Share

Bab 63

"Ada apa ini?" tanyaku bingung.

Dewa hanya tersenyum manis padaku. Begitu juga dengan dua wanita itu. Salah satu dari mereka kemudian menyerahkan sesuatu pada Dewa.

"Maaf, ya, Mbak. Pas mbaknya angkat telepon dari saya, saya matikan. Habisnya sudah dipesan sama Pak Dewa buat rahasiain semuanya. Nomor yang sering hubungi Pak Dewa itu nomor saya. Nomor yang Mbak SMS tadi juga itu saya," ucap wanita berbadan tambun menggunakan dres selutut seraya tersenyum.

Aku seketika salah tingkah. Apalagi ketika Dewa melihatku seperti terkejut. Ah, kedokku terbongkar. Kan, jadi malu.

"Udah kuduga. Makanya aku sengaja kasih nomormu sama mbaknya buat antisipasi. Aku udah curiga tadi. Habisnya kamu itu melebihi tim intel," sahut Dewa sambil tertawa.

"Maaf ya, Mbak." Wanita itu mengatupkan tangannya seraya tersenyum.

Namun, aku masih penasaran. "Tapi, maksudnya apa ini?" Kulihat Dewa senyum-senyum padaku.

"Udah ya, Pak. Tugas kami selesai. Permisi." Dua wanita itu gegas meninggalkanku dan Dewa.

Aku kemba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status