Share

Bab 61

Aku berpura-pura menelepon Mama. Beberapa saat kemudian, kukembalikan ponsel pada Dewa. Suamiku itu mematung sambil menatapku heran.

"Kok cepat?"

"Gak diangkat sama Mama. Mungkin lagi sibuk," jawabku santai.

Jika tadi kuputar otak mencari cara mendapatkan nomor telepon mencurigakan itu, sekarang justru aku sedang memikirkan bagaimana caranya agar bisa berkomunikasi dengan si pemilik nomor itu. Ah, iya, nanti kalau sudah sampai rumah Mami akan kuhubungi.

"Aku bantu apa lagi nih?" ucapku kemudian untuk mencairkan suasana agar Dewa tak mencurigaiku.

"Gak ada, udah beres semuanya, Yang. Oh iya, masih ada sampah di serokan. Bisa minta tolong buang di sampah belakang gak?" Dewa berbicara sembari memeras alat pel yang terakhir.

Aku gegas mengambil serokan sampah dan membuangnya. Sejenak mataku mengitari sekeliling. Ternyata halaman belakang di rumah dinas ini lumayan luas. Antara halaman rumahku dengan tetangga hanya disekat dengan pagar yang terbuat dari kayu. Di sebelah juga kulihat ada be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status