dan melanngkah tertatih mendekati meja membuka plastik yang berisi dua kaleng minuman dan dua paper cup kopi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status